Johann Heinrich von Thünen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wic2020 (bicara | kontrib)
baru (dari en:)
 
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 21: Baris 21:
'''Johann Heinrich von Thünen''' ({{lahirmati|[[Wangerland]]|24|6|1783||22|9|1850}}) adalah ekonom terkemuka abad ke-19. Von Thünen merupakan tuan tanah di [[Mecklenburg]] (Jerman Utara), dimana karyanya ''The Isolated State'' (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus
'''Johann Heinrich von Thünen''' ({{lahirmati|[[Wangerland]]|24|6|1783||22|9|1850}}) adalah ekonom terkemuka abad ke-19. Von Thünen merupakan tuan tanah di [[Mecklenburg]] (Jerman Utara), dimana karyanya ''The Isolated State'' (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus


:''R'' = ''Y''(''p'' − ''c'') − ''YFm'',
:''R'' = ''Y''(''p'' ''c'') ''YFm'',


dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.
dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.
Baris 34: Baris 34:
* Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.
* Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commons|Johann Heinrich von Thünen|Johann Heinrich von Thünen}}
{{commons|Johann Heinrich von Thünen|Johann Heinrich von Thünen}}
*[http://faculty.washington.edu/~krumme/450/thunen.html Online resources concerning von Thünen]
* [http://faculty.washington.edu/~krumme/450/thunen.html Online resources concerning von Thünen]
*[http://cepa.newschool.edu/het/profiles/thunen.htm CEPA page on von Thünen]
* [http://cepa.newschool.edu/het/profiles/thunen.htm CEPA page on von Thünen]


{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]] -->
{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]] -->
Baris 50: Baris 50:
{{DEFAULTSORT:Thunen, Johann Heinrich von}}
{{DEFAULTSORT:Thunen, Johann Heinrich von}}


[[Kategori: Ekonom]]
[[Kategori:Ekonom]]
[[Kategori: Ahli geografi]]
[[Kategori:Ahli geografi]]


[[ca:Johann Heinrich von Thünen]]
[[ca:Johann Heinrich von Thünen]]
Baris 59: Baris 59:
[[es:Johann Heinrich von Thünen]]
[[es:Johann Heinrich von Thünen]]
[[fr:Johann Heinrich von Thünen]]
[[fr:Johann Heinrich von Thünen]]
[[ko:요한 하인리히 폰 튀넨]]
[[hi:वाँन थ्यूनेन का सिद्धान्त]]
[[hi:वाँन थ्यूनेन का सिद्धान्त]]
[[it:Johann Heinrich von Thünen]]
[[it:Johann Heinrich von Thünen]]
[[nl:Johann Heinrich von Thünen]]
[[ja:ヨハン・ハインリヒ・フォン・チューネン]]
[[ja:ヨハン・ハインリヒ・フォン・チューネン]]
[[ko:요한 하인리히 폰 튀넨]]
[[nl:Johann Heinrich von Thünen]]
[[pt:Johann Heinrich von Thünen]]
[[pt:Johann Heinrich von Thünen]]
[[ru:Тюнен, Иоганн фон]]
[[ru:Тюнен, Иоганн фон]]

Revisi per 19 Oktober 2010 06.37

Johann Heinrich von Thünen
Lahir(1783-06-24)24 Juni 1783
Meninggal22 September 1850(1850-09-22) (umur 67)
KebangsaanJerman
BidangTeori ekonomi
MazhabEkonomi klasik

Johann Heinrich von Thünen (24 Juni 1783 – 22 September 1850) adalah ekonom terkemuka abad ke-19. Von Thünen merupakan tuan tanah di Mecklenburg (Jerman Utara), dimana karyanya The Isolated State (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus

R = Y(pc) − YFm,

dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.

Model Von Thünen dari lahan pertanian diciptakan sebelum industrialisasi, dengan penyederhanaan asumsi:

  • Kota terletak terpusat di dalam keadaan terisolir
  • Keadaan terisolir dikelilingi oleh alam liar.
  • Lahan benar-benar datar dan tidak memiliki sungai atau pegunungan.
  • Kualitas tanah dan iklim yang konsisten.
  • Petani di keadaan terisolir mengangkut barang mereka sendiri ke pasar melalui gerobak melewati tanah langsung ke pusat kota. Tidak ada jalan.
  • Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.

Pranala luar