Sajak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 12451184 oleh Poztart (bicara)
Tag: Pembatalan
ArieSnsc (bicara | kontrib)
Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 5: Baris 5:
* gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan [[Bunyi]] bahasa, baik kesepadanan bunyi,
* gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan [[Bunyi]] bahasa, baik kesepadanan bunyi,
kekontrasan, maupun kesamaan.
kekontrasan, maupun kesamaan.

===Contoh Sajak Pendek===
"Panggil aku Puisi. Sebab segalanya berdiam disana; termasuk kita, yang berteduh dibawah kata-kata"
"Dalam rintik hujan yang jatuh di ruas-ruas jendela, namamu adalah deras yang sangat aku rindukan"
“Cinta-cinta yang telah berlalu tak pernah mintaku untuk meninggalkannya. Pun juga dengan perpisahan yang tak pasti kapn akan datang. Jika permintaan adalah kebaikan, maka akan ku kabulkan”
“Malam ini Aku bersandar pada dinding yang menangis. pada deru angin yang rindu akan pelukanmu”
“Tetaplah menjadi kenangan. Cinta; biar masa laluku tidak merasa asing. Pada malam, aku selalu bersandar”
“ Sepertinya pagi tak berubah. Di balik cahaya dari senyumnya ada jiwa-jiwa yang gundah, karena patah oleh cinta dari embun yang basah“


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 7 Januari 2019 11.58

Sajak adalah :

  • gubahan Sastra yang berbentuk Puisi;
  • bentuk Karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat;
  • gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan Bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi,

kekontrasan, maupun kesamaan.

Contoh Sajak Pendek

"Panggil aku Puisi. Sebab segalanya berdiam disana; termasuk kita, yang berteduh dibawah kata-kata" "Dalam rintik hujan yang jatuh di ruas-ruas jendela, namamu adalah deras yang sangat aku rindukan" “Cinta-cinta yang telah berlalu tak pernah mintaku untuk meninggalkannya. Pun juga dengan perpisahan yang tak pasti kapn akan datang. Jika permintaan adalah kebaikan, maka akan ku kabulkan” “Malam ini Aku bersandar pada dinding yang menangis. pada deru angin yang rindu akan pelukanmu” “Tetaplah menjadi kenangan. Cinta; biar masa laluku tidak merasa asing. Pada malam, aku selalu bersandar” “ Sepertinya pagi tak berubah. Di balik cahaya dari senyumnya ada jiwa-jiwa yang gundah, karena patah oleh cinta dari embun yang basah“

Referensi

  • KBBI, Balai Pustaka.