Perencanaan agregat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:


== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
Kegunaan perencanaan agregat adalah untuk mencapai suatu rencana produksi, supaya mampu memanfaatkan sumber-sumber daya organisasi secara efektif untuk dapat memenuhi permintaan yang diharapkan. Perencanaan agregat juga digunakan untuk menspesifikasikan kombinasi yang optimal dari tingkat operasi produksi, tingkat kebutuhan tenaga kerja dan tingkat persediaan yang ada di tangan. Faktor tingkat produksi menunjukkan jumlah unit output yang lengkap dalam suatu unit waktu, sementara faktor tingkat tenaga kerja menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk operasi produksi, yang mana kedua faktor tersebut menjadi faktor pengali untuk memperoleh hasil produksi.<ref>{{Cite book|last=Assauri|first=Sofjan|date=2016|title=Manajemen Operasi Produksi: Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan Edisi 3|location=Jakarta|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=9786024250034|pages=209-211|url-status=live}}</ref>
Kegunaan perencanaan agregat adalah untuk mencapai suatu rencana produksi, supaya mampu memanfaatkan sumber-sumber daya organisasi secara efektif untuk dapat memenuhi permintaan yang diharapkan. Perencanaan agregat juga digunakan untuk menspesifikasikan kombinasi yang optimal dari tingkat operasi produksi, tingkat kebutuhan tenaga kerja dan tingkat persediaan yang ada di tangan. Faktor tingkat produksi menunjukkan jumlah unit output yang lengkap dalam suatu unit waktu, sementara faktor tingkat tenaga kerja menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk operasi [[produksi]], yang mana kedua faktor tersebut menjadi faktor pengali untuk memperoleh hasil produksi.{{Sfn|Assauri|2016|p=209-211}}

==Metode==
Perencanaan agregat dapat disusun dengan beberapa metode yang secara umum terbagi menjadi dua kategori, ''trail and error'' (informal) dan metode matematis. Peran metode informal pada kenyataannya lebih sering digunakan di lapangan ketimbang metode matematis. Metode sederhana yang digunakan oleh [[perusahaan]] pada umumnya untuk menyusun perencanaan agregat ialah ''cut and charting'' dan metode grafik. Kedua metode ini meliputi berbagai perhitungan biaya, yang didapat untuk berbagai alternatif perencanaan produksi. Langkah-langkah dalam menyusuun perencanaan agregat diantaranya adalah:{{Sfn|Assauri|2016|p=212}}

# Menentukan besarnya [[permintaan]] untuk setiap periode waktu,
# Menentukan besarnya kapasitas dalam waktu reguler, ''[[Lembur|overtime]]'' dan subkontrak, untuk setiap periode.
# Mengidentifikasikan kebijakan perusahaan yang jitu seperti perawatan, ''[[safety stock]]'' sebesar lima persen dari permintaan dan perawatan untuk kestabilan [[Tenaga kerja|tenaga kerja.]]
# Menentukan biaya per unit untuk waktu reguler, ''overtime'', subkontrak, inventori yang di tangan, ''[[Backorder|back-orders]]'', ''lay-offs'', dan biaya relevan lainnya.
# Mengembangkan rencana alternatif dan menghitung [[biaya]] untuk masing-masing, untuk seterusnya dapat dipilih satu yang tebaik bagi pemenuhan tujuan.


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />

==Daftar pustaka==
{{refbegin|1}}
* {{cite book|title=Manajemen Operasi Produksi: Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan Edisi 3|last=Assauri|first=Sofjan|publisher=PT RajaGrafindo Persada|year=2016|isbn=9786024250034|location=Jakarta|ref={{sfnref|Assauri|2016}}|url-status=live}}


[[Kategori:Produksi dan manufaktur]]
[[Kategori:Produksi dan manufaktur]]

Revisi per 8 Januari 2022 04.18

Perencanaan Agregat adalah suatu perencanaan kapasitas yang mengintegrasikan kebutuhan tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan kebutuhan tingkat persediaan dalam manajemen operasi produksi pada masa depan. Pada umumnya, perencanaan agregat memiliki jangka waktu 3 hingga 12 bulan, atau paling lama 18 bulan untuk kasus pada beberapa perusahaan tertentu yang menghadapi pengalaman musiman atau fluktuasi lain dalam permintaan kapasitas.

Kegunaan

Kegunaan perencanaan agregat adalah untuk mencapai suatu rencana produksi, supaya mampu memanfaatkan sumber-sumber daya organisasi secara efektif untuk dapat memenuhi permintaan yang diharapkan. Perencanaan agregat juga digunakan untuk menspesifikasikan kombinasi yang optimal dari tingkat operasi produksi, tingkat kebutuhan tenaga kerja dan tingkat persediaan yang ada di tangan. Faktor tingkat produksi menunjukkan jumlah unit output yang lengkap dalam suatu unit waktu, sementara faktor tingkat tenaga kerja menunjukkan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk operasi produksi, yang mana kedua faktor tersebut menjadi faktor pengali untuk memperoleh hasil produksi.[1]

Metode

Perencanaan agregat dapat disusun dengan beberapa metode yang secara umum terbagi menjadi dua kategori, trail and error (informal) dan metode matematis. Peran metode informal pada kenyataannya lebih sering digunakan di lapangan ketimbang metode matematis. Metode sederhana yang digunakan oleh perusahaan pada umumnya untuk menyusun perencanaan agregat ialah cut and charting dan metode grafik. Kedua metode ini meliputi berbagai perhitungan biaya, yang didapat untuk berbagai alternatif perencanaan produksi. Langkah-langkah dalam menyusuun perencanaan agregat diantaranya adalah:[2]

  1. Menentukan besarnya permintaan untuk setiap periode waktu,
  2. Menentukan besarnya kapasitas dalam waktu reguler, overtime dan subkontrak, untuk setiap periode.
  3. Mengidentifikasikan kebijakan perusahaan yang jitu seperti perawatan, safety stock sebesar lima persen dari permintaan dan perawatan untuk kestabilan tenaga kerja.
  4. Menentukan biaya per unit untuk waktu reguler, overtime, subkontrak, inventori yang di tangan, back-orders, lay-offs, dan biaya relevan lainnya.
  5. Mengembangkan rencana alternatif dan menghitung biaya untuk masing-masing, untuk seterusnya dapat dipilih satu yang tebaik bagi pemenuhan tujuan.

Referensi

  1. ^ Assauri 2016, hlm. 209-211.
  2. ^ Assauri 2016, hlm. 212.

Daftar pustaka

  • Assauri, Sofjan (2016). Manajemen Operasi Produksi: Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan Edisi 3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. ISBN 9786024250034.