Dialektik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Voilt55see (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Dialektik''' (''Dialektika'') berasal dari [[kata]] dialog yang berarti [[komunikasi]] dua arah, istilah ini telah ada sejak masa [[yunani kuno]] ketika ''diintrodusir'' pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (''panta rei'').
'''Dialektik''' (''Dialektika'') berasal dari [[kata]] dialog yang berarti [[komunikasi]] dua arah, istilah ini telah ada sejak masa [[yunani kuno]] ketika ''diintrodusir'' pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (''panta rei'').<ref>[https://faktaupdate.com/2017/06/28/dialektika-hubungan-interaksi-dua-arah/"Dialektika : Hubungan interaksi dua arah"]</ref>


Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan [[sintesis]]. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang ''absolut'' karena berlaku [[hukum]] dialektik, yang ''absolut'' hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan [[sintesis]]. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang ''absolut'' karena berlaku [[hukum]] dialektik, yang ''absolut'' hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).

Revisi per 20 September 2018 09.19

Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).[1]

Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).

Menurut Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) dialektika mengandung 4 hal :

  1. Waktu;
  2. Pertentangan;
  3. Timbal balik; dan
  4. Seluk-beluk (pertalian)
  1. ^ "Dialektika : Hubungan interaksi dua arah"