Gedung Bank Indonesia di Malang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
FarhanNF (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
FarhanNF (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1: Baris 1:
'''Bank Indonesia Malang''' pada awalnya merupakan kantor dari [[De Javasche Bank]] di [[Kota Malang]]. Gedung bank ini terletak di Jalan Merdeka Utara No. 7 [[Kidul Dalem, Klojen, Malang|Kidul Dalem]], [[Klojen, Malang|Klojen]], [[Malang]]. Lokasi bank ini berada di sebelah utara Alun-Alun Kota Malang atau di depan [[Ramayana Lestari Sentosa|Ramayana Department Store]]. Gedung De Javasche Bank ini merupakan hasil rancangan Biro Arsitek Hulswit, Fermont dan Ed Cuypers dari [[Batavia]] yang mulai dibangun pada tahun [[1915]] dan resmi dibuka pada [[1 Desember]] [[1916]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/sejarah-gedung-bank-indonesia-malang/|title=Sejarah Gedung Bank Indonesia Malang|date=2017-10-23|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-07}}</ref>
'''Bank Indonesia Malang''' pada awalnya merupakan kantor dari [[De Javasche Bank]] di [[Kota Malang]]. Gedung ini dibangun di Jalan Aloen-Aloen Lor (kini Jalan Merdeka Utara No. 7) [[Kidul Dalem, Klojen, Malang|Kidul Dalem]], [[Klojen, Malang|Klojen]], [[Malang]]. Gedung ini berada tepat di sebelah utara Alun-Alun Malang dan di depan [[Ramayana Lestari Sentosa|Ramayana Department Store]] yang berada di sebelah timur. Gedung De Javasche Bank ini mulai dibangun pada tahun [[1915]] dan resmi dibuka pada [[1 Desember]] [[1916]] menurut rancangan Biro Arsitek Hulswit, Fermont dan Ed Cuypers dari [[Batavia]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/sejarah-gedung-bank-indonesia-malang/|title=Sejarah Gedung Bank Indonesia Malang|date=2017-10-23|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-07}}</ref>


Berdirinya De Javasche Bank ini tidak terlepas dari kondisi keuangan di Hindia Belanda pada awal abad 18 yang dianggap memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran dalam bentuk lembaga baru dan diwujudkan ketika [[Willem I dari Belanda|Raja Willem I]] menerbitkan Surat Kuasa kepada Komisaris Jenderal [[Hindia Belanda]] pada [[9 Desember]] [[1826]] yang memberikan wewenang kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk membentuk sebuah bank. Pada [[24 Januari]] [[1828]] didirikan bank sirkulasi berdasarkan Surat Keputusan Jenderal Hindia Belanda No. 25 dan ditetapkan dalam akte pendirian De Javasche Bank.<ref name=":0" />
Pada awal abad 18 kondisi keuangan di Hindia Belanda dianggap memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran dalam bentuk lembaga baru. Baru pada tahun 1826 [[Willem I dari Belanda|Raja Willem I]] menerbitkan Surat Kuasa kepada Komisaris Jenderal [[Hindia Belanda]] pada [[9 Desember]] [[1826]] yang berisi pelimpahan wewenang kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk membentuk sebuah bank. Pada [[24 Januari]] [[1828]] didirikan De Javasche Bank berdasarkan Surat Keputusan Jenderal Hindia Belanda No. 25 dan ditetapkan dalam akte pendirian De Javasche Bank.<ref name=":0" />


Pada masa pendudukan Jepang semua kantor De Javasche Bank ditutup dan fungsinya sebagai bank sirkulasi digantikan oleh '''Nanpo Kaihatsu Bank'''. Dengan berakhirnya pendudukan Jepang pada [[6 Agustus]] [[1946]] dan Sekutu berkuasa kembali, De Javasche Bank beroperasi lagi. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1951 tertanggal [[15 Desember]] [[1951]] De Javasche Bank dinasionalisasi (Lembaran Negara Tahun 1951 No. 120) dan Undang-Undang No. 11 Tahun 1953 tertanggal [[1 Juli]] [[1953]], De Javasche Bank berubah menjadi '''Bank Indonesia''' atau '''Bank Sentral Republik Indonesia'''.<ref>{{Cite web|url=https://suryamalang.tribunnews.com/2019/01/14/inilah-daftar-lengkap-32-bangunan-cagar-budaya-di-kota-malang|title=Inilah Daftar Lengkap 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang|website=Surya Malang|language=id-ID|access-date=2020-01-07}}</ref>
Pada masa pendudukan Jepang semua kantor De Javasche Bank sebagai bank sirkulasi ditutup dan digantikan oleh '''Nanpo Kaihatsu Bank'''. Dengan berakhirnya pendudukan Jepang pada [[6 Agustus]] [[1946]], De Javasche Bank beroperasi kembali. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1951 tertanggal [[15 Desember]] [[1951]] De Javasche Bank dinasionalisasi kemudian diubah menjadi '''Bank Indonesia''' atau '''Bank Sentral Republik Indonesia''' dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1953 tertanggal [[1 Juli]] [[1953]].<ref>{{Cite web|url=https://suryamalang.tribunnews.com/2019/01/14/inilah-daftar-lengkap-32-bangunan-cagar-budaya-di-kota-malang|title=Inilah Daftar Lengkap 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang|website=Surya Malang|language=id-ID|access-date=2020-01-07}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 7 Januari 2020 07.15

Bank Indonesia Malang pada awalnya merupakan kantor dari De Javasche Bank di Kota Malang. Gedung ini dibangun di Jalan Aloen-Aloen Lor (kini Jalan Merdeka Utara No. 7) Kidul Dalem, Klojen, Malang. Gedung ini berada tepat di sebelah utara Alun-Alun Malang dan di depan Ramayana Department Store yang berada di sebelah timur. Gedung De Javasche Bank ini mulai dibangun pada tahun 1915 dan resmi dibuka pada 1 Desember 1916 menurut rancangan Biro Arsitek Hulswit, Fermont dan Ed Cuypers dari Batavia.[1]

Pada awal abad 18 kondisi keuangan di Hindia Belanda dianggap memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran dalam bentuk lembaga baru. Baru pada tahun 1826 Raja Willem I menerbitkan Surat Kuasa kepada Komisaris Jenderal Hindia Belanda pada 9 Desember 1826 yang berisi pelimpahan wewenang kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk membentuk sebuah bank. Pada 24 Januari 1828 didirikan De Javasche Bank berdasarkan Surat Keputusan Jenderal Hindia Belanda No. 25 dan ditetapkan dalam akte pendirian De Javasche Bank.[1]

Pada masa pendudukan Jepang semua kantor De Javasche Bank sebagai bank sirkulasi ditutup dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Bank. Dengan berakhirnya pendudukan Jepang pada 6 Agustus 1946, De Javasche Bank beroperasi kembali. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1951 tertanggal 15 Desember 1951 De Javasche Bank dinasionalisasi kemudian diubah menjadi Bank Indonesia atau Bank Sentral Republik Indonesia dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1953 tertanggal 1 Juli 1953.[2]

Referensi

  1. ^ a b "Sejarah Gedung Bank Indonesia Malang". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-10-23. Diakses tanggal 2020-01-07. 
  2. ^ "Inilah Daftar Lengkap 32 Bangunan Cagar Budaya di Kota Malang". Surya Malang. Diakses tanggal 2020-01-07.