Nyi Ageng Ratu Pemikat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot:kosmetik perubahan
TjBot (bicara | kontrib)
k :-{{spoiler}} ; sesuai diskusi usulan
Baris 30: Baris 30:


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==

{{spoiler}}
Nyi Ageng ([[Suzanna]]) semakin dewasa, ia semakin mampu melihat dan merasakan bahwa kaumnya yang lemah sering menjadi korban kesewenangan lelaki. Ibunya sendiri telah menjadi korban kelakuan ayahnya, Raden Permana ([[HIM Damsyik]]) yang memiliki banyak istri. Adik perempuannya ditinggal dalam keadaan hamil oleh lelaki yang akhirnya meninggal.
Nyi Ageng ([[Suzanna]]) semakin dewasa, ia semakin mampu melihat dan merasakan bahwa kaumnya yang lemah sering menjadi korban kesewenangan lelaki. Ibunya sendiri telah menjadi korban kelakuan ayahnya, Raden Permana ([[HIM Damsyik]]) yang memiliki banyak istri. Adik perempuannya ditinggal dalam keadaan hamil oleh lelaki yang akhirnya meninggal.



Revisi per 20 November 2010 15.24

Nyi Ageng Ratu Pemikat
SutradaraSisworo Gautama
ProduserJanto Tanujaya
S. Widirga
Frans Pontoh
Ditulis olehNaryono Prayitno
Djair
PemeranBarry Prima
Suzanna
Adang Mansyur
Dewi S.
Diana Suarkom
HIM Damsyik
Jack Maland
Franky Mara
Rengga Takengon
DistributorCancer Mas Film
Tanggal rilis
1983
Durasi83 menit
NegaraIndonesia

Nyi Ageng Ratu Pemikat adalah film aksi dari Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1983 dengan disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Film ini dibintangi antara lain oleh Barry Prima dan Suzanna.

Sinopsis

Nyi Ageng (Suzanna) semakin dewasa, ia semakin mampu melihat dan merasakan bahwa kaumnya yang lemah sering menjadi korban kesewenangan lelaki. Ibunya sendiri telah menjadi korban kelakuan ayahnya, Raden Permana (HIM Damsyik) yang memiliki banyak istri. Adik perempuannya ditinggal dalam keadaan hamil oleh lelaki yang akhirnya meninggal.

Nyi Ageng dipaksa kawin dengan pemuda kaya yang kemudian meninggal secara misterius. Sementara, Sastro (Soenjoto Adibroto) orang kepercayaan ayahnya sudah mempunyai istri, secara diam-diam mencintai Nyi Ageng dengan segala cara. Begitu pula para mandor perkebunan ayahnya ingin menidurinya. Namun Nyi Ageng menaruh simpati pada Broto (Barry Prima) yang sopan dan setia kepada orang tuanya. Dialah yang akhirnya menyelamatkan Nyi Ageng dari kejaran Sastro.

Pranala luar