Xi Shi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jembatan Xi Shi di kota Mudu, Suzhou

Xi Shi (Hanzi: 西施)(560 SM-?) adalah salah satu tokoh dari empat wanita tercantik Tiongkok di penghujung Zaman Musim Semi dan Gugur. Ia dilahirkan di sekitar Kuaiji (會稽), wilayah Zhejiang sekarang dengan nama Shi Yikuang (施夷光).

Ia dipanggil Xi Shi karena ia tinggal di dusun bermarga Shi yang letaknya di sebelah barat dusun tetangga.

Paras rupa[sunting | sunting sumber]

Konon Xi Shi sedemikian moleknya sampai-sampai jika ia melongok dari langkan, melihat ikan-ikan di air kolam, niscaya ikan-ikan terkesima sampai lupa mengibas sirip sehingga tenggelam ke dasar kolam. Uraian semacam ini digunakan untuk menjelaskan makna dua aksara pertama dari peribahasa Tionghoa yang berbunyi 沉魚落雁, 閉月羞花 (Pinyin: chényú luòyàn, bìyuè xiūhuā; makna harfiah: ikan karam angsa jatuh, bulan gerhana puspita malu), yakni peribahasa yang mengacu kepada Empat Adiratna Tiongkok Kuno dan digunakan untuk memuji kecantikan seorang wanita, seakan-akan keelokan parasnya mampu membuat ikan tenggelam, burung jatuh dari angkasa, purnama jadi gerhana, dan bunga-bunga tersipu malu.

Perjalanan Hidup[sunting | sunting sumber]

Diceritakan bahwa Xi Shi tinggal di Zhuji, ibu kota negara Yue pada zaman musim semi dan musim gugur. Saking cantiknya dia, dikatakan bahwa ikan -ikan juga nenenggelamkan/menyembunyikan diri karena malu saat dia sedang mencuci pakaiannya di sungai.

Kala itu negara Yue menjadi bawahan negara Wu dan harus membayar upeti karena kalah perang. Raja Yue, Gou Jian, yang pernah juga ditawan karena kalah perang, diam-diam menyusun rencana pembalasan dengan siasat wanita cantik. Menteri negara Yue, Fan Li, kemudian mempersembahkan Xi Shi dan Zhen Dang (wanita lain) kepada Fu Chai, Raja Wu, pada tahun 490 SM.

Siasat wanita cantik itu berhasil, Fu Chai melupakan urusan pemerintahan negara dan membunuh penasihatnya sendiri, Wu Zixu, yang mengkritik Fu Chai. Fu Chai bahkan menghamburkan sumber daya negara untuk mendirikan istana khusus untuk wanita-wanita cantiknya yang semakin memperlemah negara Wu. Pada tahun 473 SM, Gou Jian, Raja Yue, menaklukkan tentara negara Wu. Fu Chai, Raja Wu, kemudian bunuh diri.

Setelah Wu takluk, Gou Jian memerintahkan agar Xi Shi ditenggelamkan ke dalam danau agar dia tidak mengalami nasib seperti Fu Chai, Raja Wu yang mabuk akan kecantikan Xi Shi. (masih diperdebatkan kebenaran fakta ini)

Di kisah lain diceritakan bahwa setelah Wu takluk, Fan Li melepas jabatan dan membawa Xi Shi untuk hidup bersama dirinya. Fan Li kemudian berganti nama menjadi Tao Zhu Gong dan menjadi usahawan yang sukses dan kaya raya.