Bangsa Nabath: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Nabath
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 25 September 2010 16.27

Al-Khazneh, Petra (Ibu kota Suku Nabath).
Shivta, Israel.

Nabath (Arab: نبط, Ibrani: נְבָיוֹת / Nevayōt) adalah sekelompok kaum Arab kuno yang menetap didaerah Yordania hingga kesebelah utara Damaskus. Mereka dahulu menggunakan bahasa Aram untuk berkomunikasi.

Suku Nabath dikatakan sebagai suku yang misterius dan sebagian besar sejarahwan menyebut mereka termasuk ke dalam golongan bangsa Arab kuno. Kaum Nabath ini adalah kaum penyembah berhala dan mereka menyembah Dewi Nasib, Manāt dan Hubal.

Etimologi

Mereka menamakan diri merka sebagai kaum Nabath (jamak al-anbậth الا نباط) yang secara harfiah memiliki arti "orang pedalaman" dengan Ibu kotanya adalah Petra.

Sejarah

Suku Nabath membentuk kerajaan yang berdiri sejak abad ke-9 hingga tahun 40 SM. Suku Arab Nabath ini pernah dijajah oleh Romawi dan dijadikan bagian dari propinsi kekaisaran Romawi yang diberi nama Arabia Petraea. Nama Petra yang artinya batu ini diberikan oleh orang Roma yang menjajahnya pada tahun 106 SM. Kolonial oleh bangsa Romawi ini hanya berlangsung seabad.

Sejak itu, denyut kehidupan di kota ini merosot, lalu hilang ditelan zaman. Petra ditemukan kembali oleh petualang asal Swiss, Johan Burckhardt pada tahun 1812, dan sejak itu, dunia pun mulai mengenalnya.

Peradaban mereka mengalami kemajuan antara tahun 400 dan 200 SM, dengan meninggalkan berbagai monumen, diantaranya wilayah pekuburan diatas bukit berbatu. Kaum Nabath adalah ahli dalam memahat dan mengukir batu-batu alam pegunungan yang berwarna merah. Mereka juga ahli membuat patung batu, diantaranya yang terkenal adalah Hubal.

Lihat pula

Referensi