Imran bin Hushain: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Imran bin Hushain''' ({{lang-ar|عمران بن حصين}}) adalah salah seorang [[Sahabat Nabi]] [[Muhammad]],<ref name="Al-Fawzan"/> [[qadi]], serta periwayat [[hadits]]. Nama lengkapnya ialah ''Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza'i''.<ref name="Al-Fawzan"/> Ia masuk Islam pada tahun terjadinya [[Perang Khaibar]].<ref name="Al-Fawzan"/> [[Umar bin Khaththab]] saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Hushain sebagai qadi dan pengajar agama bagi penduduk [[Basra|Bashrah]],<ref name="Syurfah"/> dan sejak saat itu ia menetap di sana.
'''Imran bin Hushain''' ({{lang-ar|عمران بن حصين}}) adalah salah seorang [[Sahabat Nabi]] [[Muhammad]],<ref name="Al-Fawzan"/> [[qadi]], serta periwayat [[hadits]]. Nama lengkapnya ialah ''Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza'i''.<ref name="Al-Fawzan"/> Ia dan ayahnya, Hushain bin Ubaid, masuk Islam pada tahun terjadinya [[Perang Khaibar]] (629 M).<ref name="Al-Fawzan"/> [[Umar bin Khaththab]] saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Hushain sebagai qadi dan pengajar agama bagi penduduk [[Basra|Bashrah]],<ref name="Syurfah"/> dan sejak saat itu ia menetap di sana.


Di Bashrah, Imran bin Hushain mengajarkan agama dan meriwayatkan hadits pada banyak ulama [[Tabi'in]], termasuk di antaranya [[Ibnu Sirin]].<ref>{{Cite book
Di Bashrah, Imran bin Hushain mengajarkan agama dan meriwayatkan hadits pada banyak ulama [[Tabi'in]], termasuk di antaranya [[Ibnu Sirin]].<ref>{{Cite book

Revisi per 25 Juli 2017 05.58

Imran bin Hushain (Arab: عمران بن حصين) adalah salah seorang Sahabat Nabi Muhammad,[1] qadi, serta periwayat hadits. Nama lengkapnya ialah Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza'i.[1] Ia dan ayahnya, Hushain bin Ubaid, masuk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar (629 M).[1] Umar bin Khaththab saat menjadi khalifah menunjuk Imran bin Hushain sebagai qadi dan pengajar agama bagi penduduk Bashrah,[2] dan sejak saat itu ia menetap di sana.

Di Bashrah, Imran bin Hushain mengajarkan agama dan meriwayatkan hadits pada banyak ulama Tabi'in, termasuk di antaranya Ibnu Sirin.[3] Pada masa terjadinya perselisihan kekuasaan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, Imran bin Hushain bersikap tidak memihak dan menganjurkan masyarakat agar juga bersikap demikian.[2][4]

Imran bin Hushain wafat di Bashrah (sekarang di Irak) pada tahun 52 H / 673 M.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d Al-Fawzan, Salih (2005). Concise Commentary on Book of Tawheed. Al-Maiman Publishing House. hlm. 69. 
  2. ^ a b Syurfah, Ariany. Kisah Inspiratif Untuk Anak Muslim. Cerdas Interaktif. hlm. 122. ISBN 9797884090, 9789797884093. 
  3. ^ Khallikan, Ibnu (1843). Kitab Wafayat Ala'yan. Ibn Khallikan's Biographical Dictionary. 2. Translated by Bn Mac-Gluckin de Slane. Paris: Benjamin Duprat. hlm. 586. 
  4. ^ As-Sallabi, Ali Muhammad. Biography of Ali Ibn Abi Talib. II. Darussalam Publishers.