Sako, Pangean, Kuantan Singingi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sako merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Indonesia.Desa Sako Mekar Pada 12 Oktober 2012 Nama “Sako” diambil dari nama “Sungai Sako”. Sedangkan kata Sako sendiri berasal dari kata “Soko” yang berarti “milik bersama”. Sungai Sako terletak di wilayah Barat Desa. Dahulunya, Sako merupakan salah satu dusun dari Desa Pasar Baru Pangean. Sako akhirnya dimekarkan menjadi sebuah desa yang dapat menjalankan pemerintahannya sendiri.

Data desa
Negara Indonesia
Provinsi Riau
Kabupaten Kuantan Singingi
Kecamatan Pangean
Desa Sako
Pemerintahan
Kepala desa Dedi gusriadi, S.T.
Sekretaris Desa Burhanudin
Ketua BPD Epiyus
Luas
Total 35230 Ha
Ketinggian -
Populasi (2021)
Total 2676 Jiwa
Kepadatan -
Demografi
Agama Islam, Kristen
Bahasa Indonesia dan Daerah
Zona waktu Waktu Indonesia Barat (UTC+07:00)
Kode Pos 29553
Jumlah Dusun 3 Dusun
Jumlah RT 11 RT
Situs web www.pemdessako.com

Sejarah Desa[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, terhitung sampai pada tahun 2006, penduduk Desa Sako berjumlah lebih kurang 381 jiwa atau 153 KK yang terdiri dari dua dusun yakni, dusun I dan dusun II. Setelah 5 tahun kemudian, pertambahan jumlah penduduk di Desa Sako meningkat semakin pesat, sehingga terbentuklah pemukiman baru di wilayah Sako yang dinamai dengan Simpang Kampar (Daerah yang pernah di Kelolah oleh PT Kampar Jaya ). Pemukiman tersebut dihuni oleh masyarakat pindahan dari berbagai daerah di sekitar Pulau Sumatra dan Jawa. Akibat dari perpindahan tersebut, jumlah penduduk Desa Sako yang awalnya berjumlah lebih kurang 381 jiwa atau 153 KK meningkat menjadi 1789 jiwa atau 520 KK.

Dalam pelaksanaan jalannya roda pemerintahan, Pucuk Adat dibantu oleh kepala-kepala suku setiap persukuan adat negeri. Adapun persukuan dan gelar kepala suku yang ada di Desa Sako yaitu Suku Mandailing, Suku Paliang, Suku Malayu, dan Suku Camin. Sedangkan Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Sako adalah sebagai berikut :

  • Periode Tahun 2011 s/d Tahun 2013 adalah A S R I (Pjs.Kades)
  • Periode Tahun 2013 s/d Tahun 2019 adalah A N D I K A
  • Periode Tahun 2021 sampai sekarang adalah DEDI GUSRIADI, S.T.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Secara Geografis, Desa Sako memiliki posisi strategis yang berada pada jalur Lintas Teluk Kuantan- Air Molek. Desa Sako juga terhubung langsung dengan beberapa Kecamatan di Kuatan Singingi seperti Sentajo Raya dan Kuantan Hilir, dengan wilayah administratif diapit oleh Kecamatan Logas Tanah Darat pada bagian Utara, Desa Pauh Angit dan Desa Rawang Binjai pada bagian Selatan, Desa Pasar Baru Pangean pada bagian Timur, dan Kecamatan Sentajo Raya dan Desa Sungai Langsat pada bagian Barat.

Batas Wilayah:

  • Sebelah utara berbatasan Desa Sungai Langsat.
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pasar Baru
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan sentajo Raya
  • Sebelah timur berbatasan dengan desa Pasar Baru Kecamatan Logas Tanah darat.

Desa Sako memiliki luas wilayah sekitar 35230 Ha. Desa Sako terdiri dari dua kelompok pemukiman yaitu, Sako Bagian Luar dan Sako Bagian Dalam atau disebut dengan istilah darat. Sako bagian dalam merupakan tempat permukiman warga transmigrasi atau pendatang dari Pulau Jawa. Sedangkan Sako bagian luar merupakan daerah pemukiman penduduk asli.

Ketika memasuki wilayah Desa Sako, di sepanjang jalan akan terlihat kebun warga yang sebagian besar ditanami pohon karet dan sawit. Memasuki wilayah pemukiman, akan terlihat Ikon Desa Sako yang terletak di persimpangan jalan. Ikon tersebut menghubungkan antara jalan Lintas Teluk Kuantan-Air Molek dan daerah Sako bagian dalam dan jalan ke arah Desa Sungai Langsat.

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk di Desa Sako lebih kurang terdiri dari 2676 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 1.410 jiwa dan perempuan sebanyak 1.266 jiwa dengan 645 kepala keluarga. Mayoritas penduduk Desa Sako menganut agama Islam dan kebanyakan masyakarakat adalah penduduk asli. Sementara penduduk transmigran yang ada di Desa Sako sebanyak 2% berasal dari suku Jawa dan Batak.

Sebagia transmigran ini, awalnya datang untuk bekerja dan membuka lahan penduduk. Transmigran yang berasal daro suku Jawa masuk ke desa Sako mulanya bekerja sebagai buruh tani dan berdagang. Penduduk transmigran bisa dianggap warga desa jika ia telah menetap lebih dari 3 tahun dan telah meminta izin kepada pemerintah setempat. Penduduk transmigran mulai memasuki Desa Sako sekitar tahun 1980-an.

Topografi Desa[sunting | sunting sumber]

Kondisi topografi tanah pemukiman warga Desa Sako dominan berdiri di tanah yang rata dan sebagian berada di tanah yang tidak rata. Sebagian besar wilayah Desa Sako merupakan dataran tinggi. Suhu udara di Desa Sako sama dengan wilayah desa lain di Kecamatan Pangean yang beriklim tropis dengan suhu udara sekitar 19,5 derajat Celcius sampai dengan 34,2 derajat Celcius.

Jenis tanah di Desa Sako tidak jauh berbeda dengan jenis tanah yang ada di wilayah Kecamatan Pangean lainnya. Tanah di Desa Sako merupakan jenis tanah gembur yang berwarna hitam dan sangat sesuai untuk lahan pertanian. Keadaan tanah yang seperti ini biasanya digunakan oleh masyarakat untuk membuka lahan perkebunan pohon karet dan sawit.

Sedangkan musim yang ada di Kecamatan Pangean adalah musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Maret dan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Agustus. Menurut warga desa, musim penghujan dapat dibagi menjadi dua yaitu musim penghujan pertama dan musim penghujan kedua. Musim hujan pertama terjadi sekitar awal bulan Agustus sampai Januari saat kondisi tanah menjadi lembab, dimana struktur tanah lebih gembur dan warnanya lebih hitam. Pada musim inilah, banyak petani memilih untuk menanam sayur-sayuran.

Sarana dan Prasarana[sunting | sunting sumber]

  • Kantor Desa  : 1 Buah
  • Prasarana Kesehatan
  1. Poskesdes  : 1 Buah
  2. Posyandu  : 3 Buah
  • Prasarana Pendidikan
  1. Gedung Sekolah PAUD  : 1 Buah
  2. Gedung Sekolah TK  : 2 Buah
  3. Gedung Sekolah SD/MI  : 2 Buah
  4. Gedung Sekolah SMP/MTS  : 2 Buah
  5. Gedung Sekolah SMA/SMK  : 1 Buah
  6. Gedung MDA  : 1 Buah
  • Prasarana Ibadah
  1. Masjid  : 3 Buah
  2. Mushola  : 8 Buah
  3. Gereja  : - Buah
  • Prasarana Umum
  • Olahraga
  1. Lapangan Bola Kaki  : 1 Buah
  2. Lapangan Bola Volly  : 5 Buah
  3. Lapangan Takraw  : 3 Buah
  • Balai pertemuan  : 1 Buah
  • Sumur Desa  : 2 Buah
  • Pasar Desa  : 1 Buah
  • Prasarana Transportasi
  • Jalan Desa (Beton)  : 700 Meter
  • Jalan Kabupaten (Aspal)  : 2 Km
  • Jembatan Besi/Beton  : 1 Buah
  • Prasarana Air Bersih
  1. PAMSIMAS  : 1 Buah
  2. Sumur Timba  : 2600 Buah
  3. Sumur Bor :300 Buah