Universiteit van Indonesië te Bandoeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini adalah tentang salah satu periode sejarah Institut Teknologi Bandung dalam kurun waktu 1947 – 1950 sebagai kelanjutan secara simultan sejak berdirinya Technische Hoogeschool te Bandoeng, Bandung Kogyo Daigaku, Sekolah Tinggi Teknik Bandung, Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie, hingga menjadi Universiteit van Indonesie te Bandoeng. Untuk informasi tentang fakultas lain dalam Universiteit van Indonesie di Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Makassar, lihat sejarah Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, dan Universitas Hasanuddin.
Universiteit van Indonesië te Bandoeng
Didirikan12 Maret 19472 Februari 1950
KampusUrban

Universiteit van Indonesie te Bandoeng (UvI Bandung) adalah gabungan fakultas yang berada di Kota Bandung yang bernaung di bawah Universiteit van Indonesie (UvI) yang berpusat di Jakarta dan diresmikan pada tanggal 12 Maret 1947 oleh Nederlandsch Indië Civil Administratie - NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) sebagai kelanjutan dari Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie.

Sekilas sejarah Universiteit van Indonesie

Pengumuman pendaftaran mahasiswa baru Universiteit van Indonesie tahun akademik 1947-1948.[1]

Sebelum pendudukan Jepang ke Indonesia (1942-1945) pihak Hindia Belanda sudah memutuskan untuk mendirikan sebuah universitas. Pada tanggal 12 Desember 1941 Gubernur Jenderal di hadapan Volksraad (Dewan Rakyat) telah menyajikan sebuah rancangan ordonansi dengan nota penjelasan untuk mendirikan sebuah Universiteit van Nederlandsch Indie (Universitas Hindia Belanda). Volksraad menyetujui dengan rencana pendirian tersebut dan ordonansi akan segera diundangkan oleh Gubernur Jenderal dalam Staatsblad (Lembaran Negara) pada awal tahun 1942, jika invasi Jepang tidak menjadi kenyataan.[2]

Namun ternyata sejarah berkata lain, 8 Desember 1941 Belanda menyatakan perang terhadap Jepang. Untuk itu dibentuk ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command) untuk menghimpun kekuatan Sekutu di Asia Tenggara. Tanggal 10-11 Januari 1942 Jepang menyerang Menado di Sulawesi dan Tarakan di Kalimantan. Tanggal 27 Februari 1942 armada Sekutu dikalahkan dalam Pertempuran Laut Jawa. Kemudian disusul dengan pendaratan pasukan Jepang di Pulau Jawa dimulai tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 1942. Pada tanggal 8 Maret 1942 pasukan Sekutu di Indonesia menyerah.

Universiteit van Nederlandsch Indie urung untuk didirikan.[2]

Setelah pendudukan Jepang secara resmi berakhir dengan menyerahnya Jepang di Pasifik tanggal 15 Agustus 1945, tercetus keinginan untuk meneruskan kembali rencana sebelum perang untuk membuka universitas. Pada tanggal 21 Januari 1946 Petrus Adrianus Kerstens, fd. Directeur van Onderwijs & Eeredienst (Pejabat Direktur Jawatan Pengajaran dan Agama), mewakili Indische Regering (Pemerintah Hindia) membuka Nood-Universiteit di Rumah Sakit Cikini, Jl. Raden Saleh Jakarta.[3]:13

1946-1947

Saat pembukaannya diumumkan pada tahun 1946, Nood-Universiteit terdiri dari 5 fakultas, yaitu:[3]:13

  • Geneeskundige Fakulteit (Fakultas Kedokteran),
  • Juridische Faculteit (Fakultas Hukum),
  • Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Filsafat),
  • Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian), dan
  • Technische Faculteit (Fakultas Teknik).

Pada tanggal 12 Maret 1947 Letnan-Gubernur-Jenderal telah mengundangkan suatu peraturan, yang dapat disebut sebagai Hoger Onderwijs Ordonnantie 1946 (Ordonansi Perguruan Tinggi 1946) yang berlaku surut sejak bulan November 1945[4], dalam Besluit van den Luitenant-Gouverneur-Generaal van Nederlandsch Indie No. 1 tanggal 12 Maret 1947 (Staatbl. Ned. Indie 1947 No. 47). Hoger Onderwijs Ordonnantie 1946 diberlakukan surut sejak bulan November 1945 agar seluruh proses pendidikan selama masa Nood-Universiteit memiliki dasar hukum.

Sejak saat itu Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie (Universitas Darurat Hindia Belanda) dihentikan kegiatannya dan pihak Belanda mendirikan universitas di Indonesia. Dengan demikian terpenuhilah status dan pengakuan penuh sebuah Perguruan Tinggi (Hoger Onderwijs), yang selama ini diberikan sebatas untuk Sekolah-Sekolah Tinggi (Hogescholen) yang terpisah.[4]

Universiteitreglement 1946 (Peraturan Universitas 1946) sebagai aturan turunannya, dikeluarkan enam bulan sesudahnya berdasarkan Keputusan Letnan-Gubernur-Jenderal Hindia Belanda No. 3 tanggal 14 September 1947 (Staatbl. Indonesie 1947 No. 170).[3]:15 Perlu dicatat bahwa nama "Indonesie" sebagai pengganti "Nederlandsch Indie" baru digunakan secara resmi oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 21 September 1948 berdasarkan Keputusan Letnan-Gubernur-Jenderal Hindia Belanda No. 1 (Staatbl. Indonesie 1948 No. 224)[3]:15

1947-1948

Pada tahun akademik 1947-1948 Universiteit van Indonesie membuka pendaftaran untuk tujuh fakultas dan dua lembaga pelatihan/kursus, yaitu:[1]

  1. Faculteit der Geneeskunde (Fakultas Kedokteran) berlokasi di komplek Geneeskundige Hogeschool Salemba 6, Batavia (sekarang gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
  2. Faculteit der Rechtsgeleerdheid en van Sociale Wetenschap (Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Sosial) berlokasi di Oranje Boulevard 72, Batavia (sekarang Jl. Diponegoro 72, Jakarta Pusat).
  3. Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Filsafat) berlokasi di Oranje Boulevard 72, Batavia (sekarang Jl. Diponegoro 72, Jakarta Pusat).
  4. Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian) berlokasi di Bogor.
  5. Faculteit van Technische Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).
  6. Faculteit der Diergeneeskundige (Fakultas Kedokteran Hewan) berlokasi di Van Imhoffplein 1, Buitenzorg (Bogor).
  7. Faculteit der Exacte Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Eksak) berlokasi di Huygensweg 2 Bandung (sekarang Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung). Dibuka pada hari Senin, 6 Oktober 1947[5][6], kemudian pada tahun 1948 diubah menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam - FIPIA).
  8. Universitaire Leergang voor Lichaamsoefening (Balai Pendidikan Universiter Guru Pendidikan Jasmani) di van Deventerweg 10, Bandung (lokasi tersebut sebelumnya adalah Van Deventerschool (VDS), sekarang menjadi SMK dikelola Balai Perguruan Putri (BPP)).
  9. Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren (Balai Pendidikan Universiter Guru Seni Rupa) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).

1948-1949

Pengumuman pendaftaran mahasiswa baru Universiteit van Indonesie tahun akademik 1948-1949 di mana jumlah fakultas semakin bertambah.[7]

Pada tahun akademik 1948-1949 yang dimulai tanggal 1 Agustus 1948 Universiteit van Indonesie membuka pendaftaran untuk sembilan fakultas dan tiga lembaga, yaitu:[7]

  1. Faculteit der Geneeskunde (Fakultas Kedokteran) berlokasi di komplek Geneeskundige Hogeschool Salemba 6, Batavia (sekarang gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
  2. Faculteit der Rechtsgeleerdheid en van Sociale Wetenschap (Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Sosial) berlokasi di Oranje Boulevard 72, Batavia (sekarang Jl. Diponegoro 72, Jakarta Pusat).
  3. Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Filsafat) berlokasi di Oranje Boulevard 72, Batavia (sekarang Jl. Diponegoro 72, Jakarta Pusat).
  4. Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian) berlokasi di Bogor.
  5. Faculteit van Technische Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).
  6. Faculteit der Diergeneeskundige (Fakultas Kedokteran Hewan) berlokasi di Van Imhoffplein 1, Buitenzorg (Bogor).
  7. Faculteit der Exacte Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Eksak) berlokasi di Huygensweg 2 Bandung (sekarang Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung). Dibuka pada hari Senin, 6 Oktober 1947[5][6], kemudian pada tahun 1948 diubah menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam - FIPIA).
  8. Faculteit der Geneeskunde (Fakultas Kedokteran) berlokasi di komplek NIAS Viaductstraat 47 Surabaya (sekarang gedung Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga).
  9. Faculteit der Economische Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Ekonomi) berlokasi di Makassar.
  10. Universitaire Leergang voor Lichaamsoefening (Balai Pendidikan Universiter Guru Pendidikan Jasmani) di van Deventerweg 10, Bandung (lokasi tersebut sebelumnya adalah Van Deventerschool (VDS), sekarang menjadi SMK dikelola Balai Perguruan Putri (BPP)).
  11. Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren (Balai Pendidikan Universiter Guru Seni Rupa) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).
  12. Universitaire Instituut van Tandheelkunde (Lembaga Kedokteran Gigi) di komplek NIAS Viaductstraat 47 Surabaya (sekarang gedung Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga).

Syarat masuk ke UvI waktu itu adalah:

  • Membayar uang kuliah sebesar 300 Gulden per tahun (ƒ 300,- driehonderd gulden's jaars) yang dilunasi pada saat pendaftaran.
  • Membawa ijazah asli pendidikan menengah (AMS atau HBS).
  • Menyerahkan dua lembar pasfoto.

Untuk yang kurang mampu harus membawa surat keterangan dan jika memenuhi syarat bisa mendapatkan bantuan.

Besarnya uang kuliah yaitu ƒ 300,- tersebut tidak berubah sejak periode TH Bandung di tahun 1920-an hingga periode 1949-1950. Jika dikaitkan dengan tingkat inflasi, artinya nilai/daya beli uang tersebut di tahun 1950 lebih kecil dibandingkan nilai/daya beli uang tersebut di tahun 1920-an. Uang sebesar ƒ 300,- di tahun 1924 jika dikonversi ke tahun 2011 menjadi ƒ 4.526,- atau lebih dari Rp 24 juta, sedangkan uang sebesar ƒ 300,- di tahun 1950 jika dikonversi ke tahun 2011 menjadi ƒ 2.430,- atau mendekati Rp 13 juta pertahun. Sebagai perbandingan uang kuliah ITB tahun 2011 adalah Rp 5 juta per semester atau Rp 10 juta pertahun.[8])[9][10]

Statistik

Data 1 Agustus 1946
(orang)[11]
Agustus 1947
(orang)[11]
September 1948
(orang)[11]
Keterangan
Guru besar tetap 27 35 49 gewone hoogleraren
Guru besar luar biasa/tidak tetap 6 11 8 buitengewone hoogleraren
Lektor tetap 8 22 23 lectoren
Lektor luar biasa/tidak tetap 14 12 23 buitengewone lectoren
Jumlah mahasiswa 226 607 776
Rasio dosen : mahasiswa 1 : 4,1 1 : 7,6 1 : 7,5

Pada tanggal 1 Januari 1948 rasio mahasiswa adalah 67,9% orang Tionghoa, 22,3% orang Eropa, dan 9,8% orang Indonesia.[11]

Presiden Universiteit van Indonesie

Presiden Universitas pada periode tersebut dijabat oleh:

  • Prof. Dr. Cornelis Douwe de Langen (12 Maret 1947 - 1947) - Guru besar Ilmu Dasar dan Kedokteran Klinik (sejak tanggal 20 Juni 1946 telah menjabat sebagai Presiden Nood-Universiteit)[12]
  • Prof. Dr. C. Bonne (1947 - Juli 1948) - Guru besar Fakultas Kedokteran
  • Prof. Dr. Anton Abraham Cense[note 3] (Juli 1948 - 1949) - Guru besar Bahasa Melayu Fakultas Sastra dan Filsafat
  • Prof. Dr. Wietse Radsma[note 4] (1949 - 1950) - Guru besar Fakultas Kedokteran

Universiteit van Indonesie te Bandoeng

Di antara sembilan fakultas dan beberapa lembaga yang dimiliki Universiteit van Indonesie terdapat dua fakultas dan dua lembaga yang berkedudukan di Bandung, yaitu:

  • Faculteit van Technische Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).
  • Faculteit der Exacte Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Eksak) berlokasi di Huygensweg 2 Bandung (sekarang Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung). Dibuka pada hari Senin, 6 Oktober 1947[5][6], kemudian pada tahun 1948 diubah menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam - FIPIA).
  • Universitaire Leergang voor Lichaamsoefening (Balai Pendidikan Universiter Guru Pendidikan Jasmani) di van Deventerweg 10, Bandung (lokasi tersebut sebelumnya adalah Van Deventerschool (VDS), sekarang menjadi SMK dikelola Balai Perguruan Putri (BPP)).
  • Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren (Balai Pendidikan Universiter Guru Seni Rupa) berlokasi di komplek Technische Hogeschool (sekarang Kampus ITB Jl. Ganesha 10 Bandung).

Selain itu juga terdapat empat lembaga pelatihan/kursus yang dibuka di Kampus Ganesha Bandung yaitu:

  • Opleiding voor IJker
  • Opleiding van Chemische Analysten
  • Opleiding tot Luchtvaart Meteoroloog bij de Militaire Luchtvaart
  • Opleiding voor Instrumentmakers en Glasblazers

Faculteit van Technische Wetenschap te Bandoeng

Faculteit van Technische Wetenschap te Bandoeng merupakan kelanjutan dari Technische Hoogeschool yang berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas yaitu Faculteit van Technische Wetenschap dengan satu bagian/jurusan yaitu Teknik Sipil (Weg- en Waterbouwkunde).

Pada tahun akademik 1940-1941 tepatnya tanggal 1 Agustus 1940 dibukalah jurusan kedua yaitu Teknik Kimia (Chemische Technologie).[15]:50

Pada tahun akademik 1941-1942 tepatnya tanggal 1 Agustus 1941 dibukalah jurusan ketiga (dan keempat) yaitu Teknik Mesin (Werktuigbouwkunde) (dan Teknik Elektro (Electrotechnisch) - mahasiswa jurusan Teknik Elektro pada tingkat satu digabungkan dengan jurusan Teknik Mesin, karena kuliah yang ditempuh pada tahap tersebut sama. Dengan ditutupnya TH Bandung pada tahun 1942, maka ketika Bandung Kogyo Daigaku kemudian dibuka, jurusan yang dibuka adalah Sipil, Kimia, dan Mesin-Listrik - mengikuti bentuk sebelumnya).

Pada saat ditutupnya TH Bandung tanggal 8 Maret 1942 korps guru besar terdiri dari 17 orang. Selama masa pendudukan Jepang, tiga orang telah meninggal. Dari 14 anggota yang tersisa sekarang hanya dua orang yang masih bertugas di lembaga ini, salah satunya, Prof. Ir. J. W. F. C. Proper telah mengajukan pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 1949. Sebuah gambaran serupa juga terjadi pada korps lektor, asisten dan tenaga staf teknis menengah. Masalah pertama adalah, tentu saja, pengangkatan profesor, lektor dan anggota lain dari staf akademik dan teknis. Pada tahun-tahun 1946 dan 1947 sebagian besar pendidikan diberikan oleh para dosen temporer/sementara yang bertugas melaksanakan fungsi utama pendidikan tanpa bantuan siapapun.

Selanjutnya pada tahun 1946 keadaan sarana prasarana bangunan, lahan, furnitur, peralatan dan perpustakaan dalam kondisi rusak parah dan terlantar. Oleh karena itu persoalan terbesar adalah bagaimana membangun kembali/rekonstruksi kondisi seperti masa sebelum perang. Selain itu juga perlu dipastikan pasokan air, gas dan listrik untuk seluruh kompleks bangunan tersebut.[16]

Pada tahun akademik 1947-1948 sesuai Hoger Onderwijs-ordonnantie 1946 jurusan yang dibuka ada tiga yaitu Teknik Sipil, Teknik Kimia, dan Teknik Mesin, ditambah kelas persiapan (propaedeuse) untuk jurusan Teknik Elektro dan Teknik Pertambangan.[16]

Jumlah populasi mahasiswa Faculteit van Technische Wetenschap dari tahun ke tahun:[17]

Tahun Jumlah
1947-1948 315
1948-1949 367
1949-1950 495

Pada tanggal 27 November 1948 diadakan Dies Natalis ke-28 Faculteit van Technische Wetenschap te Bandoeng. Ini merupakan pertama kalinya, setelah tujuh tahun kosong, dies natalis dirayakan kembali.

Dekan Fakultas Teknik Bandung

Dekan Fakultas Teknik atau Voorzitter der Faculteit van Technische Wetenschap te Bandoeng sampai dengan berakhirnya periode UvI adalah:

Sekretaris: Prof. Ir. O. Bax Stevens

Faculteit der Exacte Wetenschap/Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap

Kampus pertama Faculteit der Exacte Wetenschap yang kemudian menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap, lalu berubah menjadi "Fakultet Ilmu Pasti dan Ilmu Alam", berlokasi di Huygensweg 2 (sekarang menjadi Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung).

Faculteit der Exacte Wetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Eksakta) yang berlokasi di Huygensweg 2 Bandung (sekarang Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung) dibuka secara resmi pada hari Senin, 6 Oktober 1947[5][6], perkuliahan pertama dimulai pada hari Selasa, 7 Oktober 1947 dengan empat puluh siswa.[6] Pada awalnya hanya membuka jurusan/bagian Matematika (wiskunde), Fisika (natuurkunde), Kimia (scheikunde), dan Biologi (biologie). Dasar hukum pendirian fakultas tersebut adalah Keputusan Letnan-Gubernur-Jenderal Hindia Belanda No. 6 tanggal 13 Juni 1947 (Staatbl. Ned. Indie 1947 No. 109).

Pada tanggal 22 September 1948 fakultas tersebut diubah namanya menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam - FIPIA) berdasarkan Keputusan Letnan-Gubernur-Jenderal Indonesie No. 6 (Staatbl. Indonesie 1948 No. 229).[3]:43

Dekan FIPIA Bandung

Dekan FIPIA atau Voorzitter der Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap te Bandoeng selama periode UvI adalah Prof. H. Th. M. Leeman (6 Oktober 19471957) - Guru besar Matematika

Academisch Instituut voor Opleiding Tekenleraren Middelbaar Onderwijs

Mahasiswa Seni Rupa sedang melukis di studio gambar Faculteit van Technische Wetenschap Bandung. Bangunan tersebut kemudian dibongkar pada tahun 1990-an dan di atasnya kemudian dibangun gedung baru Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.
Brosur pendaftaran mahasiswa baru Academisch Instituut voor Opleiding Tekenleraren Middelbaar Onderwijs tahun 1947/1948.

Academisch Instituut voor Opleiding Tekenleraren Middelbaar Onderwijs kemudian menjadi Universitaire Leergang voor de Opleiding van Tekenleraren merupakan "Lembaga Pendidikan untuk Pelatihan Guru Seni Rupa untuk Sekolah Menengah" atau "Balai Pendidikan Universiter Guru Seni Rupa" yang melekat dengan Faculteit van Technische Wetenschap Bandung. Lembaga ini dibuka pada bulan Agustus 1947 untuk melatih guru menggambar (teken) dan prakarya/pekerjaan tangan (handenarbeid), yang di kemudian hari menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung.

Syarat pendaftarannya adalah lulusan HBS A (Sastra) atau B (Ilmu Pasti dan Alam), AMS A (Sastra) atau B (Ilmu Pasti dan Alam), atau sertifikat dari kepala sekolah untuk pendidikan yang setara. Dalam kasus tertentu diputuskan oleh Institut.

Biaya kuliah sebesar 300 Gulden per tahun (ƒ 300,-) dengan masa studi 3 tahun. Pelatihan ini terbuka untuk wanita maupun pria. Masa pendaftaran terakhir tanggal 20 Agustus 1947 di Kepala Institut dengan alamat TH Bandung. Ujian akhir akan dilaksanakan setiap akhir tahun, cuti kuliah untuk sementara dapat diberikan. Registrasi meliputi:

  • Nama lengkap, nama depan, alamat, tanggal dan tempat lahir.
  • Pelatihan yang dipilih, transkrip ujian yang ditempuh dan raport terakhir.
  • Uraian singkat tentang alasan untuk mengikuti pendidikan.
  • Kesanggupan dalam pembiayaan selama studi.

Beasiswa: para mahasiswa bisa mendapatkan tunjangan belajar melalui ikatan dinas dengan pemerintah.

Asrama: lembaga menyediakan asrama dengan biaya ƒ 90,- per bulan.[20]

Opleiding voor IJker

Opleiding voor IJker adalah suatu kursus untuk mendidik Ahli Penera yang dibuka kembali sejak 2 September 1947 di mana sebelumnya kursus ini pernah dibuka pertama kali pada bulan Juli 1925. Kursus ini memiliki masa studi 2-3 tahun dan menerima lulusan HBS-V tahun bagian B (Ilmu Pasti dan Alam) atau AMS bagian B (Ilmu Pasti dan Alam).[21][22]

Opleiding van Chemische Analysten

Opleiding van Chemische Analysten adalah suatu kursus untuk mendidik Analis Kimia yang dibuka sejak 2 September 1947 dengan masa studi 1-2 tahun dan menerima lulusan HBS-V tahun bagian B (Ilmu Pasti dan Alam). Lulusan MULO bagian B (Ilmu Pasti dan Alam) diijinkan mendaftar dengan masa studi diperpanjang satu tahun lagi (total 2-3 tahun).[23] Di kemudian hari kursus tersebut menjadi Sekolah Analis Kimia ITB, dan selanjutnya dilepaskan dari ITB menjadi SMK Negeri 13 Bandung.

Opleiding tot Luchtvaart Meteoroloog bij de Militaire Luchtvaart

Opleiding tot Luchtvaart Meteoroloog bij de Militaire Luchtvaart adalah suatu kursus pelatihan meteorologi penerbangan di penerbangan militer yang dibuka sejak 14 September 1948 dengan masa studi 3 tahun dan menerima lulusan HBS-V tahun bagian B (Ilmu Pasti dan Alam). Kursus ini ditujukan bagi personil militer melalui ikatan dinas.[24]

Opleiding voor Instrumentmakers en Glasblazers

Brosur pendaftaran peserta Opleiding Voor Instrumentmakers en Glasblazers tahun 1947/1948.

Opleiding voor Instrumentmakers en Glasblazers merupakan "kursus untuk mendidik pembuat alat dan peniup gelas" yang dibuka kembali pada tanggal 2 September 1947 di Technische Hoogeschool te Bandoeng setelah ditutup pada tahun 1942. Kursus swasta ini dikelola dan berafiliasi kepada Bosscha Natuurkunde Laboratorium (Laboratorium Fisika Bosscha).

Syarat pendaftarannya adalah lulusan sekolah dasar (lagere school), juga menerima siswa yang pernah mengikuti sekolah pertukangan (ambachtschool) bagian teknik mesin atau teknik elektro.[25]

Di kemudian hari, kursus ini berkembang menjadi "Sekolah Ahli Instrumen Gelas" (SAIG) - sekolah setingkat SMK di bawah pengelolaan Jurusan Teknik Fisika ITB, sekarang berupa "Pelatihan Produksi Instrumen Gelas" yang dikelola Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi ITB.[26]

Catatan

  1. ^ Sekarang Kampus Utama ITB Jl. Ganeća 10 Bandung.
  2. ^ Sekarang Gedung Rektorat ITB Jl. Tamansari 64 Bandung.
  3. ^ Lahir tahun 1901 - meninggal tahun 1977.[13]
  4. ^ Lahir tanggal 16 September 1893 - meninggal tanggal 20 September 1977.[14]
  5. ^ "In 1936 and again in 1946 he served the University as Rector Magnificus"[18]
  6. ^ "Met ingang van 1 September jl. heeft prof. dr. K. Posthumus het voorzitterschap der faculteit aanvaard. Als secretaris treedt op prof. ir. O. Bax Stevens." [19]

Rujukan

  1. ^ a b (Belanda) Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche, edisi 2 Agustus 1947, Tahun ke-22, No.248.
  2. ^ a b (Belanda) Wulfften Palthe, P. M. van (1946). "Het ontstaan der Nooduniversiteit van Nederlandsch Indië". Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde, edisi Sabtu, 29 Juni 1946, Tahun ke-90 No.26, hal.748-750.
  3. ^ a b c d e Somadikarta, S. (1999). Tahun emas Universitas Indonesia, Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
  4. ^ a b (Belanda) Langen, C. D. de (1947). "De Universiteit van Indonesië". Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde, edisi Sabtu, 7 Juni 1947, Tahun ke-91 No.23, hal.1493-1496.
  5. ^ a b c d Profil FMIPA ITB.
  6. ^ a b c d e (Belanda) Faculteit Exacte Wetenschappen.
  7. ^ a b (Belanda) De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, edisi 13 Agustus 1948, Tahun ke-96 No.288.
  8. ^ ITB 2011
  9. ^ (Inggris) Value of the Guilder
  10. ^ (Inggris) Currency Converter
  11. ^ a b c d (Belanda) "Universiteit Indonesië: Prof. Klopper Doctor Honoris Causa", Harian De locomotief, edisi 10 September 1948, Tahun ke-97 No.9.
  12. ^ (Belanda) Prof. Dr. Cornelis Douwe de Langen.
  13. ^ (Belanda) Collectie Anton Abraham Cense, 1901-1977.
  14. ^ (Belanda) In memoriam prof. dr. W. Radsma.
  15. ^ a b Sakri, A. (1979a). Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979, Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.
  16. ^ a b (Belanda) "Dies Natalis van de Faculteit van Technische Wetenschap van de Universiteit van Indonesie". De ingenieur in Indonesie, edisi Desember 1948, Tahun ke-1 No.2 hal.14-18.
  17. ^ (Belanda) "De voormalige Bandungsche Hogeschool 35 jaar", dalam Majalah "De ingenieur in Indonesie", edisi Desember 1955, Tahun ke-7 No.4.
  18. ^ (Inggris) Cornell–Paulus Pieter Bijlaard.
  19. ^ (Belanda) Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia, edisi 26 September 1947, Tahun ke-2 No.293.
  20. ^ (Belanda) Harian "Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia", edisi 6 Agustus 1947, Tahun ke-2 No.251.
  21. ^ (Belanda) "Opleiding voor Ijker", artikel dalam Harian "Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia", edisi 18 Juni 1947, Tahun ke-2 No.210.
  22. ^ (Belanda) "De studie voor ijker", artikel dalam Harian "Het Vaderland: staat- en letterkundig nieuwsblad", edisi 20 April 1925.
  23. ^ (Belanda) "Analisten-Opleiding", artikel dalam Harian "Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia", edisi 10 Juni 1947, Tahun ke-2 No.204.
  24. ^ (Belanda) "Opleiding tot Luchtvaart Meteoroloog bij de Militaire Luchtvaart", artikel dalam Harian "Het nieuwsblad voor Sumatra", edisi 26 Agustus 1948, Tahun ke-1 No.48.
  25. ^ (Belanda) Harian "Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia", edisi 7 Agustus 1947, Tahun ke-2 No.252.
  26. ^ Pelatihan Produksi Instrumen Gelas.

Pranala luar

Didahului oleh:
Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie
1946 - 1947
Universiteit van Indonesie te Bandoeng
1947 – 1950
Diteruskan oleh:
Universitas Indonesia Bandung

1950 - 1959