SMK Al-Washliyah 1 Maebau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


SMK AL-WASHLIYAH 1 Maebau adalah sebuah sekolah menengah kejuruan yang lumayan terkenal didaerah Marbau Sumatera Utara. Kata Al-washliyah berasal dari sebuah organisasi dari beberapa pendapat para sesepuh atau tokoh Al-Washliyah tersebut. SMK Al-Washliyah 1 Marbau ini berderak di dua jurusan yang berbeda yaitu jurusan BISNIS MANAJEMEN dan AKUNTANSI. Saya Bambang Wahyudi, saya adalah salah satu alumni SMK Al-Washliyah 1 Marbau, pada tahun 2013. Saya juga memiliki banyak sekali pengalaman yang saya dapat dari SMK tersebut. Mulai dari teman, guru-guru yang baik, pelajaran tentang perkantoran dan masih banyak lagi. SMK Al-washliyah ini juga mengajarkan tentang ilmu komputer, dalam pembelajarannya dapat menggunakan fasilitas komputer milik sekolah tersebut atau juga bisa membawa Laptop milik sendiri. Pelajaran komputer tersebut seperti mengetik dengan menggunakan 10 jari, word, excel dan lain-lain.

Sejarah Berdirinya Aljam'iatul Washliyah[sunting | sunting sumber]

Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang lahir pada 30 November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan, Sumatera Utara. Al Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederlandsh Indie). Sehingga para pendiri Al Washliyah ketika itu turut pula berperang melawan penjajah Belanda. Tidak sedikit para tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara.

Tujuan utama untuk mendirikan organisasi Al Washliyah ketika itu adalah untuk mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perpecahan dan perbedaan tersebut merupakan salah satu strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi Indonesia. Oleh karena itu, Organisasi Al Washliyah turut pula meraih kemerdekaan Indonesia dengan menggalang persatuan umat di Indonesia.

Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia tidak bersatu, sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan penjajah agar rakyat berpecah belah. Karena bila rakyat Indonesia bersatu maka dikhawatirkan bisa melawan pejajah Belanda.

Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam kala itu dapat dipecah belah lantaran perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama (furu’iyah). Kondisi ini terus meruncing, hingga umat Islam terbagi menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham di bidang agama ini semakin hari semakin tajam dan sampai pada tingkat meresahkan.

Dengan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya kota Medan, para pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan berupaya untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah itu. Upaya untuk mempersatukan umat Islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang artinya Perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan manusia dengan Allah Swt. dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam).