Jalan Jenderal Ahmad Yani (Medan): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klayapan (bicara | kontrib)
sunting artikel
k Johnstad Di Maria memindahkan halaman Jalan jenderal ahmad yani (Medan) ke Jalan Jenderal Ahmad Yani (Medan): kapitalisasi
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 9 Oktober 2020 17.28

Jalan Jenderal Ahmad Yani di Medan merupakan  jalan tertua dan punya sejarah panjang di Kota Medan. Jalan yang terletak di daerah yang terkenal dengan nama Kesawan. Sejarah kota Medan bermula dari sini, dari sepanjang jalan searah dengan Jalan Jenderal Ahmad Yani adalah Jalan Pemuda, jalan Brigjend. Katamso dan ada jalan Balaikota (jalan Soekarno Hatta) yang merupakan titik pusat kilometer nol di kota Medan. Setiap cerita sejarah kota Medan, harus bermula dari sini.

Jalan jenderal Ahmad Yani saat ini telah berubah menjadi dominasi toko dan pusat perdagangan kota medan yang berinteraksi dengan jalan-jalan perdagangan disekitarnya, seperti pajak ikan lama, yang telah menjadi ikon perdagangan tekstil besar di kota Medan. Toko-toko yang mendominasi adalah toko-toko peralatan olahraga dan peralatan musik yang umumnya berasal dari suku Tamil.[1]

Sejarah

Berbagai jejak sejarah di Jalan Jenderal Ahmad Yani (yang lebih dikenal dengan daerah kesawan) masih terlihat di sepanjang jalan ini. Daerah ini sudah ada sejak tahun 1880 yang dihuni oleh orang-orang Melayu, kemudian orang-orang Tionghoa yang datang dari Malaka, Malaysia sebagai ekses dari pesatnya perdagangan lintas selat Malaka di jaman itu.

Rumah Tjong A Fie

Rumah peninggalan Tjong A Fie[2], seorang pengusaha, banker dan kapitan yang sukses dan berasal dari Tiongkok Daratan yang masih berdiri kokoh di pinggir jalan. Tjong Afie dikenal sangat dermawan dan tokoh Tionghoa yang sangat berpengaruh dijamannya, sehingga diangkat menjadi Kapitan pada tahun 1911 oleh kolonial Belanda waktu itu.  Disamping itu Tjong A Fie juga sangat dengan Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa sebagai penguasa Tanah Deli[3]. Sejarah jalan ini terlihat, bahwa rumah kediaman Tjong A Fie berada satu jalan searah dengan Istana Sultan Deli, sekarang dikenal dengan nama Istana Maimun. Dan didekat Istana Maimun ini ada Mesjid Raya Al-Mashun, salah satu masjid tertua di Medan yang merupakan masjid keluarga Kesultanan Deli. Walaupun dekat, Mesjid Raya tidak berada dalam satu jalan dengan Istana Maimun maupun rumah Tjong A Fie, namun berada di persimpangan jalan Sisingamagaraja.

Restoran Tip Top

Restoran Tip top juga merupakan jejak sejarah yang masih tertinggal di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Restoran yang pada awalnya merupakan toko roti (bakery) yang didirikan oleh Jankie pada tahun 1929[4]. Sekarang ini restoran Tip top, selain menyediakan aneka kue yang terkenal, juga ada kafe, live music dan restoran. Tempat ini ramai dikunjungi dari Siang sampai malam hari, terutama bagi turis asing yang ingin bernostalgia. Bentuk bangunan lamanya masih dipertahankan sampai saat ini.

Gedung PP London sumatera (Lonsum)

Gedung ini didirikan sejak tahun 1909[5] oleh perusahaan perkebunan karet Inggris bernama Harrisons & Crosfield. Menurut catatan sejarah, gedung inilah yang mempunyai lift pertama kali di kota Medan[6]. Sekarang gedung ikonik Medan ini telah menjadi tempat para milenial berswafoto dan bahwa tempat foto pra-pernikahan[7], telah menjadi milik PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, tbk (LSIP), sehari-hari orang mengenalnya gedung Lonsum. Letaknya sangat strategis dan berada dipersimpangan jalan yang sangat ramai di pusat kota Medan.

Persimpangan Jalan

Jalan Jenderal Ahmad Yani merupakan jalan satu arah , dari antara bangunan Istana Maimun sampai ke Balaikota. Nama jalan yang ditemui diantaranya :

-       Jl. Bigjend Katamso

-       Jl. Pemuda

-       Jl. Palang merah

-       Jl. Letjend. Suprapto

-       Jl. Pandu

-       Jl. Jend. A. Yani 1, 2 dan 3

-       Jl. Balai kota

-       Jl. Raden Saleh

Destinasi

Perubahan nama jalan di daerah Kesawan, menyebabkan jalan Jenderal Ahmad Yani sangat pendek. Potongan jalannnya hanya sekitar 500 meter, sedangkan jalan searahnya masih panjang, namun berbeda nama jalan ketika ketemu persimpangan. Beberapa gedung ikonik bersejarah serta bangunan baru yang berdekatan dengan jalan ini seperti :


-       Balaikota Medan

-       Lapangan Merdeka (alun-alun kota Medan)

-       Hotel Inna Medan

-       Mega blok Agung Podomoro

-       Apartemen Vasaka The Reiz Condo

-       Hotel Grand Aston

-       Bank Indonesia Medan

-       Kantor Walikota

-       Kantor Pos Besar Medan

-       Capital Building

-       Hotel JW Marriot

-       Stasiun Kereta Api

-       Pajak ikan lama

Referensi

  1. ^ "Toko Musik dan Olahraga di Kawasan Medan Kesawan sudah Ada sejak 1970'an". Tribun Medan. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  2. ^ "Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  3. ^ "Mengenal Lebih Dekat Istana Maimun, Ikon Kota Medan yang Jadi Tujuan Wisatawan". Tribun Medan. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  4. ^ "Tip Top Restaurant, Berdiri Sejak 1929 di Kota Medan, Rahasianya Terletak pada Mesin Tua". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  5. ^ "Gedung London Sumatera, Landmark Kota Medan, Berdiri sejak 1910". Tribun Medan. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  6. ^ Chandra, Rudi. "Ini Dia Gedung yang Punya Lift Pertama Kali di Medan". detikTravel. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  7. ^ "Gedung London Sumatera, Landmark Kota Medan, Berdiri sejak 1910". Tribun Medan. Diakses tanggal 2020-10-09.