Zat antigizi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zat antigizi adalah suatu zat alami pada bahan pangan yang dapat menghambat penyerapan zat gizi baik itu makro maupun mikro dalam tubuh serta menurunkan nilai zat gizi bahan makanan tersebut. Umumnya zat antigizi ini terdapat pada bahan makanan berprotein nabati (dari tumbuhan) seperti kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian, serealia, beberapa jenis sayuran, umbi-umbian, dan yang lainnya. Zat antigizi ini sendiri berfungsi pada tumbuhan sebagai bentuk perlindungan dari gangguan hama atau serangga. Terdapat beberapa jenis zat antigizi yang dapat mengganggu penyerapan protein, berikut diantaranya:

'Antitripsin' merupakan senyawa protein yang dapat menghambat aktivitas enzim tripsin di dalam saluran cerna. Enzim tripsin berfungsi untuk mengubah ukuran protein yang akan dicerna dari bentuk yang kompleks (Rumit) menjadi bentuk sederhana (simpel). Apabila kedua zat tersebut berinteraksi, maka pencernaan protein akan terganggu dan penyerapannya menjadi kurang optimal. Zat antitripsin banyak ditemui pada kacang-kacangan dan umbi-umbian.[1]

Tantang[sunting | sunting sumber]

Zat Antigizi tidak berbahaya karena bisa mengurangi daya serap Zat lain pada sebuah Tumbuhan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-21. Diakses tanggal 2020-02-10.