Pemberontakan Serban Kuning: Perbedaan antara revisi
\ |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan prajuritnya untuk mengikat serban kuning di kepala mereka. Dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar [[raja-raja perang]] yang menandai berakhirnya Dinasti Han. |
Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan prajuritnya untuk mengikat serban kuning di kepala mereka. Dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar [[raja-raja perang]] yang menandai berakhirnya Dinasti Han. |
||
[[ |
[[Kategori:Zaman Tiga Negara]] |
||
[[de:Gelbe Turbane]] |
[[de:Gelbe Turbane]] |
||
[[en:Yellow Turban Rebellion]] |
[[en:Yellow Turban Rebellion]] |
||
⚫ | |||
[[fr:Turbans jaunes]] |
[[fr:Turbans jaunes]] |
||
[[he:מרד הטורבן הצהוב]] |
[[he:מרד הטורבן הצהוב]] |
||
⚫ | |||
[[ja:黄巾の乱]] |
[[ja:黄巾の乱]] |
||
⚫ | |||
[[pl:Powstanie żółtych turbanów]] |
[[pl:Powstanie żółtych turbanów]] |
||
[[ru:Восстание Жёлтых повязок]] |
[[ru:Восстание Жёлтых повязок]] |
||
⚫ | |||
[[sv:De gula turbanerna]] |
[[sv:De gula turbanerna]] |
||
[[zh:黃巾之亂]] |
[[zh:黃巾之亂]] |
Revisi per 25 Februari 2008 03.14
Pemberontakan Serban Kuning (Hanzi: 黃巾起義;黃巾之亂, hanyu pinyin: huangjin qiyi, bahasa Inggris: Yellow Turban Rebellion) adalah sebuah pemberontakan besar yang pecah di penghujung Dinasti Han tepatnya tahun 184.
Pemberontakan ini dipimpin oleh 3 bersaudara Zhang Jiao (張角), Zhang Liang (張梁) dan Zhang Bao (張寶). Sebelumnya, Zhang Jiao hanya seorang pemimpin aliran keagamaan Taipingdao (太平道), seiring dengan bertambahnya pengikut aliran sampai ratusan ribu umat, ia kemudian menyusun rencana pemberontakan terhadap kekaisaran yang memang telah lemah itu.
Dalam pemberontakan itu, ia memerintahkan prajuritnya untuk mengikat serban kuning di kepala mereka. Dari sinilah pemberontakan itu mendapat namanya. Namun, pemberontakan ini ditumpas oleh jenderal-jenderal dan penguasa daerah yang masih setia terhadap Dinasti Han. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, penguasa daerah dan jenderal tadi menyusun kekuatan sendiri dan dimulailah sebuah rivalitas antar raja-raja perang yang menandai berakhirnya Dinasti Han.