Novel Baswedan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.1.172.19 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Fido Cahya
Tag: Pengembalian
Update dan cleanup.
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Komisaris Polisi|Kompol]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
|honorific-prefix = [[Komisaris Polisi|Kompol]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
|name = {{PAGENAME}}
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix =
|honorific-suffix =
|office =
|office =
|birth_date = {{birth date and age|1977|6|22}}
|birth_date = {{birth date and age|1977|6|22}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]
|birth_place = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} -->
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} -->
|death_place =
|death_place =
|image = Novel Baswedan, Sorgemagz.com - Wawancara dengan Novel Baswedan.jpg
|image = Novel Baswedan, Sorgemagz.com - Wawancara dengan Novel Baswedan.jpg
|caption =
|caption =
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1998 – 2014
|serviceyears = 1998 – 2014
|rank = [[Berkas:PDU KOMPOL KOM.png|30px]] [[Komisaris Polisi]]
|rank = [[Berkas:PDU KOMPOL KOM.png|20px]] [[Komisaris Polisi]]
|branch = [[Berkas:Lambang Polri.png|30px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
|branch = [[Berkas:Lambang Polri.png|20px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
|unit = Reserse
|unit = Reserse
|battles =
|battles =
|awards =
|awards =
|parents = Salim Baswedan (ayah)
|parents = Salim Baswedan (ayah)
|family =
|family =
|residence =
|residence =
|alma_mater = [[Akademi Kepolisian]] (1998)
|alma_mater = [[Akademi Kepolisian]] (1998)
|occupation =
|occupation =
|religion = [[Islam]]
}}
}}
[[Komisaris Polisi|Kompol.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Novel Baswedan''' ({{lahirmati|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|22|6|1977}}) adalah seorang penyidik [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK). Ia adalah cucu dari anggota [[BPUPKI]] [[Abdurrahman Baswedan]] dan sepupu dari [[Anies Baswedan]].<ref>http://kaltim.tribunnews.com/2017/04/11/sama-sama-punya-nama-belakang-baswedan-ternyata-begini-hubungan-anies-dan-novel</ref>


== Karier ==
'''Kompol (Purn.) Novel Baswedan''' ({{lahirmati|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|22|6|1977}}) adalah seorang penyidik [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK). Ia adalah cucu dari anggota [[BPUPKI]] [[Abdurrahman Baswedan]] dan sepupu dari [[Anies Baswedan]].<ref>http://kaltim.tribunnews.com/2017/04/11/sama-sama-punya-nama-belakang-baswedan-ternyata-begini-hubungan-anies-dan-novel</ref>
=== Kepolisian ===
Perjalanan karier Novel di Polri diawali dari [[Akademi Kepolisian]], ketika dirinya lulus pada tahun 1998. Setahun kemudian, dia bertugas di [[Kabupaten Bengkulu|Polres Bengkulu]]. Pada tahun 2004, Novel menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu berpangkat Komisaris hingga tahun 2005. Ia kemudian ditarik ke [[Bareskrim]] di [[Mabes Polri]]. Pada bulan Januari 2007, dia ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK dan resmi diangkat menjadi penyidik tetap KPK tahun 2014.


=== KPK ===
Perjalanan karier suami Rina Emilda di Kepolisian RI diawali dari [[Akademi Kepolisian]], lulus pada tahun 1998. Setahun kemudian beliau bertugas di [[Bengkulu]] hingga 2005, di mana pada tahun 2004 beliau menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu berpangkat Komisaris. Dari situlah akhirnya Novel Baswedan ditarik ke Bareskrim [[Mabes Polri]]. Kemudian pada Januari 2007 ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK dan resmi diangkat menjadi penyidik tetap KPK tahun 2014 lalu.
Novel turut berpartisipasi dalam berbagai kasus yang ditangani oleh KPK. Salah satunya adalah kasus besar yang menjerat [[Muhammad Nazaruddin]], mantan [[Partai Demokrat|Bendahara Umum Partai Demokrat]]. Ia juga terlibat dalam pengungkapann kasus wisma atlet yang turut menyeret anggota DPR [[Angelina Sondakh]]. Novel juga sukses menjebloskan [[Nunun Nurbaeti]] ke dalam penjara terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur [[Bank Indonesia]] pada tahun 2004. Selain itu, pria lulusan [[SMA Negeri 2 Semarang]] ini juga turut membongkar kasus jual beli perkara pilkada dengan keterlibatan mantan Ketua [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] (MK), [[Akil Mochtar]].


Tidak berhenti di situ, perannya sebagai ketua tim penyidik dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM menyeret sejumlah nama petinggi Polri. Keberanian Novel Baswedan menggeledah Korlantas dan memeriksa mantan Kakorlantas Polri Irjen [[Djoko Susilo]] menuai kontroversi. Peristiwa ini kembali meretakkan hubungan antara KPK dan Polri. Kemudian Polri menjerat Novel Baswedan dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet kala dirinya masih bertugas di Polres Bengkulu. Pada bulan Mei 2015, Novel ditangkap di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berbagai kalangan menilai terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Kasus tersebut terjadi pada 2004 dan sidang etik Polri telah menyimpulkan bahwa Novel Baswedan bukanlah pelakunya. Namun kenyataannya kasus tersebut dibuka kembali, saat Novel sedang gencar-gencarnya mengungkap kasus korupsi yang mengobok-obok tubuh Polri.
Karier Novel Baswedan di KPK terbilang bersinar. Beliaulah yang berhasil membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat [[Muhammad Nazaruddin]] dari pelariannya di Kolombia. Mengungkap kasus wisma atlet yang turut menyeret anggota DPR [[Angelina Sondakh]]. Novel juga sukses menjebloskan [[Nunun Nurbaeti]] ke dalam penjara terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia tahun 2004 lalu. Selain itu, pria lulusan [[SMA Negeri 2 Semarang]] ini juga turut membongkar kasus jual beli perkara Pemilukada dengan keterlibatan mantan Ketua MK [[Akil Mochtar]].


Pada tanggal 11 April 2017, Novel disiram menggunakan air keras oleh orang tak dikenal.<ref>https://news.detik.com/berita/d-3471615/disiram-air-keras-novel-baswedan-langsung-telepon-kapolri</ref>
Tidak berhenti di situ, perannya sebagai ketua tim penyidik dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM menyeret sejumlah nama petinggi Polri. Keberanian Novel Baswedan menggeledah Korlantas dan memeriksa mantan Kakorlantas Polri Irjen [[Djoko Susilo]] menuai kontroversi. Peristiwa ini kembali meretakkan hubungan antara KPK dan Polri. Kemudian Kepolisian menjerat Novel Baswedan dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet kala masih bertugas di Polres Bengkulu. Pada Mei 2015, Novel ditangkap di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berbagai kalangan menilai terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Kasus tersebut terjadi pada 2004 dan sidang etik Polri telah menyimpulkan bahwa Novel Baswedan bukanlah pelakunya. Namun kenyataannya kasus tersebut dibuka kembali, saat Novel sedang gencar-gencarnya mengungkap kasus korupsi yang mengobok-obok tubuh Polri.

Pada [[11 April]] [[2017]], Novel disiram memakai air keras oleh orang tak dikenal.<ref>https://news.detik.com/berita/d-3471615/disiram-air-keras-novel-baswedan-langsung-telepon-kapolri</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 29 Desember 2019 14.20

Novel Baswedan
Informasi pribadi
Lahir22 Juni 1977 (umur 46)
Semarang, Jawa Tengah
Orang tuaSalim Baswedan (ayah)
Alma materAkademi Kepolisian (1998)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinas1998 – 2014
Pangkat Komisaris Polisi
SatuanReserse
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kompol. (Purn.) Novel Baswedan (lahir 22 Juni 1977) adalah seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia adalah cucu dari anggota BPUPKI Abdurrahman Baswedan dan sepupu dari Anies Baswedan.[1]

Karier

Kepolisian

Perjalanan karier Novel di Polri diawali dari Akademi Kepolisian, ketika dirinya lulus pada tahun 1998. Setahun kemudian, dia bertugas di Polres Bengkulu. Pada tahun 2004, Novel menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu berpangkat Komisaris hingga tahun 2005. Ia kemudian ditarik ke Bareskrim di Mabes Polri. Pada bulan Januari 2007, dia ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK dan resmi diangkat menjadi penyidik tetap KPK tahun 2014.

KPK

Novel turut berpartisipasi dalam berbagai kasus yang ditangani oleh KPK. Salah satunya adalah kasus besar yang menjerat Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Ia juga terlibat dalam pengungkapann kasus wisma atlet yang turut menyeret anggota DPR Angelina Sondakh. Novel juga sukses menjebloskan Nunun Nurbaeti ke dalam penjara terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2004. Selain itu, pria lulusan SMA Negeri 2 Semarang ini juga turut membongkar kasus jual beli perkara pilkada dengan keterlibatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar.

Tidak berhenti di situ, perannya sebagai ketua tim penyidik dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM menyeret sejumlah nama petinggi Polri. Keberanian Novel Baswedan menggeledah Korlantas dan memeriksa mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo menuai kontroversi. Peristiwa ini kembali meretakkan hubungan antara KPK dan Polri. Kemudian Polri menjerat Novel Baswedan dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet kala dirinya masih bertugas di Polres Bengkulu. Pada bulan Mei 2015, Novel ditangkap di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berbagai kalangan menilai terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Kasus tersebut terjadi pada 2004 dan sidang etik Polri telah menyimpulkan bahwa Novel Baswedan bukanlah pelakunya. Namun kenyataannya kasus tersebut dibuka kembali, saat Novel sedang gencar-gencarnya mengungkap kasus korupsi yang mengobok-obok tubuh Polri.

Pada tanggal 11 April 2017, Novel disiram menggunakan air keras oleh orang tak dikenal.[2]

Pendidikan

Karier

  • 1999 - 2005 - Polres Bengkulu - Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu (2004)
  • 2007 - sekarang - Penyidik KPK

Rujukan

Pranala luar