Gereja Ranting Daud: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:
Pada 1990, Howell mengganti namanya menjadi [[David Koresh]], dengan mengambil nama-nama Alkitab, yaitu Raja [[Daud]] dan Raja [[Koresy Agung|Koresh]]. Koresh memusatkan ajaran-ajarannya pada Ketujuh Meterai dan kemampuannya sebagai "Anak Domba" yang akan membukanya. Koresh mendukung keyakinannya dengan [[Hermeneutika|penafsiran-penafsiran]] [[Alkitab]], dengan menggunakan [[Kitab Wahyu]] sebagai lensa untuk memahami seluruh Alkitab.
Pada 1990, Howell mengganti namanya menjadi [[David Koresh]], dengan mengambil nama-nama Alkitab, yaitu Raja [[Daud]] dan Raja [[Koresy Agung|Koresh]]. Koresh memusatkan ajaran-ajarannya pada Ketujuh Meterai dan kemampuannya sebagai "Anak Domba" yang akan membukanya. Koresh mendukung keyakinannya dengan [[Hermeneutika|penafsiran-penafsiran]] [[Alkitab]], dengan menggunakan [[Kitab Wahyu]] sebagai lensa untuk memahami seluruh Alkitab.


== Penyerangan dan pengepungan ==
<!--==Raid and siege==
Beberapa bekas anggota dari kelompok Koresh menuduh bahwa ia mempraktikkan poligami dengan pengantin-pengantin di bawah umur, secara fisik menyakiti dan menyiksa anak-anak, dan mengumpulkan senjata ilegal. Akhirnya pemerintah meneliti tuduhan-tuduhan ini.
Some former members from Koresh's group alleged that he practiced polygamy with underage brides, physically abused children, and stockpiled illegal weapons. Eventually, legal authorities investigated these charges.


On [[February 28]] [[1993]], the [[Bureau of Alcohol, Tobacco and Firearms]] (BATF) raided Mount Carmel, resulting in the deaths of four agents and six Davidians. The subsequent 51-day [[Federal Bureau of Investigation]] (FBI) siege ended on [[April 19]] when the complex was completely consumed by fire, killing seventy-six Davidians, among whom were twenty-seven children and Koresh himself.
Pada [[28 Februari]] [[1993]], [[Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata api]] (BATF) menyerang Mount Carmel, hingga meneybabkan tewasnya tempat orang agen dan enam anggota Ranting Daud. Pengepungan selama 51 hari berikutnya oleh [[Federal Bureau of Investigation]] (FBI) berakhir pada [[19 April]] ketika kompleks itu terbakar sama sekali, hingga menyebabkan tewasnya 76 anggota Ranting Daud, dan di antaranya 27 orang anak-anak dan Koresh sendiri.


Dengan menyebutkan bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian, para skeptis menuduh bahwa dari permulaan FBI telah dengan sengaja memulai api itu dengan melemparkan granat-granat api ke dalam gedung. Pemerintah melakukan penyelidikan khusus terhadap Komisi Danforth, dan dalam kesaksian resmi FBI menyangkal bahwa mereka telah menggunakan, atau bahkan memiliki akses, terhadap alat-alat bakar dari jenis apapun. Komisi Danforth mengeluarkan sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa api itu dimulai di dalam oleh para anggota Ranting Daud. Namun demikian,, pada 1999, FBI dipaksa untuk mengakui bahwa kesaksian yang mereka sampaikan di hadapan Komisi Danforth adalah palsu. FBI kini mengakui bahwa mereka telah menggunakan granat-granat api Flite-Rite pada hari kebakaran itu, namun waktu penggunaannya masih tetap dipertikaikan. Pengakuan FBI tentang kesaksian palsu di hadapan Komisi Danforth menimbulkan pertanyaan tentang kesahihan kesimpulan-kesimpulan Komisi tersebut, namun pemerintah belum melakukan penelitian-penelitian lebih jauh.
Skeptics, citing physical evidence found at the scene, charged from the beginning that the FBI intentionally started the fire by shooting pyrotechnic grenades into the building. The government conducted a special inquiry before the Danforth Committee, and during official testimony the FBI denied the use of, or even access to, pyrotechnic devices of any kind. The Danforth Committee issued a report concluding that the fire was started on the inside by Davidians. However, in 1999 the FBI was forced to admit that the testimony they gave before the Danforth Committee was false. The FBI now admits to using Flite-Rite pyrotechnic grenades on the day of the fire; the timing of their use remains in dispute. The FBI's admission of false testimony before the Danforth Committee brings into question the validity of the committee's conclusions, and no new government inquiries have been conducted.


Pemerintah mengajukan beberapa orang yang selamat ke pengadilan. Semuanya dibebaskan dari tuduhan melakukan permufakatan untuk membunuh agen-agen federal, namun sebagian dinyatakan bersalah melakukan [[pembunuhan dengan sengaja]].
The government put some of the survivors on trial. All were acquitted of conspiring to murder federal agents, but some were convicted of [[voluntary manslaughter]].


''For more information, see [[Waco Siege]].''
''Untuk informasi lebih jauh, lihat [[Pengepungan Waco]].''


== Pertikaian tanah ==
==Land dispute==
The decimation of Koresh's group gave others the opportunity to dispute their hold on the Mt. Carmel property. Within months, [[Amo Bishop Roden]], George's former wife, moved onto the land to begin a one-woman occupation. Charles Pace, who leads a non-Koresh group, joined the property battle in 1994.
Dilumpuhkannya kelompok Koresh memberikan kesempatan kepada yang lain-lainnya untuk mempertikaikan penguasaan mereka atas lahan di Mt. Carmel. Dalam beberapa bulan, [[Amo Bishop Roden]], bekas istri George, pindah ke tanah itu untuk mulai mendudukinya sendirian. Charles Pace, yang memimpin sebuah kelompok non-Koresh, bergabung dalam perebutan lahan tersebut pada 1994.


Most survivors and supporters recognize Clive Doyle as the trustee of the organization and the land. Renos Avraam, one of the imprisoned Davidians, has declared that he is receiving prophetic new light, as the "Chosen Vessel of the Remaining Bride." However, most of the survivors spurn his "Hidden Manna" faction.
<!--Most survivors and supporters recognize Clive Doyle as the trustee of the organization and the land. Renos Avraam, one of the imprisoned Davidians, has declared that he is receiving prophetic new light, as the "Chosen Vessel of the Remaining Bride." However, most of the survivors spurn his "Hidden Manna" faction.


In 1996, the court ruled that the land belongs to the Branch Davidian Seventh Day Adventist Church. However, the court has until this point refused to rule on who exactly constitutes "the church".
In 1996, the court ruled that the land belongs to the Branch Davidian Seventh Day Adventist Church. However, the court has until this point refused to rule on who exactly constitutes "the church".
Baris 61: Baris 61:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Milenialisme]]
* [[Milenialisme]]
* [[Advent Hari Ketujuh]]
* [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh]]
* [[Benjamin Roden|Benjamin L. Roden]]
* [[Benjamin Roden|Benjamin L. Roden]]
* [[Lois Roden|Lois Irene Scott Roden]]
* [[Lois Roden|Lois Irene Scott Roden]]

Revisi per 4 Oktober 2006 06.00

Ranting Daud adalah sebuah kelompok keagamaan yang berasal dari sebuah skisma (perpecahan) pada tahun 1950-an dari kelompok "Tongkat Gembala", yang mulanya merupakan anggota-anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang dikucilkan pada tahun 1930-an. Dari awal terbentuknya pada tahun 1930-an, "Tongkat Gembala" mewarisi pandangan apokaliptisisme, yang membuat mereka percaya bahwa mereka hidup di suatu zaman di mana nubuat-nubuat Kristen tentang penghakiman ilahi yang terakhir akan segera terjadi. Mereka menjadi sangat terkenal karena pengepungan pada 1993 atas Mount Carmel Center (Pusat Gunung Karmel) dekat Waco, Texas, oleh agen-agen BATF (Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata) dan FBI, yang mengakibatkan tewasnya 82 orang anggota gereja tersebut, termasuk pemimpinnya, David Koresh. Namun, pada waktu pengepungan itu, Koresh menganjurkan para pengikutnya agar menganggap diri mereka sebagai "siswa-siswa dari Ketujuh Meterai" dan bukan sebagai anggota-anggota "Ranting Daud", sementara faksi-faksi RAnting Daud lainnya tidak pernah mengakui kepemimpinannya.

Sejarah

Pada 1929, Victor Houteff, seorang imigran Bulgaria, mengklaim bahwa ia mendapatkan sebuah pesan baru untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pesan itu disampaikannya dalam sebuah buku yang berjudul Tongkat Gembala. Klaim-klaimnya tidak diterima dan dianggap memecah-belah oleh pimpinan Gereja itu karena ia menuding apa yang dilihatnya sebagai penyimpangan mereka dari ajaran-ajaran dan standar dasar Gereja. Karenanya, ia dikucilkan dari Gereja itu.

Pada 1935, Houteff mendirikan markasnya di luar Waco, Texas. Hingga 1942, gerakannya dikenal sebagai Tongkat Gembala, namun ketika Houteff merasa perlu untuk meresmikannya sebagai organisasi sehingga anggota-anggotanya dapat mengklaim status sebagai pembangkang perang karena hati nurani, ia menamai kelompoknya Adventis Hari Ketujuh Pengikut Daud. Istilah "Pengikut Daud" di sini merujuk kepada pemulihan kerajaan Daud. Houteff memimpin kelompok Pengikut Daud ini untuk secara eksklusif menginjili kaum Adventis.

Pada 1955, setelah meninggalnya Houteff, sebuah kelompok pecahan dari gerakan ini membentuk Advent Hari Ketujuh Ranting Daud, yang mulanya dipimpin oleh Benjamin L. Roden. "Ranting" di sini merujuk kepada nama baru Kristus. Kelompok ini membangun sebuah pemukiman di luar Waco, Texas, di sebuah lahan yang sebelumnya didiami oleh kelompok Pengikut Daud. Pada 1977, istri Benjamin Roden, Lois mengklaim memperoleh pesannya sendiri, yang salah satu unsurnya mengatakan bahwa Roh Kudus adalah feminin. Hal ini menimbulkan kegemparan di kelompok ini. Ketika Ben Roden meninggal tahun berikutnya, anak mereka, George, berusaha mengambil alih pimpinan, dengan mengklaim bahwa dialah nabi yang tepat dari kelompok ini, namun Lois mengalahkan usahanya.

Pada 1981, Vernon Wayne Howell (yang belakangan mengganti namanya menjadi David Koresh) bergabung dengan kelompok ini sebagai anggota biasa. Pada 1983, Lois Roden mengizinkan Howell untuk mulai menyampaikan ajarannya sendiri, sehingga membuka pintu baginya untuk membangun pengikutnya sendiri sebelum akhirnya mereka berpisah pada awal 1984. Lois juga menghadapi perlawanan dari Charles Pace, seorang Kanada. Selama Paskah 1984, diadakan sebuah rapat umum di Gn. Carmel yang dihadiri semua anggota Ranting Daud, dan hasil akhirnya ialah bahwa kelompok itu terpecah ke dalam beberapa faksi, yang salah satunya setia kepada Howell. Pada saat ini, George Roden memaksa Howell, dan belakangan Pace, meninggalkan properti itu.

Howell membawa pengikut-pengikutnya ke Palestine, Texas, swementara Pace pergi ke Gadsden, Alabama. Namun pada 1988, pendukung George Roden telah kian berkurang, dan sementara ia dipenjarakan karena membangkang terhadap pengadilan, Howell menangani tanah yang dipertikaikan itu sementara Roden tidak ada. Sementara itu, Lois Roden telah meninggal dunia pada 1986, dan ia meninggalkan pesan terakhirnya yang menunjuk Teresa Moore, bersama Irmine Sampson, untuk melanjutkan pekerjaannya.

Pada 1990, Howell mengganti namanya menjadi David Koresh, dengan mengambil nama-nama Alkitab, yaitu Raja Daud dan Raja Koresh. Koresh memusatkan ajaran-ajarannya pada Ketujuh Meterai dan kemampuannya sebagai "Anak Domba" yang akan membukanya. Koresh mendukung keyakinannya dengan penafsiran-penafsiran Alkitab, dengan menggunakan Kitab Wahyu sebagai lensa untuk memahami seluruh Alkitab.

Penyerangan dan pengepungan

Beberapa bekas anggota dari kelompok Koresh menuduh bahwa ia mempraktikkan poligami dengan pengantin-pengantin di bawah umur, secara fisik menyakiti dan menyiksa anak-anak, dan mengumpulkan senjata ilegal. Akhirnya pemerintah meneliti tuduhan-tuduhan ini.

Pada 28 Februari 1993, Biro Alkohol, Tembakau, dan Senjata api (BATF) menyerang Mount Carmel, hingga meneybabkan tewasnya tempat orang agen dan enam anggota Ranting Daud. Pengepungan selama 51 hari berikutnya oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) berakhir pada 19 April ketika kompleks itu terbakar sama sekali, hingga menyebabkan tewasnya 76 anggota Ranting Daud, dan di antaranya 27 orang anak-anak dan Koresh sendiri.

Dengan menyebutkan bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian, para skeptis menuduh bahwa dari permulaan FBI telah dengan sengaja memulai api itu dengan melemparkan granat-granat api ke dalam gedung. Pemerintah melakukan penyelidikan khusus terhadap Komisi Danforth, dan dalam kesaksian resmi FBI menyangkal bahwa mereka telah menggunakan, atau bahkan memiliki akses, terhadap alat-alat bakar dari jenis apapun. Komisi Danforth mengeluarkan sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa api itu dimulai di dalam oleh para anggota Ranting Daud. Namun demikian,, pada 1999, FBI dipaksa untuk mengakui bahwa kesaksian yang mereka sampaikan di hadapan Komisi Danforth adalah palsu. FBI kini mengakui bahwa mereka telah menggunakan granat-granat api Flite-Rite pada hari kebakaran itu, namun waktu penggunaannya masih tetap dipertikaikan. Pengakuan FBI tentang kesaksian palsu di hadapan Komisi Danforth menimbulkan pertanyaan tentang kesahihan kesimpulan-kesimpulan Komisi tersebut, namun pemerintah belum melakukan penelitian-penelitian lebih jauh.

Pemerintah mengajukan beberapa orang yang selamat ke pengadilan. Semuanya dibebaskan dari tuduhan melakukan permufakatan untuk membunuh agen-agen federal, namun sebagian dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan dengan sengaja.

Untuk informasi lebih jauh, lihat Pengepungan Waco.

Pertikaian tanah

Dilumpuhkannya kelompok Koresh memberikan kesempatan kepada yang lain-lainnya untuk mempertikaikan penguasaan mereka atas lahan di Mt. Carmel. Dalam beberapa bulan, Amo Bishop Roden, bekas istri George, pindah ke tanah itu untuk mulai mendudukinya sendirian. Charles Pace, yang memimpin sebuah kelompok non-Koresh, bergabung dalam perebutan lahan tersebut pada 1994.


Bibliografi

  • Kerstetter, Todd. "'That's Just the American Way': The Branch Davidian Tragedy and Western Religious History", Western Historical Quarterly, Vol. 35, No. 4, Winter 2004.
  • Lewis, James R. (ed.). From the Ashes: Making Sense of Waco (Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield, 1994). ISBN 0-8476-7915-2 (cloth) ISBN 0-8476-7914-4 (paper)
  • Reavis, Dick J. The Ashes of Waco: An Investigation (New York: Simon and Schuster, 1995). ISBN 0-684-81132-4
  • Tabor, James D. and Eugene V. Gallagher. Why Waco?: Cults and the Battle for Religious Freedom in America (Berkeley: University of California Press, 1995). ISBN 0-520-20186-8
  • Thibodeau, David and Leon Whiteson. A Place Called Waco: A Survivor's Story (New York: PublicAffairs, 1999). ISBN 1-891620-42-8
  • Wright, Stuart A. (ed.). Armageddon in Waco: Critical Perspectives on the Branch Davidian Conflict (Chicago: University of Chicago Press, 1995).

Lihat pula

Pranala luar