Mayada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: tehnik → teknik
Baris 32: Baris 32:
== Diskografi ==
== Diskografi ==


* ''[[Cahaya Rasul 1]]'' (1999)
* ''[[Cahaya Rasul 1]]'' (2000)
* ''[[Cahaya Rasul 2]]'' (2000)
* ''[[Cahaya Rasul 2]]'' (2001)
* ''[[Cahaya Rasul 3]]'' (2001)
* ''[[Cahaya Rasul 3]]'' (2002)
* ''[[Cahaya Rasul 4]]'' (2002)
* ''[[Cahaya Rasul 4]]'' (2002)
* ''[[Cahaya Rasul Nonstop]]'' (2002)
* ''[[Cahaya Rasul Nonstop]]'' (2003)
* ''[[Cahaya Rasul 5]]'' (2003)
* ''[[Cahaya Rasul 5]]'' (2003)
* ''[[Cahaya Rasul 6]]'' (2004)
* ''[[Cahaya Rasul 6]]'' (2004)

Revisi per 7 Oktober 2016 10.08

Templat:Infobox artis indonesia Umi Mayada Limbong yang lebih dikenal sebagai Mayada (lahir 20 Oktober 1990) adalah penyanyi lagu-lagu religius dalam Album Cahaya rasul

Biografi

Sosok akhwat ini kerap muncul di layar kaca dengan melantunkan lagu-lagu shalawat. Akhwat tersebut biasa disapa Maya, 16 tahun, yang nama aslinya adalah Umi Mayada Limbong. Namanya meroket sejak ia mengeluarkan album Cahaya Rasul 1 pada tahun 1999, kumpulan shalawat yang pada masa silam dinyanyikan oleh Ummu Kultsum, penyanyi legendaris Mesir. Sejak kecil, anak sulung pasangan H. Adnan Ya’qub Limbong dan Hj. Sunarti Yusuf itu sudah belajar mengaji. Maklum, orangtuanya adalah juara qari dan qariah tingkat nasional. Ayahnya, juara MTQ TVRI/RRI 1986,sementara ibundanya juara MTQ Sulawesi Utara. Minat Maya dalam berqiraah memang sudah tampak sejak kecil. Setiap kali ada tayangan qiraah di televisi, ia langsung duduk bersimpuh lalu menirukan suara qari di layar kaca. Ketika itu orangtuanya mengira anaknya hanya main-main saja. Bahkan terkadang Maya mengigau membaca Al-Quran layaknya seorang qariah. Mendengar igauan cucunya itu, sang kakek yang kebetulan tidur bersamanya, kontak menangis. “Sub-hanallah, ini anak mengigaunya saja mengaji, lain daripada yang lain, ” kata kakeknya. Tahu Maya berbakat dalam seni baca Al-Quran, ayahnya mendidik anak sulungnya itu teknik membaca Al-Quran yang benar. Dengan sabar, Adnan Ya’kub menurunkan keahliannya dalam hal qiraah sab’ah (tujuh jenis qiraah) kepada anaknya tercinta. Latihan yang sangat disiplin itu ternyata tidak sia-sia. Ketika usianya menginjak tujuh tahun, Maya telah menguasai qiraah sab’ah, sehingga berhasil meraih juara I Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Nasional di Jambi pada 1997 untuk kategori anak-anak. Lalu suara emasnya direkam dalam sebuah album qiraah anak-anak. Selain itu, ternyata Maya juga gemar lagu-lagu shalawat. Kebetulan orangtuanya memiliki koleksi album shalawat cukup banyak, sehingga Maya dapat belajar dengan leluasa. Setelah cukup lancar, ia meluncurkan sebuah album shalawat. Kebetulan, Habib Husein Alaydrus — produser sebuah perusahaan rekaman — tengah mencari artis yang cocok untuk menyanyikan lagu-lagu Ummu Kultsum.

Diskografi

Video musik

  • "Ya Banil Musthofa"
  • "Marhaban Ya Romadhon"
  • "Birosulillah Wal Badawi"
  • "Ya Hadie Sir Ruwaida"
  • "Ummah"
  • "Nabiyyuna"
  • "Syahru Romadhon"
  • "Sholla Robbuna"

Referensi