Susu kambing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemerahan susu kambing

Susu kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah melahirkan, dalam jangka waktu 0-3 hari dihasilkan susu kolostrum yang mengandung sangat banyak zat gizi jika dibandingkan dengan susu sapi[butuh rujukan], susu kambing pun biasanya dikonsumsi sekadarnya saja, atau lebih karena susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit[butuh rujukan]. Susu kambing rata-rata banyak dikonsumsi di Timur Tengah sejak 7000 SM[butuh rujukan]. Padahal, susu kambing memiliki protein terbaik setelah telur dan hampir setara dengan ASI[butuh rujukan]. Susu kambing terbaik adalah susu yang segar (raw goat milk). susu kambing memiliki aroma yang khas bau prengus, yang disebabkan oleh asam kaproat dalam susu kambing, tetapi bau ini dapat di kurangi dengan memberikan pakan tambahan seperti akar som jawa[1]

Komposisi susu kambing[sunting | sunting sumber]

kambing peranakan etawah memiliki komposisi susu yang terdiri dari kadar protein 3,6%, lemak 6,17%, bahan kering 15,49%, dan BKTL 9,32%. Komposisi susu ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan pakan dan perbedaan waktu pemerahan.[2] Pemberian pakan yang kaya akan omega -3 dan omega-6 terhadap kambing mampu meningkatkan kandungan omega-3 dan omega-6 pada susu kambing, dan diharapkan adanya kesimbangan rasio omega3:omega6 dalam susu kambing yang bermanfaat untuk kesehatan.[3] Produksi susu kambing tidak nyata dipengaruhi oelah interval pemerahan, tetapi memiliki kecenderungan bahwa interval 16:8 jam menunjukkan produksi susu yang lebih tinggi [4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]