Kerajaan Melayu Kuno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k {{tone}}
Riy55133 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
Kerajaan Melayu Kuno yang muncul di Sumatra bagian Selatan mengawali kemuncuan Kerajaan Srivijaya yang akan eksis selama ratusan tahun.
Kerajaan Melayu Kuno yang muncul di Sumatra bagian Selatan mengawali kemuncuan Kerajaan Srivijaya yang akan eksis selama ratusan tahun.


Pada tahun 430M telah tercatat bahwa utusan Tiongkok telah mengunjungi negri dari Sumatra.<ref>Nusantara Sejarah Indonesia tulisan Bernard H.M. Vlekke</ref>. Tercatat pada tahun 424M raja Raja Gunavarwan dari Kasmir telah menyebarkan agama Budha di Sumatra. Tahun 645 H kerajaan ini masih tedengar di Tiongkok tercatat dari tulisanTiongkok.
Pada tahun 430M telah tercatat bahwa utusan Tiongkok telah mengunjungi negri dari Sumatra.<ref> {{cite book |last=Bernard H.M. Vlekke|title=Nusantara Sejarah Indonesia}}</ref>. Tercatat pada tahun 424M raja Raja Gunavarwan dari Kasmir telah menyebarkan agama Budha di Sumatra. Tahun 645 H kerajaan ini masih tedengar di Tiongkok tercatat dari tulisanTiongkok.


Srivijaya muncul sesuai dari Prasasti Kedukan Bukit dengan mengalahkan Kerajaan Melayu Kuno pada tahun 682 M dan Ibu Kota dipindahkan ke Muara Takus pada 685M dari Kalatan<ref>Sejarah Umat Islam, karya Prof Dr. HAMKA</ref>.
Srivijaya muncul sesuai dari Prasasti Kedukan Bukit dengan mengalahkan Kerajaan Melayu Kuno pada tahun 682 M dan Ibu Kota dipindahkan ke Muara Takus pada 685M dari Kalatan <ref>{{cite book |last=Prof Dr HAMKA|title=Sejarah Umat Islam}} </ref>.




Baris 13: Baris 13:
Pada tahun 666M Srivijaya berhasil mengembangkan kekuasaannya di Tarumanegara (Jawa Barat) sesuai degan berita dari Prasasti kota Kapur. Dan mulai tahun ini tidak tercatat lagi utusan Kerajaan Tarumanegara ke Tiongkok.
Pada tahun 666M Srivijaya berhasil mengembangkan kekuasaannya di Tarumanegara (Jawa Barat) sesuai degan berita dari Prasasti kota Kapur. Dan mulai tahun ini tidak tercatat lagi utusan Kerajaan Tarumanegara ke Tiongkok.


Terjadi perubahan besar pada kerajaan ini pada awal abad ke 8 yang dimulainya berdomisili orang-orang Persia di Srivijaya akibat mengungsi dari kerusuhan Kanton. Pada tahun 717 sebanyak 35 kapal Persia hadir di Srivijaya <ref>Sejarah Umat Islam, karya Prof Dr. HAMKA</ref>dan menjadikan percepatan perkembangan agama Islam yang sudah terjadi interaksi di tahun-tahun terakhir.
Terjadi perubahan besar pada kerajaan ini pada awal abad ke 8 yang dimulainya berdomisili orang-orang Persia di Srivijaya akibat mengungsi dari kerusuhan Kanton. Pada tahun 717 sebanyak 35 kapal Persia hadir di Srivijaya <ref>{{cite book |last=Prof Dr HAMKA|title=Sejarah Umat Islam}} </ref> dan menjadikan percepatan perkembangan agama Islam yang sudah terjadi interaksi di tahun-tahun terakhir.


Srivijaya mulai meredup di awal abad ke 13 dengan serangan bertubi-tubi dari negeri-negeri Hindu disekitarnya seperti serangan Dharmawangsa dan Airlangga dari Kediri, Serangan Singosari, Serangan berkali-kali dari Cola dan terakhir Serangan Majapahit yang mengakhiri kerajaan ini selamanya.
Srivijaya mulai meredup di awal abad ke 13 dengan serangan bertubi-tubi dari negeri-negeri Hindu disekitarnya seperti serangan Dharmawangsa dan Airlangga dari Kediri, Serangan Singosari, Serangan berkali-kali dari Cola dan terakhir Serangan Majapahit yang mengakhiri kerajaan ini selamanya.

Revisi per 24 Oktober 2009 05.06

Munculnya Kerajaan Melayu Kuno dan Penerusnya

Kerajaan Melayu Kuno yang muncul di Sumatra bagian Selatan mengawali kemuncuan Kerajaan Srivijaya yang akan eksis selama ratusan tahun.

Pada tahun 430M telah tercatat bahwa utusan Tiongkok telah mengunjungi negri dari Sumatra.[1]. Tercatat pada tahun 424M raja Raja Gunavarwan dari Kasmir telah menyebarkan agama Budha di Sumatra. Tahun 645 H kerajaan ini masih tedengar di Tiongkok tercatat dari tulisanTiongkok.

Srivijaya muncul sesuai dari Prasasti Kedukan Bukit dengan mengalahkan Kerajaan Melayu Kuno pada tahun 682 M dan Ibu Kota dipindahkan ke Muara Takus pada 685M dari Kalatan [2].


Srivijaya sebagai Penerus Melayu kuno

Pada tahun 666M Srivijaya berhasil mengembangkan kekuasaannya di Tarumanegara (Jawa Barat) sesuai degan berita dari Prasasti kota Kapur. Dan mulai tahun ini tidak tercatat lagi utusan Kerajaan Tarumanegara ke Tiongkok.

Terjadi perubahan besar pada kerajaan ini pada awal abad ke 8 yang dimulainya berdomisili orang-orang Persia di Srivijaya akibat mengungsi dari kerusuhan Kanton. Pada tahun 717 sebanyak 35 kapal Persia hadir di Srivijaya [3] dan menjadikan percepatan perkembangan agama Islam yang sudah terjadi interaksi di tahun-tahun terakhir.

Srivijaya mulai meredup di awal abad ke 13 dengan serangan bertubi-tubi dari negeri-negeri Hindu disekitarnya seperti serangan Dharmawangsa dan Airlangga dari Kediri, Serangan Singosari, Serangan berkali-kali dari Cola dan terakhir Serangan Majapahit yang mengakhiri kerajaan ini selamanya.

Catatan kaki

  1. ^ Bernard H.M. Vlekke. Nusantara Sejarah Indonesia. 
  2. ^ Prof Dr HAMKA. Sejarah Umat Islam. 
  3. ^ Prof Dr HAMKA. Sejarah Umat Islam.