Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/2022/8

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Esa=Satu? (KBBI vs Bhagavant.com)[sunting sumber]

Begini, kasus ini sebetulnya sempat saya majukan pada Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Piagam Jakarta, tapi saya tergelitik lagi untuk membahasnya ketika bung SV rupa-rupanya membuat dan menerjemahkan artikel en:Oneness Pentecostalism menjadi Pentakosta Keesaan. Nah, yang saya persoalkan apakah tepat "Oneness" bisa diterjemahkan jadi "Keesaan" ? Pasalnya saya jadi ingat dengan pernyataan dari website Bhagavant.com berikut ini:

Mayoritas masyarakat Indonesia percaya bahwa kata “esa” dalam kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa” berarti “satu” (mengacu pada bilangan). Jika mengacu pada KBBI, “esa” memang berarti satu, tunggal. Tapi harus diakui bahwa kata “esa” juga kata “maha” diambil dari bahasa Sanskerta, yang kemudian diadopsi oleh KBBI.

Kata “maha” dalam KBBI berarti 1. sangat; amat; teramat; 2. besar. Namun dalam bahasa Sanskerta ataupun bahasa Pali (satu keluarga dengan bahasa Sanskerta), kata “maha” juga berarti “agung”.

Kata “esa” itu sendiri dalam bahasa Sanskerta maupun bahasa Pali bukan berarti “satu” atau “tunggal”, tapi berasal dari kata “etad” yang berarti “ini” (Inggris: this), sebuah kata tunjuk, terutama yang menunjuk pada apa yang paling dekat dengan si pembicara (Sanskrit-English Dictionary, oleh M. Monier William dan Pali-English Dictionary, TW Rhys Davids, William Stede, ). Kata dalam bahasa Sanskerta yang berarti “tunggal” atau “satu” adalah kata “eka”.

Berikut contoh penerapan kata “esa” yang berarti “ini” dalam bahasa Sanskerta: esa mama sakhi (Skt: एषा मम सखी; baca: esha mam sakhee). Artinya: Ini teman saya.

Penerapan kata “esa” dalam bahasa Pali: “Tasmātihānanda, eseva hetu etaṃ nidānaṃ esa samudayo esa paccayo jarāmaraṇassa, yadidaṃ jāti” (Oleh karena itu Ānanda, ini adalah akar, ini adalah penyebab, asal-mula, kondisi bagi penuaan-dan-kematian—yaitu kelahiran) – Mahānidāna Sutta (Dīgha Nikāya 15. Tipitaka Pali).

Tidak diketahui sejak kapan kata “esa” yang bermakna “ini” menjadi berarti “satu” dalam bahasa Indonesia. Dan pada akhirnya, mengartikan kata “esa” sebagai “satu” yang mengacu pada bilangan, akan menimbulkan kontradiksi.

Ada kemungkinan kata yang dimaksud bukan kata “esa” tetapi sebenarnya adalah kata “eesha” (Skt: ईशा ;baca: isha) dari kata “eesh” (Skt: ईश ;baca: ish) yang terdengar hampir sama dengan kata “esa”. Kata “eesha” sendiri bisa berarti berkuasa, unggul, atau kuat, yang semuanya merupakan kata sifat.

Dari sudut pandang filsafat atau ajaran agama yang meyakini adanya sesuatu yang tidak bisa dilihat dan tidak berbentuk, tindakan memberikan atribut “esa” yang diartikan sebagai “satu” dalam pengertian bilangan, tentu merupakan suatu kesalahan tersendiri. Jika sesuatu dapat dihitung jumlahnya maka sesuatu tersebut berarti dapat dilihat dan ini menyalahi ajaran tersebut.

Secara filsafat keagamaan tersebut di atas jelas kata “esa” tidak mengacu pada arti “satu” dalam hal jumlah (bilangan).

Jika mengacu pada arti dalam KBBI maka “maha esa” berarti “sangat/teramat satu/tunggal” atau “sungguh-sungguh/hanya ada satu/tunggal”.

Berbeda jika kata “esa” yang dimaksud adalah kata “eesha” sehingga jika dipasangkan dengan kata “maha” menjadi maha berkuasa (sangat berkuat), maha unggul (sangat unggul), maha kuat (sangat kuat).

Dan jelas dalam bahasa Sanskerta tentu saja “maha esa” bukan berarti “sangat/teramat/sungguh-sungguh/hanya satu”, tetapi menunjuk pada keberadaan apa adanya.

Lalu juga ada ulasan dari Kaskus:

Nah masih banyak yang gagal paham soal pancasila terlebih sila pertama yg berbunyi, "Ketuhanan yang maha esa". Seharusnya, pahami dahulu bagaimana perumusan pancasila ini. Sejarah awalnya bagaimana, dan konteks ketuhanan yg dimaksud itu apa. Lalu arti ESA dalam kalimat tersebut itu maksudnya apa.

Singkatnya, esa dalam pancasila sila pertama bukan lah merujuk pada definisi bilangan yang berarti 1. Melainkan Esa adalah sifat tuhan dengan segala Maha nya. Esa berasal dari bahasa sansekerta yaitu estad atau isa yang berarti mutlak dan maha kuasa yg menunjukkan sifat bukan jumlah / bilangan, nah kalau jumlah itu ika atau eka seperti pada bhinneka tunggal ika yang artinya satu atau tunggal. Definisi Esa sebagai bilangan 1 ini adalah kbbi terbitan pemerintahan Orde Baru.

Padahal, definisi kata Esa dalam pancasila mengambil dari bahasa sansekerta bukan dari kbbi. Jika yang dimaksud tuhan dengan bilangan maksudnya 1 tuhan, maka seharusnya yang dipakai adalah Eka bukannya Esa.

— Kaskus

Nah, yang jadi pertanyaannya, apakah perlu judul Pentakosta Keesaan perlu diubah misalnya jadi "Pentakosta Kesatuan" atau "Pentakosta Manunggal" --Glorious Engine (bicara) 9 Agustus 2022 05.29 (UTC)[balas]

Keberatan Keberatan Saya kurang setuju dengan usulan bung karena saya beranggapan begini. Keesaan sekarang ini telah diartikan secara resmi oleh KBBI sebagai "sifat yang satu". Meskipun, pemahaman "Esa" dahulu berbeda dengan sekarang, kita tidak bisa mengubah apa yang sudah dipahami oleh tidak hanya khalayak ramai, tetapi juga oleh lembaga resmi bahasa seenak hati. Karena demikian, saya merasa lebih baik mempertahankan penerjemahan Oneness ke "Keesaan", sebab akan sesuai dengan pemahaman khalayak dan lembaga resmi.  Firman.Nst  ✉  9 Agustus 2022 05.47 (UTC)[balas]
Tidak setuju Tidak setuju saya sependapat dengan Firman.Nst bahwa kata Oneness artinya keesaan sedangkan Unity berarti kesatuan jadi judulnya tidak perlu diganti Urang Depok 🏠 9 Agustus 2022 07.36 (UTC)[balas]
Tidak setuju Tidak setuju "kesatuan" dan "keesaan" memiliki makna yang berbeda. Walaupun kata "esa" yang ada di KBBI sudah bergeser makna asal-nya menjadi kata "1" (satu), dan bukan sesuai makna asli dalam bahasa Sansekerta, toh masalahnya di mana? Bukannya bahasa itu fleksibel ya? Beberapa kali KBBI direvisi pun karena ada beberapa makna yang bergeser, kan? – komentar tanpa tanda tangan oleh aris riyanto (bk). 9 Agustus 2022 10.50 (UTC)[balas]

Lha, kalo KBBI "hanya mengikuti pergeseran makna", maka ini apa: Ternyata Masih Banyak yang Salah Mengartikan Kata-Kata Ini, Gan!. Ada istilah "canggih" yang tetap diartikan dalam KBBI sebagai "rumit" (karena jaman dulu komputer "canggih" itu rumit) tapi tidak diganti "modern" dalam pengartian saat ini, ada juga kata "acuh" yang tetap diartikan dalam KBBI sebagai "peduli" tapi tidak diganti jadi "tidak peduli" (antonimnya malah) dalam pengartian saat ini, dan masih banyak lagi --Glorious Engine (bicara) 9 Agustus 2022 11.11 (UTC)[balas]

Memang ada kata-kata yang belum diganti karena kemungkinan belum diperhatikan sama redaksi. Kalau masalah seperti itu mending kita coba usulkan perubahan lewat KBBI daring. Kita keberatan karena sudah lama "keesaan" dipahami sebagai sifat Tuhan yang bermakna satu, kalau kita lihat dari tulisan-tulisan perihal akidah (teologi Islam) juga memaknai "esa" sebagai satu, seperti contohnya di "Aqidatul-Awam" terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh NU menerjemahkan "Wahdaniat"/"Wahid" menjadi "esa/satu". Maka alasan kami keberatan dengan perubahan penerjemahan bisa dirangkum:
1. Esa sudah lama dipahami sebagai "satu"
2. Pemahaman ahli akidah agama
3. Pemahaman khalayak ramai
4. Pengukuhan tersebut oleh KBBI

 Firman.Nst  ✉  9 Agustus 2022 12.35 (UTC)[balas]

Betul kata bung @Firman.Nst:, jika ada kata-kata yang ada di KBBI yang tidak sesuai dengan penggunaan "umum" silakan usulkan perubahan, toh bahasa itu fleksibel. Yang pasti, jangan mengumumkan via Wikipedia, karena Wikipedia bukan tempat untuk mempopulerkan suatu istilah. Kalau kita kembali ke topik "esa", kata yang anda usulkan (1) tidak umum (2) tidak sesuai kaidah KBBI. Maka usul saya, (1) bisa populerkan via media lain, misal Kaskus yang anda kutip, (2) usulkan via KBBI perubahan makna dari kata "esa". Jika kedua hal tersebut terpenuhi, maka Wikipedia bisa mengikuti kaidah yang umum dan baku. Kalau saya boleh mengutip, saya setuju dengan statement bung Firman:

– komentar tanpa tanda tangan oleh aris riyanto (bk). 9 Agustus 2022 22.32 (UTC)[balas]

Grenadier Guards dan sebagainya[sunting sumber]

Saya bingung mana yang lebih tepat untuk penerjemahan "Grenadier Guards", "Pengawal Penggranat" atau "Penggranat Pengawal". Saya ada kawan yang mengatakan "guards" itu bisa dimaknai sebagai "pasukan", tetapi kenyataannya Grenadier Guards itu berasal dari gabungan pasukan pengawal, sehingga disebut "pengawal". Istilah "penggranat" dari peng- (orang) dan granat, karena itu memang terjemahan langsung untuk istilah "grenadier", kalau memang sudah ada padanannya mohon diberitahukan. Kembali kepada masalah pokok, saya ragu menerjemahkannya ke "Pengawal Penggranat" karena bisa disalahpahami sebagai pengawalnya penggranat, karena "pengawal presiden" dipahami sebagai pengawalnya presiden.

 Firman.Nst  ✉  9 Agustus 2022 12.49 (UTC)[balas]

"Guards" itu kata jamak dari "Guardian" yang berarti penjaga sedangkan "grenadiers" artinya granat maka kalau kita rangkai menjadi penjaga granat. Bagaimana menurutmu bung? Urang Depok 🏠 9 Agustus 2022 13.01 (UTC)[balas]

Grenadier itu bukan berarti "granat", bung. Grenadier itu berarti pasukan yang menggunakan granat, karna itu kuterjemahkan menjadi penggranat sebab setahu saya enggak ada padanannya dalam bahasa Indonesia.  Firman.Nst  ✉  10 Agustus 2022 03.39 (UTC)[balas]

@Firman.Nst: bagaimana kalau kita menerjemahkan "grenadiers guards" menjadi pasukan pengawal atau penjaga istana? Urang Depok 🏠 15 Agustus 2022 04.09 (UTC)[balas]

@Urang Depok: Namun, ada pasukan lain yang juga disebut pengawal/penjaga istana dalam tentara Britania Raya  Firman.Nst  ✉  16 Agustus 2022 02.25 (UTC)[balas]
Firman.Nst lantas apa arti yang tepat untuk grenadiers guards? Karena saya melihat gambar grenadiers guards di Google sebagai pengawal yang menjaga istana sembari membawa senapan. Kalau begitu saya izin mengundang @Agus Damanik: Urang Depok 🏠 18 Agustus 2022 07.33 (UTC)[balas]
Gimana kalo dijadiin Garda Penggranat aja? Melihat dari arti guard bisa jadi garda juga dan grenadier bisa dipadankan jadi penggranat. Itu sih saran dari saya Agus Damanik (bicara) 19 Agustus 2022 17.59 (UTC)[balas]

Kata guards sepengetahuan saya bisa diterjemahkan menjadi garda sebagaimana Swiss Guard menjadi Garda Swiss, untuk grenadier sampai sekarang memang belum ada padanannya, tapi bagaimana jika diterjemahkan menjadi pelempar granat? Ekirahardian (bicara) 19 Agustus 2022 07.40 (UTC)[balas]

@Firman.Nst dan Ekirahardian: untuk sementara kalimat grenadiers guards tidak dipadankan dulu karena belum ada kata padanan yang tepat Urang Depok 🏠 19 Agustus 2022 13.55 (UTC)[balas]

Setelah dipikir-pikir saya mengartikan grenadiers guards sebagai pasukan penggranat. Bagaimana menurut kalian @Agus Damanik, Firman.Nst, dan Ekirahardian:? Urang Depok 🏠 21 Agustus 2022 14.29 (UTC)[balas]

Bagaimana dengan "Garda Penggranat"?  Firman.Nst  ✉  21 Agustus 2022 14.42 (UTC)[balas]

Kalau begitu saya setuju untuk memadankan grenadiers guards sebagai garda penggranat seperti usulan @Agus Damanik dan Firman.Nst: UrangDepok Monggo mampir 22 Agustus 2022 14.22 (UTC) [balas]

Padanan yellow-back[sunting sumber]

A yellow-back or yellowback is a cheap novel which was published in Britain in the second half of the 19th century. Setelah saya membaca ini, saya memikirkan padanan bahasa Indonesia untuk kata "yellowback". Namun sayangnya, saya tidak dapat menemukan padanan di mesin penelusur. Dedhert.Jr (bicara) 15 Agustus 2022 03.44 (UTC)[balas]

@Dedhert.Jr Dilihat dari karakteristiknya yang selalu menggunakan kertas kuning dengan teknik cetak kromoksilografi, saya punya kesimpulan untuk padanannya: Novel kuning, novel sampul kuning, dan sampul kuning. Ketiganya tidak ada di dalam indeks artikel, jadinya punya potensi untuk dibuat artikel baru tanpa ambigu.
Kalau kamu tanya mengapa, karena saya coba memadankan kata dengan menggunakan pendekatan karakteristik daripada literal (yang akan menghasilkan punggung kuning) yang cukup lucu untuk didengar. Toh istilah ini eksklusif di Britania aja, kan. Kita punya artikel sampul kertas tipis yang merujuk ke paperback. 𝐋𝐖𝐌𝐘𝐑𝐄𝐍 🅿🅰🅽🅳🅸🆁 31 Agustus 2022 02.30 (UTC)[balas]

Dedhert.Jr Saya beranggapan bahwa yellow-back istilah bagi buku yang diterbitkan dengan dijual murah pada paruh kedua abad ke-19 sesuai dengan sebutan bahasa inggris yang anda jelaskan bung Urang Depok 🏠 21 Agustus 2022 14.34 (UTC)[balas]

Padanan numeral[sunting sumber]

Saya mulai mempertanyakan tentang padanan kata "numeral". Biasanya numeral system dipadankan sebagai "sistem bilangan", tetapi untuk numeral yang terdapat asal-usul daerah (katakan Sundanese numerals = angka Sunda). Pertanyaan saya, apakah untuk kasus ini juga dipadankan sebagai "bilangan Sunda"? Atau contoh lain, "Cistertian numerals" sebagai "bilangan Sistersien"? Dedhert.Jr (bicara) 16 Agustus 2022 10.08 (UTC)[balas]

Setuju untuk menggunakan "bilangan..." sebagai terjemahan "numerals". JohnThorne (Bicara) 17 Agustus 2022 01.55 (UTC)[balas]
Kenapa tidak pakai kata numeral saja. Soalnya baku juga di KBBI. Agus Damanik (bicara) 18 Agustus 2022 03.31 (UTC)[balas]
@Agus Damanik Saya kurang setuju menggunakan kata "numeralia". Meski baku di KBBI, tetapi menurut saya tidak cocok untuk "numeralia Sunda" atau "numeralia Sistersien". Dedhert.Jr (bicara) 18 Agustus 2022 04.55 (UTC)[balas]
Tidak. Maksud saya kata numeral saja, tanpa harus menggunakan akhiran lia. Tapi, kenapa tidak mau menggunakan kata numeral, adakah alasan linguistik? Selain perasaan subyektif tidak enak dibaca? Agus Damanik (bicara) 18 Agustus 2022 06.35 (UTC)[balas]
Kalau menurut saya numeral kita padankan menjadi bilangan, seperti halnya Sundanese numerals (bilangan Sunda) atau seperti Cistertian numerals dipadankan menjadi "bilangan Sistersien" Urang Depok 🏠 18 Agustus 2022 07.39 (UTC)[balas]
Untuk kasus ini, saya coba berharap untuk meminta saran dari @Ärkhézja. Izin memanggil. Dedhert.Jr (bicara) 21 Agustus 2022 09.24 (UTC)[balas]
Setuju Setuju dengan bung Dedhert dan UrangD, penggunaan "bilangan" saya rasa lebih cocok untuk Numeral ketimbang numeral sendiri. Kata "numeral" biasanya lebih cocok untuk kegunaan unsur ketatabahasaan (e.g. Numerical noun), sementara penggunaan numeral disini lebih ke arah bilangan ketimbang ketatabahasaan. Ärkhézja • Sört hoztal? 21 Agustus 2022 15.09 (UTC)[balas]
Setuju Setuju Bila dengan alasan ini. Saya juga setuju bila diganti menjadi bilangan Agus Damanik (bicara) 22 Agustus 2022 11.00 (UTC)[balas]
Menurut definisi di KBBI, demikian pula artikel-artikel di Wikipedia Inggris, maka dapat saya simpulkan:
  • Numeral = angka
  • Number = bilangan
  • Numeral system = sistem angka.
Mari kita lihat contoh dalam tabel:
Bilangan
(Number)
Angka (Numeral)
Hindu-Arab Devanagari Tionghoa Romawi Jawa
Sembilan 9 IX

Demikian. -- Adiputra बिचर -- 22 Agustus 2022 13.58 (UTC)[balas]

Sekadar perbandingan antara bilangan dan angka:
Jenis-jenis bilangan (materi pelajaran matematika di sekolah)
  • Bilangan bulat, bilangan cacah, bilangan prima, bilangan irasional, bilangan imajiner, dsb.
Jenis-jenis angka (sama seperti jenis-jenis huruf)
  • Angka Arab, angka Romawi, angka Devanagari, angka Korea, angka Jawa, dsb.
Dalam angka terdapat simbol-simbol individual yang disebut digit, sama halnya dengan dalam setiap aksara (Latin, Jepang, Jawa, Arab, dll) ada simbol-simbol individual yang disebut huruf.
-- Adiputra बिचर -- 22 Agustus 2022 14.05 (UTC)[balas]

@M. Adiputra: maaf saya tidak setuju dengan anda karena seharusnya numeral dapat diartikan dengan bilangan, number adalah angka dan numeral system adalah sistem bilangan UrangDepok Monggo mampir 23 Agustus 2022 04.28 (UTC) [balas]

Padanan bilangan dalam bahasa Inggris adalah number.
Apa itu bilangan? Seperti yang saya kutip dari Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, "Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahuntahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.".
Saya menyarankan, kita harus memahami dahulu konsepnya sebelum menerjemahkan, karena ini bukan sekadar masalah "lebih cocok". -- Adiputra बिचर -- 30 Agustus 2022 08.10 (UTC)[balas]
@M. Adiputra Adanya tabel tersebut, berarti disimpulkan bahwa untuk padanan yang saya sebelumnya, Sundanese numeral dan Cistertian numeral dipadankan menjadi Angka Sunda dan Angka Sistersien? Dedhert.Jr (bicara) 3 September 2022 02.02 (UTC)[balas]
Tepat sekali. Contoh logikanya begini: ada suatu bilangan yaitu "Lima ratus lima puluh". Cara menuliskan bilangan tersebut dapat memakai angka Sunda, Arab, Jawa, Bali, bahkan Cistertian. -- Adiputra बिचर -- 5 September 2022 03.43 (UTC)[balas]
@M. Adiputra Bagaimana dengan sistem bilangan abjad? Apakah nantinya akan dialihkan ke "Angka Abjad"? Plus, baru-baru ini saya baca di halaman en:Cisterian numerals, dan tentu saja saya mulai sedikit bingung perbedaan dengan angka dan digit, yang nantinya akan kubahas di bagian baru. Dedhert.Jr (bicara) 9 September 2022 08.20 (UTC)[balas]
Iya. Seharusnya dipindahkan ke Angka Abjad. Sebagaimana Wikipedia Bahasa melayu (Angka Abjad). -- Adiputra बिचर -- 11 September 2022 05.00 (UTC)[balas]
@M. Adiputra Saya mulai sedikit ragu untuk numeral system dipadankan dengan sistem angka. Kalaupun binary numeral system diartikan sebagai sistem angka biner, apakah ini sudah menjadi umum bagi para kalangan? Terlebih lagi, kebanyakan menggunakan sistem bilangan biner ketimbang angka. Dedhert.Jr (bicara) 26 September 2022 03.20 (UTC)[balas]
Sepertinya penjelasan untuk kebingungan Anda harus dirujuk ke matematika. Terutama definisi "bilangan" dan "lambang bilangan". -- Adiputra बिचर -- 26 September 2022 07.02 (UTC)[balas]

Padanan Autopilot[sunting sumber]

Halo, jadi saat saya menyunting artikel, saya menemukan bahwa terdapat satu bahasa yang antara "sulit" atau "tidak ada" untuk diterjemahkan berdasarkan Eyd. Kata tersebut adalah "autopilot", kata tersebut jika diterjemahkan menjadi "pilot automatis" ataupun "pilot otomatis", tetapi kata tersebut mungkin tidak sesuai dengan Eyd. Jadi saya meminta pendapat apakah saya harus menulis tersebut dengan bahasa aslinya atau dengan bahasa terjemahannya?, atau memungkinkan ada bahasa alternatifnya, terima kasih :)

Judul yang dipermasalahkan: https://en.wikipedia.org/wiki/Tesla_Autopilot


Pinkie Hangout 23 Agustus 2022 04.14 (UTC)[balas]

Bagaimana jika kita artikan menjadi "pilot otomatis"? UrangDepok Monggo mampir 23 Agustus 2022 04.24 (UTC) [balas]

Judul artikelnya tidak perlu diterjemahkan karena termasuk nama diri. Contoh lain: en:Tesla Bot. — RianHS (bicara) 23 Agustus 2022 08.42 (UTC)[balas]
@RianHS: Tesla Bot bisa kita artikan menjadi Robot Tesla UrangDepok Monggo mampir 23 Agustus 2022 10.07 (UTC)[balas]
Kata "autopilot" menurut glosarium, dapat diterjemahkan menjadi kata "pilot-otomatis"
– komentar tanpa tanda tangan oleh aris riyanto (bk). 23 Agustus 2022 10.37 (UTC)[balas]

Pertama, saya setuju dengan Bung RianHS: judul tidak perlu diterjemahkan karena termasuk nama produk. Misalnya, Biore Pore Pack Black dan Biore Pore Pack Cherry Blossom. Di BPOM [1][2], mereka terdaftar sebagai "Pore Pack ...", demikian mereka tertera di kemasan (silakan google sendiri hehe) dan demikian mereka tertera di media yang ditinjau oleh nakes [3][4] meskipun ada istilah "plester pengangkat komedo"[5].

Kedua, saya tidak setuju dengan "pilot otomatis", saya menyarankan penggunaan "pengendara otomatis" (kalau perlu) dalam tubuh artikel seperti di [6][7] atau "pengendara otonom" dari "kendaraan otonom" seperti di [8][9]. Mengapa? Konteks yang ada yaitu produk itu adalah robot untuk mobil hehe (pilot berkonotasi dengan penerbang pesawat). Handarii (bicara) 24 Agustus 2022 13.30 (UTC)[balas]

Oke baiklah atas bantuannya :), maaf telat respon saya Pinkie Hangout 24 Agustus 2022 15.53 (UTC)[balas]
saya setuju dengan usul Handarii, namun perihal artikel Tesla-Automatic, saya lebih setuju penamaan tetap karena nama diri. Agus Damanik (bicara) 25 Agustus 2022 08.32 (UTC)[balas]
Oh ya, mohon maaf, Bung. Yep, di kepala saya nama produk dimaksudkan sebagai nama diri. Handarii (bicara) 2 September 2022 01.39 (UTC)[balas]

Kata "beliau"[sunting sumber]

Bisakah Wikipedia Bahasa Indonesia melarang penggunaan kata "beliau" dan menggunakan bot untuk menggantinya dengan kata panggil "ia"? "Beliau" menandakan penghormatan, sedangkan Wikipedia wajib bersikap netral terhadap konten setiap artikelnya. Penggunaan kata "beliau" juga menunjukkan bahwa pembuat artikel adalah penggemar tokoh terkait. Ditambah lagi, di beberapa tempat musim kampanye sedang berlangsung dan hal ini dapat memicu kecurigaan media massa daerah bahwa Wikipedia mendukung tokoh tertentu. Terima kasih. Hysocc, Let's talk 23 Agustus 2022 07.35 (UTC)[balas]

Setuju! Cc @Hysocc:
ustad abu gosok (bicara) 23 Agustus 2022 09.25 (UTC)[balas]
Setuju Setuju kata "ia" lebih netral untuk semua pengguna UrangDepok Monggo mampir 23 Agustus 2022 10.04 (UTC)[balas]
Setuju Setuju per Urang Depok, untuk mengganti kata panggil "beliau" menjadi kata "ia", agar lebih netral. Mungkin nanti ada yang mengembangkan bot khusus untuk hal ini, akan lebih baik. Henri ngopi lur? 25 Agustus 2022 11.24 (UTC)[balas]
Setuju Setuju! @Hysocc: Kata "beliau" termasuk dalam ragam kata hormat dan sejatinya tidak cocok dengan nada ensiklopedis yang ditulis banyak orang dari beragam usia di sini. Memang bagus kalau mau pakai "ia". Namun, pemblokiran harus terbatas di ranah Utama aja karena takutku akan berdampak ke ranah Pembicaraan yang pada dasarnya boleh berbahasa hormat. Ayolah, Wikipedia bukan biografi digital di internet yang ditulis oleh satu orang. 𝐋𝐖𝐌𝐘𝐑𝐄𝐍 🅿🅰🅽🅳🅸🆁 31 Agustus 2022 01.34 (UTC)[balas]

Tidak setuju Tidak setuju untuk pemblokiran dan pelarangan kata tersebut. Selain mengusung konsep "kenetralan", Wikipedia juga mengusung konsep "kebebasan" dalam artian selama tidak merusak; maka tidak perlu dilakukan pelarangan dan pemblokiran. Karena jika hal-hal seperti ini saja diblokir, maka ke depan akan muncul pemblokiran kata-kata serupa yang justru akan merusak dan "mencoreng" citra Wikipedia sebagai ensiklopedia bebas. Usul saya, cukup dirapikan kosmetikanya menggunakan bot untuk mengganti kata "beliau" dengan "ia" atau dengan kata sejenisnya, tanpa perlu dilakukan pelarangan dan pemblokiran. – komentar tanpa tanda tangan oleh aris riyanto (bk). 23 Agustus 2022 10.30 (UTC)[balas]

Netral Netral, per komentar bung @Aris riyanto, apabila diblokir, citra Wikipedia sebagai ensiklopedia bebas bisa hilang. Mungkin bot-bot semacam itu lebih baik di-coding ulang agar kenetralan dengan kata dia/ia tetap terjaga. ▪ Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 23 Agustus 2022 10.39 (UTC)[balas]

Ganti aja kalo lagi jalan2 ketemu beliau WP:BELIAU DennyRG (bicara) 25 Agustus 2022 16.20 (UTC)[balas]

Ternyata orang-orang terdahulu pernah bahas ini juga. – komentar tanpa tanda tangan oleh aris riyanto (bk). 26 Agustus 2022 05.50 (UTC)[balas]
Setuju Setuju Kata "ia" ("dia"?) lebih netral untuk semua pengguna dan semua subyek artikel. Taylor 49 (bicara) 11 September 2022 13.17 (UTC)[balas]

Saya berencana untuk membuat artikel mengenai pengembang dari kawasan Bumi Serpong Damai, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk. Nah, berhubung namanya sama persis, bagaimana sebaiknya untuk membedakan nama dari artikelnya? Apakah Bumi Serpong Damai (perusahaan) cukup baik untuk digunakan? Ardfeb (bicara) 27 Agustus 2022 11.51 (UTC)[balas]

@Ardfeb: Cukup baik. Silakan dilanjutkan. Be bold: kerjakan dahulu, lalu perbaiki kemudian. ··· 🌸 Rachmat04 · 27 Agustus 2022 11.58 (UTC)[balas]