Ketoasidosis diabetik
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ketoasidosis diabetik (bahasa Inggris: Diabetic ketoacidosis, DKA) adalah sindrom dari sinergi simtoma hiperglisemia, ketosis, asidemia, dan ketonemia dengan parameter klinis menurut Asosiasi Diabetes Amerika berupa rasio gula darah >13,8 mmol/l (250 mg/dl), pH <7,30, serum bikarbonat <18 mmol/l, anion gap >10.[1] Umumnya DKA merupakan komplikasi penyakit diabetes mellitus tipe 1 dan 2.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan tahap awal diabetes tipe 1 ialah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan ketoasidosis diabetik bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Pengobatan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) "Diabetic and endocrine emergencies". Hope Hospital; T Kearney dan C Dang. Diakses tanggal 2010-11-19.