Anamorfisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
*[http://myweb.tiscali.co.uk/artofanamorphosis/ Art of Anamorphosis]
*[http://myweb.tiscali.co.uk/artofanamorphosis/ Art of Anamorphosis]
*[http://myweb.tiscali.co.uk/artofanamorphosis/what-is.html What is an anamorphosis?]
*[http://myweb.tiscali.co.uk/artofanamorphosis/what-is.html What is an anamorphosis?]
*[http://sergiotringali.com/collection/ritratti-anamorfici/ Sergio Tringali, Anamorphic Portraits, contemporany art ]
*[http://www.tringalis.com/anamorfico.html/ Sergio Tringali, Anamorphic Portraits, contemporany art ]
*[http://www.3dnauta.com Anamorphosis 3d multiple]
*[http://www.3dnauta.com Anamorphosis 3d multiple]
*[http://www.peinturemurale.com/index.php?page=3&level=mnu Murals and a rich section on anamorphosis]
*[http://www.peinturemurale.com/index.php?page=3&level=mnu Murals and a rich section on anamorphosis]

Revisi per 29 Maret 2010 12.33

Lukisan Andrea Pozzo di langit-langit gereja St. Ignazio.

Anamorfisme berarti penyajian perspetif atau proyeksi yang terdistorsi. Lebih khusus istilah ini mengacu kepada imaji yang terdistorsi sedemikian rupa hingga hanya akan terlihat normal jika dilihat dari sudut tertentu.

Leonardo's Eye (Leonardo da Vinci, sekitar 1485) adalah salah satu contoh karya anamorfosis tertua yang pernah ditemukan.

Selama abad 17th, Mural trompe l'oeil di masa Barok sering menggunakan teknik ini untuk mendapatkan kombinasi arsitektural yang sempurna dengan ilusi visual. Saat pengunjung melihat bangunan dari sudut yang tepat, maka bangunan tersebut akan menyatu dengan lukisan dekoratif yang ada. Hans Holbein the Younger adalah salah satu contoh pengguna trik anamorfisme dalam karyanya.

Kubah dan rangka langit-langit dari Gereja St. Ignazio di Roma Rome, yang dilukis oleh Andrea Pozzo, memperlihatkan contoh ilusi ini. Diawali oleh kekhawatiran kubah yang terlalu tinggi akan mengganggu pencahayaan untuk bangunan di sekitar, maka Pozzo ditugaskan untuk membuat ilusi kubah tersebut daripada harus membangun kubah yang sebenarnya. Bagaimanapun, karena karya ini tetap bersifat dimatra, hanya pada titik tertentu saja pengunjung bisa merasakan kubah ini benar-benar nyata.

Contoh lain adalah lukisan kapur di trotoar oleh Kurt Wenner dan Julian Beever di mana lukisan kapur, ubin, dan bangunan di sekitar menyatu menjadi sebuah ilusi.

IMAX, Cinemascope dan format layar lebar lain bisa menggunakan teknik anamorfisme untuk menciptakan ilusi pemandangan trimatra dari slide dimatra.

Lihat pula

Pranala luar