Mineral sulfida: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +tag copyvio
Arriqo Fauqi R (bicara | kontrib)
Ada perubahan besar pada konten artikel
Baris 1: Baris 1:
=== '''Pendahuluan''' ===
{{copyvio|arriqofauqi.blogspot.com/2015/02/kelompok-mineral-sulfida.html}}
Mineral Sulfida merupakan salah satu kelompok mineral dalam klasifikasi Dana. Mineral ini sering dimanfaatkan sebagai mineral ekonomis, keberadaan mineral ini erat kaitannya dengan alterasi hidrotermal. Mineral Sulfida merupakan Kelompok mineral yang tersususn dari kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang, misalnya Pirit, Galena, Kalkopirit, Kalkosist, dan lain sebagainya.
'''Pendahuluan'''
Klasifikasi mineral berdasarkan Dana Classification membagi mineral menjadi beberapa kelompok sesuai dengan anion penyusun utamanya. Materi acara kali ini akan membicarakan tentang mineral sulfida dimana unsur S (sulfur) menjadi anion utamanya.


=== '''Ciri-ciri mineral Sulfida''' ===
'''Pengertian'''
Ada beberapa penciri utama pada kelompok mineral sulfide yaitu :
Kelompok sulfida atau sulfosalt merupakan kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang (S), misalnya galena [PbS], pirit, proustit [Ag3AsS3], dll. Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S2-. Pada umumnya unsur penyusunnya berupa unsur logam.
# Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S<sup>2-</sup>.
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya. Contoh paling popular adalah pirit (FeS2).<ref>Warmada, I Wayan, 2014. Kristalografi dan Mineral. Yogyakarta, Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi FT-UGM.</ref>
# Mineral Sulfida sebagian besar tersusun dari unsur logam.
# Mineral Sulfida merupakan mineral pembentuk bijih (ores) sehingga mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
# Mineral ini memiliki kilap logam, berat jenis tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah.
# Memiliki sistem Kristal isometric, tetragonal, dan heksagonal.
# Kebanyakan mineral Sulfida memiliki diafenitas Opak, mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
# Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.


=== '''Klasifikasi Mineral Sulfida''' ===
Mineral lain yang berasosiasi dengan mineral sulfide karena proses pembentukannya menyerupai kelompok sulfide adalah arsenide (As-2), selenida (Se-2), fan telurida (Te-2), dimana ketiga unsur ini dapat pula menngantikan anion sulfide.
Mineral kelompok sulfida dapat  dibagi menajadi 2 kelompok kecil, yaitu:
Sekitar 500 mineral merupakan sulfida dan mineral yang berkaitan dengannya. Sebagian besar merupakan sulfida logam dan semilogam, seperti pirit [FeS2], kalkopirit [CuFeS2], dan sfalerit [ZnS]. Mereka memiliki struktur Kristal yang tergantung pada radius ion dan jenis ikatan (yang berkisar dari ion logam hingga kovalen logam).
# Tellurides yaitu mineral sulfide yang anion S<sup>2</sup> digantikan oleh Tellurium. Contohnya Sylvanite (AuAgTe4).
# Arsenides, jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion mineral. Contoh: Chloantite [(Ni,Co)As2], Smaltite [(Co,Ni)Ass], Nickeline (NiAs).


=== '''Pembentukan''' ===
Kelompok sulfida terbagi menjadi 2 kelompok kecil, yaitu:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembentukan mineral sulfida ada kaitannya proses hidrtermal atau lokasi pembentukannya ekat dengan gunungapi yang memiliki kandungan Sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
1. Tellurides, jika Tellurium menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion mineral.
Contoh: Sylvanite (AuAgTe4)
2. Arsenides, jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion mineral.
Contoh: Nickeline (NiAs), Smaltite [(Co,Ni)Ass], Chloantite [(Ni,Co)As2]


Mineralisasi/alterasi endapan urat yang berasosiasi dengan endapan logam dasar dicirikan oleh zonasi pembentukan mineral dari temperatur tinggi sampai rendah. Urat/vein di daerah proksimal kaya kandungan tembaga dan rasio logam dibanding sulfur tinggi. Daerah ini dicirikan oleh hadirnya alterasi argillik sempurna di bagian dalam dan ke arah luar berubah menjadi alterasi serisitik. Daerah distal kaya kandungan timbal dan zeng, dan terdiri dari mineral sulfida dengan rasio logam dibanding sulfur rendah. Alterasi yang berkembang di daerah ini berupa alterasi propilitik, semakin ke arah jauh dari urat tersusun oleh batuan tidak teralterasi (Panteleyev, 1994; Corbett, 2002).
'''Pembentukan'''
Pada umumnya pembentukan mineral Sulfida terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).


Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma. Interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk mineral alterasi. Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi. Alterasi terjadi akibat reaksi fluida dengan “wall rocks”.<ref>Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of Hydrothermal and Fumarolic Systems. Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.</ref>
Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma. Ketika magma naik kepermukaan maka magma tersebut akan berinteraksi dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk mineral-mineral baru (Mineral yang teralterasi). Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi.


=== '''Pemanfatan mineral Sulfida''' ===
'''Ciri-ciri'''
Mineral Sulfida banyak dimanfaatkan dalam sektor industry, karena memang mineral ini kebanyakan merukan mineral pembentuk bijih (ore). Misalnya bijih tembaga, seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen, antimon. nikel, dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya Pirit (FeS2), meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil besinya, tetapi digunakan sebagai sumber asam sulfur. Beberapa manfaat mineral sulfide lainnya adalah: Galena (PbS) yang dimanfaatkan untuk sumber bijih perak. Argentite (Ag2S) yang merupakan sumber utama bijh perak juga. Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga. Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng. Cinnabar (HgS) merupakan sumber utama merkuri. Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, cat, dan peralatan medis.
Mineral sulfida memiliki penciri berupa kilap logam, berat jenis tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah. Hal-hal tersebut berkaitan dengan unsur utamanya yang berupa logam. Namun beberapa mineral cenderung memiliki kekerasan rendah seperti Galena (PbS) dan Molybdenite (MoS2)
Kebanyakan mineral sulfide berada dalam system kubus, tetragonal, dan heksagonal, yang mencerminkan derajat kesimetrisan bangun kristalnya.
Sebgian mineral sulfide yang didominasi ikatan logam bersifat opak dengan kilap logam, warna yang khas, dan cerat berwarna kuat.
Mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.


=== '''Contoh dan Deskripsi Mineral''' ===
'''Manfaat'''
Salah satu contoh dari mineral kelompok Sulfida adalah Kalkopirit, berikut ini adalah deskripsi singkat mineral kalkopirit. Warna: Kuning. Cerat:  Hijau kehitaman. Kilap: Logam. Kekerasan: 3,5 – 4 skala mosh. Derajat Ketransparanan: Opaque. Belahan: 1 arah. Pecahan: Konkoidal. Sistem Kristal: Tetragonal. Berat Jenis: 4,2.
Sulfida merupakan mineral yang sangat penting dalam industri dan merupakan bijih utama dari tembaga, seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen, antimon. nikel, dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya Pirit (FeS2), meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil besinya, tetapi digunakan sebagai sumber asam sulfur.

Beberapa manfaat mineral sulfide tang lainnya adalah:
Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem bersudut empat. Kalkopirit  mempunyai komposisi kimia yaitu (CuFeS2). Kalkopirit sering disamakan dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit warna kehijau – hijauan dan kilap berminyak diagnostik.Kalkopirit berasosiasi dengan mineral kuarsa, fluorit, barit, dolomit, kalsit, pirit, pentlandit, dan sulfide lainnya.
Galena (PbS) : Sumber utama bijih perak
Argentite (Ag2S) : Sumber utama bijh perak
Kalkosit (Cu2S) : Sumber utama bijih tembaga
Alabandite (MnS) : Produk pembakaran
Sphalerite (ZnS) : Sumber utama seng
Cinnabar (HgS) : Sumber utama merkuri
Stibnite (Sb2S3) : Pembuatan kabel, baterai timbel, cat, dan peralatan medis

Revisi per 30 Desember 2015 00.24

Pendahuluan

Mineral Sulfida merupakan salah satu kelompok mineral dalam klasifikasi Dana. Mineral ini sering dimanfaatkan sebagai mineral ekonomis, keberadaan mineral ini erat kaitannya dengan alterasi hidrotermal. Mineral Sulfida merupakan Kelompok mineral yang tersususn dari kombinasi antara logam atau semi-logam dengan belerang, misalnya Pirit, Galena, Kalkopirit, Kalkosist, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri mineral Sulfida

Ada beberapa penciri utama pada kelompok mineral sulfide yaitu :

  1. Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S2-.
  2. Mineral Sulfida sebagian besar tersusun dari unsur logam.
  3. Mineral Sulfida merupakan mineral pembentuk bijih (ores) sehingga mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
  4. Mineral ini memiliki kilap logam, berat jenis tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah.
  5. Memiliki sistem Kristal isometric, tetragonal, dan heksagonal.
  6. Kebanyakan mineral Sulfida memiliki diafenitas Opak, mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
  7. Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.

Klasifikasi Mineral Sulfida

Mineral kelompok sulfida dapat  dibagi menajadi 2 kelompok kecil, yaitu:

  1. Tellurides yaitu mineral sulfide yang anion S2 digantikan oleh Tellurium. Contohnya Sylvanite (AuAgTe4).
  2. Arsenides, jika Arsenic menggantikan unsur Sulfur (S) sebagai anion mineral. Contoh: Chloantite [(Ni,Co)As2], Smaltite [(Co,Ni)Ass], Nickeline (NiAs).

Pembentukan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembentukan mineral sulfida ada kaitannya proses hidrtermal atau lokasi pembentukannya ekat dengan gunungapi yang memiliki kandungan Sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).

Mineralisasi/alterasi endapan urat yang berasosiasi dengan endapan logam dasar dicirikan oleh zonasi pembentukan mineral dari temperatur tinggi sampai rendah. Urat/vein di daerah proksimal kaya kandungan tembaga dan rasio logam dibanding sulfur tinggi. Daerah ini dicirikan oleh hadirnya alterasi argillik sempurna di bagian dalam dan ke arah luar berubah menjadi alterasi serisitik. Daerah distal kaya kandungan timbal dan zeng, dan terdiri dari mineral sulfida dengan rasio logam dibanding sulfur rendah. Alterasi yang berkembang di daerah ini berupa alterasi propilitik, semakin ke arah jauh dari urat tersusun oleh batuan tidak teralterasi (Panteleyev, 1994; Corbett, 2002).

Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma. Ketika magma naik kepermukaan maka magma tersebut akan berinteraksi dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk mineral-mineral baru (Mineral yang teralterasi). Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi.

Pemanfatan mineral Sulfida

Mineral Sulfida banyak dimanfaatkan dalam sektor industry, karena memang mineral ini kebanyakan merukan mineral pembentuk bijih (ore). Misalnya bijih tembaga, seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen, antimon. nikel, dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya Pirit (FeS2), meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil besinya, tetapi digunakan sebagai sumber asam sulfur. Beberapa manfaat mineral sulfide lainnya adalah: Galena (PbS) yang dimanfaatkan untuk sumber bijih perak. Argentite (Ag2S) yang merupakan sumber utama bijh perak juga. Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga. Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng. Cinnabar (HgS) merupakan sumber utama merkuri. Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, cat, dan peralatan medis.

Contoh dan Deskripsi Mineral

Salah satu contoh dari mineral kelompok Sulfida adalah Kalkopirit, berikut ini adalah deskripsi singkat mineral kalkopirit. Warna: Kuning. Cerat:  Hijau kehitaman. Kilap: Logam. Kekerasan: 3,5 – 4 skala mosh. Derajat Ketransparanan: Opaque. Belahan: 1 arah. Pecahan: Konkoidal. Sistem Kristal: Tetragonal. Berat Jenis: 4,2.

Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem bersudut empat. Kalkopirit  mempunyai komposisi kimia yaitu (CuFeS2). Kalkopirit sering disamakan dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit warna kehijau – hijauan dan kilap berminyak diagnostik.Kalkopirit berasosiasi dengan mineral kuarsa, fluorit, barit, dolomit, kalsit, pirit, pentlandit, dan sulfide lainnya.