Melanin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Baris 15: Baris 15:
Karena melanin merupakan agregat dari komponen molekul yang kecil, sehingga melanin terdapat dalam beberapa tipe dengan proporsi dan pola ikatan berbeda pada komponen molekulnya. Contohnya pheomelanin dan eumelanin yang dapat ditemukan pada rambut dan kulit manusia, namun eumelanin terdapat dalam jumlah yang lebih banyak, as well as the form most likely to be deficient in albinism.
Karena melanin merupakan agregat dari komponen molekul yang kecil, sehingga melanin terdapat dalam beberapa tipe dengan proporsi dan pola ikatan berbeda pada komponen molekulnya. Contohnya pheomelanin dan eumelanin yang dapat ditemukan pada rambut dan kulit manusia, namun eumelanin terdapat dalam jumlah yang lebih banyak, as well as the form most likely to be deficient in albinism.


Polimer eumelanin diketahui memiliki sejumlah cross-linked 5,6-dihydroxyindole (DHI) dan 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA) polymers; penelitian terbaru eumelanin berdasarkan sifat elektriknya, ternyata menunjukkan adanya berbagai oligomer sederhana yang terikat satu sama lainnya oleh suatu mekanisme sendiri. Karena itu, struktur molekul eumelanin sebenarnya di alam perlu menjadi bahan penelitian kembali.[citation needed] Eumelanin ditemukan dalam kulit dan rambut, dan juga rambut yang berwarna, abu-abu, hitam, kuning dan coklat. Pada manusia terdapat pada ras dengan kulit yang gelap. Eumelanin terbagi kedalam dua tipe, eumelanin hitam dan eumelanin coklat. Eumelanin hitam banyak terdapat pada orang-orang non-Europeans dan aged Europeans, sedangkan eumelanin coklat banyak terdapat pada Young Europeans. Sejumlah kecil eumelanin hitam bersamaan dengan pigmen lain akan menyebabkan rambut menjadi abu-abu. Sejumlah kecil eumelanin coklat disertai dengan pigmen warna lain akan menyebabkan warna kuning (pirang) pada rambut.
Eumelanin diketahui polimer memiliki sejumlah cross-linked 5,6-dihydroxyindole (DHI) dan 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA) polymers; penelitian terbaru eumelanin berdasarkan sifat elektriknya, ternyata menunjukkan adanya berbagai oligomer sederhana yang terikat satu sama lainnya oleh suatu mekanisme sendiri. Karena itu, struktur molekul eumelanin sebenarnya di alam perlu menjadi bahan penelitian kembali.[citation needed] Eumelanin ditemukan dalam kulit dan rambut, dan juga rambut yang berwarna, abu-abu, hitam, kuning dan coklat. Pada manusia terdapat pada ras dengan kulit yang gelap. Eumelanin terbagi kedalam dua tipe, eumelanin hitam dan eumelanin coklat. Eumelanin hitam banyak terdapat pada orang-orang non-Europeans dan aged Europeans, sedangkan eumelanin coklat banyak terdapat pada Young Europeans. Sejumlah kecil eumelanin hitam bersamaan dengan pigmen lain akan menyebabkan rambut menjadi abu-abu. Sejumlah kecil eumelanin coklat disertai dengan pigmen warna lain akan menyebabkan warna kuning (pirang) pada rambut.

Pheomenin ditemukan dalam rambut dan kulit dan juga kulit manusia yang lebih terang dan lebih gelap. Secara umum wanita memiliki lebih banyak pheomelanin daripada laki-laki. Pheomelanin imparts a pink to red hue and, thus, is found in particularly large quantities in red hair. Pheomelanin khususnya banyak terdapat pada bibir, nipples, glans of the penis, dan vagina.[4] Pheomelanin dapat berubah menjadi karsinogenik jika terekspos oleh ultraviolet dari sinar matahari. Secara kimia, pheomelanin berbeda dengan eumelanin in that its oligomer structure incorporates benzothiazine units which are produced instead of DHI and DHICA when the amino acid L-cysteine is present.

Neuromelanin merupakan pigmen gelap yang terdapat in pigment bearing neurons of four deep brain nuclei: the substantia nigra (in Latin, literally "black substance") - Pars Compacta part, the locus ceruleus ("blue spot"), the dorsal motor nucleus of the vagus nerve (cranial nerve X), and the median raphe nucleus of the pons. Substantia nigra dan locus cereleus dapat diidentifikasi dengan mudah saat dilakukan otopsi karena warna pigmen keduanya yang gelap. Pada manusia, nuclei ini belum terpigmentasi saat masa kelahiran mereka, tapi baru mulai terpigmentasi saat masa pertumbuhan menjadi dewasa. Walaupun sifat alami neuromelanin pada otak belum diketahui, tapi kemungkinan merupakan produk sampingan dari sintesis monoamine neurotransmitters sehingga mengakibatkan neuron jadi terpigmentasi. Tidak adanya neuron yang terpigmentasi terlihat dari timbulnya berbagai neurodegenerative diseases. Pada Parkinson's disease terjadi kehilangan banyak dopamin dalam yang dapat memproduksi neuron yang terpigmentasi pada substantia nigra. Penemuan yang sama berikutnya yaitu pada Alzheimer's disease dimana terjadi hampir kehilangan total norepinephrine pada locus ceruleus yang dapat memproduksi neuron yang terpigmentasi . Neuromelanin juga telah ditemukan pada primata dan karnivora seperti kucing dan anjing.

Revisi per 26 Mei 2009 12.01

Melanin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam tanaman hewan dan protista yang memiliki fungsi sebagai pigmen.

Beberapa bentuk biologis umum dari melanin berupa eumelanin, pheomelanin.

Peningkatan produksi melanin pada kulit manusia disebut juga melanogenesis. Ini diakibatkan karena kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi sinar UVB.


Melanin Pada Manusia

Pada manusia, melanin merupakan penentu warna kulit dan ditemukan juga pada rambut, jaringan berpigmen pada iris, medula, zona retikuliris dari kelenjar adrenal, stria vaskularis pada telinga bagian dalam, dan juga dalam otak manusia.

Dermal melanin diproduksi oleh melanosit yang ditemukan dalam stratum basale dari epidermis. Walaupun setiap manusia memiliki jumlah konsentrasi melanosit yang sama dalam kulitnya, the melanocytes in some individuals and ethnic groups more frequently or less frequently express the melanin-producing genes, sehingga menyebabkan perbedaan pada konsentrasi melanin kulit. Beberapa manusia ataupun hewan memiliki jumlah melanin yang sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali, kondisi ini disebut juga albinisme.

Karena melanin merupakan agregat dari komponen molekul yang kecil, sehingga melanin terdapat dalam beberapa tipe dengan proporsi dan pola ikatan berbeda pada komponen molekulnya. Contohnya pheomelanin dan eumelanin yang dapat ditemukan pada rambut dan kulit manusia, namun eumelanin terdapat dalam jumlah yang lebih banyak, as well as the form most likely to be deficient in albinism.

Eumelanin diketahui polimer memiliki sejumlah cross-linked 5,6-dihydroxyindole (DHI) dan 5,6-dihydroxyindole-2-carboxylic acid (DHICA) polymers; penelitian terbaru eumelanin berdasarkan sifat elektriknya, ternyata menunjukkan adanya berbagai oligomer sederhana yang terikat satu sama lainnya oleh suatu mekanisme sendiri. Karena itu, struktur molekul eumelanin sebenarnya di alam perlu menjadi bahan penelitian kembali.[citation needed] Eumelanin ditemukan dalam kulit dan rambut, dan juga rambut yang berwarna, abu-abu, hitam, kuning dan coklat. Pada manusia terdapat pada ras dengan kulit yang gelap. Eumelanin terbagi kedalam dua tipe, eumelanin hitam dan eumelanin coklat. Eumelanin hitam banyak terdapat pada orang-orang non-Europeans dan aged Europeans, sedangkan eumelanin coklat banyak terdapat pada Young Europeans. Sejumlah kecil eumelanin hitam bersamaan dengan pigmen lain akan menyebabkan rambut menjadi abu-abu. Sejumlah kecil eumelanin coklat disertai dengan pigmen warna lain akan menyebabkan warna kuning (pirang) pada rambut.

Pheomenin ditemukan dalam rambut dan kulit dan juga kulit manusia yang lebih terang dan lebih gelap. Secara umum wanita memiliki lebih banyak pheomelanin daripada laki-laki. Pheomelanin imparts a pink to red hue and, thus, is found in particularly large quantities in red hair. Pheomelanin khususnya banyak terdapat pada bibir, nipples, glans of the penis, dan vagina.[4] Pheomelanin dapat berubah menjadi karsinogenik jika terekspos oleh ultraviolet dari sinar matahari. Secara kimia, pheomelanin berbeda dengan eumelanin in that its oligomer structure incorporates benzothiazine units which are produced instead of DHI and DHICA when the amino acid L-cysteine is present.

Neuromelanin merupakan pigmen gelap yang terdapat in pigment bearing neurons of four deep brain nuclei: the substantia nigra (in Latin, literally "black substance") - Pars Compacta part, the locus ceruleus ("blue spot"), the dorsal motor nucleus of the vagus nerve (cranial nerve X), and the median raphe nucleus of the pons. Substantia nigra dan locus cereleus dapat diidentifikasi dengan mudah saat dilakukan otopsi karena warna pigmen keduanya yang gelap. Pada manusia, nuclei ini belum terpigmentasi saat masa kelahiran mereka, tapi baru mulai terpigmentasi saat masa pertumbuhan menjadi dewasa. Walaupun sifat alami neuromelanin pada otak belum diketahui, tapi kemungkinan merupakan produk sampingan dari sintesis monoamine neurotransmitters sehingga mengakibatkan neuron jadi terpigmentasi. Tidak adanya neuron yang terpigmentasi terlihat dari timbulnya berbagai neurodegenerative diseases. Pada Parkinson's disease terjadi kehilangan banyak dopamin dalam yang dapat memproduksi neuron yang terpigmentasi pada substantia nigra. Penemuan yang sama berikutnya yaitu pada Alzheimer's disease dimana terjadi hampir kehilangan total norepinephrine pada locus ceruleus yang dapat memproduksi neuron yang terpigmentasi . Neuromelanin juga telah ditemukan pada primata dan karnivora seperti kucing dan anjing.