Tradisi guru–shishya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan guru–murid tradisional. Warna cair, Perbukitan Punjab, India, 1740.

Hubungan guru–shishya atau parampara ("keturunan"), adalah sebuah penerusan para furu dan murid dalam agama-agama asal India seperti Hindu, Jain, Sikh dan Buddha (teramsuk tradisi Tibetan dan Zen). Setiap parampara masuk dalam sampradaya spesifik, dan memiliki gurukula-nya snediri untuk ajaran yang berbasis pada akhara, gompa, matha, vihara atau kuil. Ini adalah tradisi hubungan dan pengajaran spiritial dimana ajaran-ajaran diteruskan dari seorang guru "pengajar" (Sanskerta: गुरु) atau lama kepada śiṣya (Sanskerta: शिष्य, murid), shramana (penglihat), atau chela (pengikut) setelah diksha (inisiasi) resmi. Pengetahuan semacam itu, entah itu agama, spiritual, naskah, arsitektural, musik, seni rupa atau seni bela diri diteruskan melalui perkembangan hubungan antara guru dan murid.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]