Deklarasi Potsdam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Baris 11: Baris 11:
Kami tidak bermaksud memperbudak bangsa Jepang atau memusnahkannya sebagai bangsa, tetapi semua penjahat perang harus diadili secara keras, termasuk mereka yang melakukan kekejaman terhadap para tawanan.
Kami tidak bermaksud memperbudak bangsa Jepang atau memusnahkannya sebagai bangsa, tetapi semua penjahat perang harus diadili secara keras, termasuk mereka yang melakukan kekejaman terhadap para tawanan.


Pemerintah Jepang harus menghilangkan halangan bagi bangunnya kebebasan dan demokrasi dan harus memperkuatnya diantara rakyat Jepang. Kebebasan untuk mengemukakan pendapat, beragama dan berfikir harus ditegakkan seperti halnya penghormatan atas hak-hak asasi manusia.
Pemerintah Jepang harus menghilangkan halangan bagi bangunnya kebebasan dan demokrasi dan harus memperkuatnya di antara rakyat Jepang. Kebebasan untuk mengemukakan pendapat, beragama dan berfikir harus ditegakkan seperti halnya penghormatan atas hak-hak asasi manusia.


Kami menghimbau pemerintah Jepang untuk sekarang juga maenyatakan bahwa semua angkatan bersenjatanya menyerah tanpa syarat.
Kami menghimbau pemerintah Jepang untuk sekarang juga maenyatakan bahwa semua angkatan bersenjatanya menyerah tanpa syarat.

Revisi per 5 April 2011 15.46

Deklarasi Potsdam dikeluarkan pada tanggal 26 Juli 1945 oleh Harry S Truman (Presiden Amerika Serikat), Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris) dan Chiang Kai-Shek (Presiden, Panglima tertinggi Republik Cina). Ketiga pemimpin Sekutu itu, setelah berunding di Potsdam tiba pada kesimpulan bahwa Jepang harus diberi kesempatan untuk mengakhiri perang ini.

Adapun bunyi dari proklamasi Potsdam adalah sebagai berikut :

Sumber

  • Artikel "Ketika Kaisar Hirohito Disandera Pengawal Istana", Majalah Intisari edisi Agustus 1983.