Kayak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


== Sejarah kayak ==
== Sejarah kayak ==
Istilah kayak berasal dari [[bahasa Greenland]] ''[[wikt:qajaq#Greenlandic|qajaq]]'' ({{IPA-kl|qajaq|IPA}}) yang berarti "perahu-manusia". Kayak pada zaman dahulu banyak ditemukan di kawasan [[Amerika Utara]], [[Siberia]], dan [[Greenland]].<ref>{{Cite web|url=https://www.olympic.org/canoe-/-kayak-sprint-equipment-and-history|title=Canoe / Kayak Sprint Equipment and History - Olympic Sport History|date=2018-05-15|website=International Olympic Committee|language=en|access-date=2020-03-08}}</ref> Sejarah kayak bermula dari orang Siberia yang membuat perahu dari kerangka kayu terbuka yang diikat bersama-sama dengan tali atau tali tanaman, dan ditutup dengan kulit anjing laut yang dijahit menyatu. Perahu tersebut dikenal dengan nama "umiak". Perahu ini terus dipakai oleh orang-orang yang menetap di Kutub Utara yang kemudian dikenal sebagai orang Inuit. Suku Inuit menggunakan umiak sebagai alat transportasi laut terbuka untuk kargo dan manusia dan untuk berburu paus. Seiring waktu, suku Inuit mengembangkan umiak yang lebih kecil dan lebih ringan yang digunakan dalam perburuan anjing laut di sepanjang pantai dan di tengah-tengah lapisan es. Perahu kecil ini yang sekarang dikenal luas sebagai kayak.
Istilah kayak berasal dari [[bahasa Greenland]] ''[[wikt:qajaq#Greenlandic|qajaq]]'' ({{IPA-kl|qajaq|IPA}}) yang berarti "perahu-manusia". Kayak pada zaman dahulu banyak ditemukan di kawasan [[Amerika Utara]], [[Siberia]], dan [[Greenland]].<ref>{{Cite web|url=https://www.olympic.org/canoe-/-kayak-sprint-equipment-and-history|title=Canoe / Kayak Sprint Equipment and History - Olympic Sport History|date=2018-05-15|website=International Olympic Committee|language=en|access-date=2020-03-08}}</ref> Sejarah kayak bermula dari orang Siberia yang membuat perahu dari kerangka kayu terbuka yang diikat bersama-sama dengan tali atau tali tanaman, dan ditutup dengan kulit anjing laut yang dijahit menyatu. Perahu tersebut dikenal dengan nama "umiak". Perahu ini terus dipakai oleh orang-orang yang menetap di Kutub Utara yang kemudian dikenal sebagai orang Inuit. Suku Inuit menggunakan umiak sebagai alat transportasi laut terbuka untuk kargo dan manusia dan untuk berburu paus. Seiring waktu, suku Inuit mengembangkan umiak yang lebih kecil dan lebih ringan yang digunakan dalam perburuan anjing laut di sepanjang pantai dan di tengah-tengah lapisan es. Perahu kecil ini yang sekarang dikenal sebagai kayak.


Suku-suku di Kutub Utara pada awalnya membangun kayak dari benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar mereka, misalnya kayu, kulit binatang, dan tulang.<ref>{{Cite web|url=https://khkss.com/a-brief-introduction-to-the-history-of-kayaking/|title=A Brief Introduction To The History Of Kayaking|date=2015-06-09|website=Kitty Hawk Kayak & Surf School|language=en-US|access-date=2020-03-11}}</ref> Suku Inuit dan Aleut mengembangkan dua jenis kayak dengan bahan pembuatan berbeda, yaitu kayak kayu apung dan kayak yang terbuat dari tulang ikan paus. Untuk tahap pertama pembuatan kayak dari tulang paus, mereka membuat bingkai ringan dari tulang tersebut dan kemudian menutupinya dengan kulit binatang. Kapal-kapal ini sangat ringan, tetapi tidak mampu bertahan lama di air. Untuk membuat kayak yang tahan air, suku Inuit dan Aleut menggunakan lemak paus. Lemak ini dibalurkan di titik-titik strategis di kayak untuk memastikan perahu tetap di atas permukaan air. Perahu kayak yang diklaim tertua di dunia kini tersimpan di Museum Etnologi di Munich, Jerman.<ref>{{Cite web|url=https://oceanriver.com/kayaking-history/|title=The History of The Kayak|date=2017-06-15|website=Ocean River|language=en-CA|access-date=2020-04-06}}</ref>
Suku-suku di Kutub Utara pada awalnya membangun kayak dari benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar mereka, misalnya kayu, kulit binatang, dan tulang.<ref>{{Cite web|url=https://khkss.com/a-brief-introduction-to-the-history-of-kayaking/|title=A Brief Introduction To The History Of Kayaking|date=2015-06-09|website=Kitty Hawk Kayak & Surf School|language=en-US|access-date=2020-03-11}}</ref> Suku Inuit dan Aleut mengembangkan dua jenis kayak dengan bahan pembuatan berbeda, yaitu kayak kayu apung dan kayak yang terbuat dari tulang ikan paus. Untuk tahap pertama pembuatan kayak dari tulang paus, mereka membuat bingkai ringan dari tulang tersebut dan kemudian menutupinya dengan kulit binatang. Kapal-kapal ini sangat ringan, tetapi tidak mampu bertahan lama di air. Untuk membuat kayak yang tahan air, suku Inuit dan Aleut menggunakan lemak paus. Lemak ini dibalurkan di titik-titik strategis di kayak untuk memastikan perahu tetap di atas permukaan air. Perahu kayak yang diklaim tertua di dunia kini tersimpan di Museum Etnologi di Munich, Jerman.<ref>{{Cite web|url=https://oceanriver.com/kayaking-history/|title=The History of The Kayak|date=2017-06-15|website=Ocean River|language=en-CA|access-date=2020-04-06}}</ref>


Di beberapa daerah kayak juga dikenal sebagai [[kano]].
Di beberapa daerah kayak juga dikenal sebagai [[kano]].

== Perkembangan desain ==
Kayak saat ini didesain spesifik berdasarkan penggunaannya. Pada umumnya, panjang kayak adalah tiga kali rentang lengan pendayung, sedangkan lebarnya terdiri dari jarak antara pinggul pendayung ditambah dua kepalan. Ketinggian bagian tengah perahu biasanya sepanjang kepalan tangan ditambah jempol. Berdasarkan standar ini, maka ukuran perahu kayak adalah panjang 17 kaki, lebar 20 inci, dan sekitar 8 inci ke dalam di bagian tengah dan lebih tinggi di kedua ujungnya.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 11 April 2020 22.17

Suku Inuit sedang berburu menggunakan kayak.

Kayak adalah sebuah perahu kecil bertenaga manusia, biasanya dengan bagian depan dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang seukuran awak. Desain yang tertutup ini bertujuan untuk mencegah masuknya air ke dalam perahu.[1] Kayak dilengkapi dengan dayung berkepala tunggal atau ganda. Perahu ini awalnya hanya terbuat dari kayu dengan penutup berupa kulit hewan yang direntangkan hingga menutupi bahan kayu. Kayak semula banyak digunakan oleh suku Ainu, Aleut dan Eskimo untuk berburu, memancing, dan alat transportasi[2]. Hewan buruan yang biasanya mereka dapatkan dengan mengayuh kayak antara lain adalah karibu, anjing laut, paus, dan mamalia laut lainnya.[3] Sekarang kayak juga digunakan oleh masyarakat dan material yang digunakan semakin beragam disesuaikan dengan kegunaannya yang semakin bervariasi. Masyarakat modern menggunakan kayak untuk banyak keperluan, termasuk berolahraga[4] dan kendaraan militer.[5]

Sejarah kayak

Istilah kayak berasal dari bahasa Greenland qajaq (IPA: [qajaq]) yang berarti "perahu-manusia". Kayak pada zaman dahulu banyak ditemukan di kawasan Amerika Utara, Siberia, dan Greenland.[6] Sejarah kayak bermula dari orang Siberia yang membuat perahu dari kerangka kayu terbuka yang diikat bersama-sama dengan tali atau tali tanaman, dan ditutup dengan kulit anjing laut yang dijahit menyatu. Perahu tersebut dikenal dengan nama "umiak". Perahu ini terus dipakai oleh orang-orang yang menetap di Kutub Utara yang kemudian dikenal sebagai orang Inuit. Suku Inuit menggunakan umiak sebagai alat transportasi laut terbuka untuk kargo dan manusia dan untuk berburu paus. Seiring waktu, suku Inuit mengembangkan umiak yang lebih kecil dan lebih ringan yang digunakan dalam perburuan anjing laut di sepanjang pantai dan di tengah-tengah lapisan es. Perahu kecil ini yang sekarang dikenal sebagai kayak.

Suku-suku di Kutub Utara pada awalnya membangun kayak dari benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar mereka, misalnya kayu, kulit binatang, dan tulang.[7] Suku Inuit dan Aleut mengembangkan dua jenis kayak dengan bahan pembuatan berbeda, yaitu kayak kayu apung dan kayak yang terbuat dari tulang ikan paus. Untuk tahap pertama pembuatan kayak dari tulang paus, mereka membuat bingkai ringan dari tulang tersebut dan kemudian menutupinya dengan kulit binatang. Kapal-kapal ini sangat ringan, tetapi tidak mampu bertahan lama di air. Untuk membuat kayak yang tahan air, suku Inuit dan Aleut menggunakan lemak paus. Lemak ini dibalurkan di titik-titik strategis di kayak untuk memastikan perahu tetap di atas permukaan air. Perahu kayak yang diklaim tertua di dunia kini tersimpan di Museum Etnologi di Munich, Jerman.[8]

Di beberapa daerah kayak juga dikenal sebagai kano.

Perkembangan desain

Kayak saat ini didesain spesifik berdasarkan penggunaannya. Pada umumnya, panjang kayak adalah tiga kali rentang lengan pendayung, sedangkan lebarnya terdiri dari jarak antara pinggul pendayung ditambah dua kepalan. Ketinggian bagian tengah perahu biasanya sepanjang kepalan tangan ditambah jempol. Berdasarkan standar ini, maka ukuran perahu kayak adalah panjang 17 kaki, lebar 20 inci, dan sekitar 8 inci ke dalam di bagian tengah dan lebih tinggi di kedua ujungnya.

Referensi

  1. ^ "History". ICF - Planet Canoe (dalam bahasa Inggris). 2015-08-17. Diakses tanggal 2020-03-10. 
  2. ^ "Canoe / Kayak Sprint Equipment and History - Olympic Sport History". International Olympic Committee (dalam bahasa Inggris). 2018-05-15. Diakses tanggal 2020-04-06. 
  3. ^ "The History of The Kayak". Ocean River (dalam bahasa Inggris). 2017-06-15. Diakses tanggal 2020-04-06. 
  4. ^ Brown, Gordon, 1963- (2006). Sea kayak : a manual for intermediate & advanced sea kayakers. Caernarfon: Pesda Press. ISBN 978-0-9547061-7-3. OCLC 123796503. 
  5. ^ "The History of the Kayak". Daily Kos. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  6. ^ "Canoe / Kayak Sprint Equipment and History - Olympic Sport History". International Olympic Committee (dalam bahasa Inggris). 2018-05-15. Diakses tanggal 2020-03-08. 
  7. ^ "A Brief Introduction To The History Of Kayaking". Kitty Hawk Kayak & Surf School (dalam bahasa Inggris). 2015-06-09. Diakses tanggal 2020-03-11. 
  8. ^ "The History of The Kayak". Ocean River (dalam bahasa Inggris). 2017-06-15. Diakses tanggal 2020-04-06. 

Lihat pula