Demokrasi totaliter: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k Demokrasi totalitarian dipindahkan ke Demokrasi totaliter: istilah Indonesia
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Demokrasi totalitarian''' adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sejarahwan [[Israel]], [[J.L. Talmon]] untuk merujuk kepada suatu sistem [[pemerintahan]] di mana [[wakil rakyat]] yang terpilih secara sah mempertahankan kesatuan [[negara kebangsaan]] yang [[warga negara]]nya, meskipun memiliki hak untuk [[memilih]], tidak banyak atau bahkan sama sekali tidak memiliki [[partisipasi]] dalam proses pengambilan keputusan pemerintah. Ungkapan ini sebelumnya telah digunakan oleh [[Bertrand de Jouvenel]] dan [[E.H. Carr]].
'''Demokrasi totaliter''' adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sejarahwan [[Israel]], [[J.L. Talmon]] untuk merujuk kepada suatu sistem [[pemerintahan]] di mana [[wakil rakyat]] yang terpilih secara sah mempertahankan kesatuan [[negara kebangsaan]] yang [[warga negara]]nya, meskipun memiliki hak untuk [[memilih]], tidak banyak atau bahkan sama sekali tidak memiliki [[partisipasi]] dalam proses pengambilan keputusan pemerintah. Ungkapan ini sebelumnya telah digunakan oleh [[Bertrand de Jouvenel]] dan [[E.H. Carr]].


<!--==Criticism of Rousseau's ideas==
<!--==Criticism of Rousseau's ideas==

Revisi per 21 Mei 2006 00.47

Demokrasi totaliter adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh sejarahwan Israel, J.L. Talmon untuk merujuk kepada suatu sistem pemerintahan di mana wakil rakyat yang terpilih secara sah mempertahankan kesatuan negara kebangsaan yang warga negaranya, meskipun memiliki hak untuk memilih, tidak banyak atau bahkan sama sekali tidak memiliki partisipasi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah. Ungkapan ini sebelumnya telah digunakan oleh Bertrand de Jouvenel dan E.H. Carr.


Lihat pula

Pranala luar

  • Kutipan panjang dari karya Talmon

The Origins of Totalitarian Democracy