Rooibos

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rooibos
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. linearis
Nama binomial
Aspalathus linearis
(N.L.Burm.) R.Dahlgr.
Bunga
Tanaman

Rooibos, (IPA: [ˈrɔɪbɔs], bahasa Afrikaans untuk "semak merak"; nama ilmiah Aspalathus linearis) adalah anggota dari keluarga Fabaceae dan digunakan sebagai minuman yang bukan terbuat dari teh yang disebut tisane (teh herbal). Biasanya disebut teh merah Afrika Selatan, produk ini tidak hanya populer di Afrika Selatan tetapi juga di banyak negara lain di dunia.

Produksi[sunting | sunting sumber]

Rooibos hanya tumbuh di suatu daerah kecil di wilayah Cederberg dari Western Cape. Biasanya dedaunan ini dioksidasi atau lebih sering dikatakan difermentasikan hingga timbul warna cokelat kemerahan yang khas. Namun rooibos berwarna hijau yang tidak dioksidasi juga diproduksi.

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Di Afrika Selatan rooibos sering kali diminum dengan susu dan gula, namun di tempat lain biasanya diminum tanpa kedua zat ini. Seringkali rasa teh rooibos dikatakan manis (tanpa diberi gula) dan cenderung memiliki rasa kacang. Cara memproduksinya mirip dengan teh biasa, perbedaan ialah bahwa rasanya menjadi lebih baik dengan diramu lebih lama. Hasilnya ramuannya berwarna coklat, mungkin oleh karena itu disebut "teh merah".

Beberapa warung kopi di Afrika Selatan banyak menjual rooibos espresso, yang merupakan rooibos yang dipadatkan dan disajikan mirip espresso biasa (yang berdasarkan kopi). Hal ini telah menimbulkan varian rooibos yang mirip minuman kopi seperti latte merah dan cappuccino merah.

Dalam rooibos ada beberapa zat yang membuat minuman ini terasa agak menyengat. Oleh karena itu sebelum dipakai, baiknya kantong teh direndam air panas sebentar dahulu dan membuang air pertama ini. Setelah itu rooibos bisa dipakai lebih lama (agak lebih lama daripada teh biasa).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]