Pertagas Niaga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Pertagas Niaga
Perseroan terbatas
IndustriGas alam
Didirikan23 Maret 2010; 14 tahun lalu (2010-03-23)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Aminuddin[1]
(Direktur Utama)
Bambang Saputra[2]
(Komisaris Utama)
Produk
PendapatanUS$ 181,818 juta (2021)[3]
US$ 1,887 juta (2021)[3]
Total asetUS$ 125,896 juta (2021)[3]
Total ekuitasUS$ 43,448 juta (2021)[3]
PemilikPT Pertamina Gas (99%)
PT Pertamina Hulu Energi (1%)
Karyawan
36 (2021)[3]
Situs webwww.pertagasniaga.pertamina.com

PT Pertagas Niaga adalah anak usaha Pertamina Gas yang bergerak di bidang niaga gas alam. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki empat kantor perwakilan, yakni di Medan, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan.[3][4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini didirikan oleh Pertamina Gas pada tahun bulan Maret 2010, karena Peraturan Menteri ESDM nomor 19 tahun 2009 mewajibkan bisnis niaga gas alam dipisahkan dengan bisnis transportasi gas alam. Pada bulan Maret 2011, perusahaan ini pun mendapat izin usaha niaga gas alam dari Kementerian ESDM. Pada bulan November 2011, perusahaan ini menerima Novasi Perjanjian Jual Beli Gas dari Pertamina Gas dengan lima mitra bisnis untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Timur. Pada bulan Juli 2012, perusahaan ini mulai beroperasi secara penuh. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini menerima Novasi Perjanjian Jual Beli Gas dari Pertamina Talisman Ogan Komering untuk pabrik pupuk di Sumatera Selatan.

Pada bulan April 2015, perusahaan ini memperkenalkan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk pengisian CNG. Pada bulan Agustus 2015, perusahaan ini mulai memasok LNG untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan tambang. Pada bulan April 2016, perusahaan ini mulai memasok CNG di Jawa Tengah. Pada bulan November 2016, perusahaan ini mulai mengangkut LNG dari stasiun pengisian milik Perta Arun Gas di Arun, Aceh. Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai mendapat pasokan gas dari Lapindo Brantas, PHE North Sumatera Offshore, dan PHE North Sumatera B. Pada bulan Maret 2018, bersama Laras Energy, perusahaan ini mulai memasok LNG dengan kemasan tabung ke hotel-hotel. Pada bulan Mei 2018, perusahaan ini meneken Perjanjian Jual Beli Gas dengan PHE Offshore North West Java. Pada bulan Juli 2018, perusahaan ini mulai memasok LNG ke PLTG Sambera.

Pada bulan Juni 2020, perusahaan ini menjadi integrator gas alam di Sumatra bagian utara. Pada bulan September 2020, perusahaan ini mulai memasok gas alam ke PT Domas Agrointi Prima. Pada bulan Desember 2020, perusahaan ini mulai menguji coba pengaliran gas pipa ke PT Aroma Krim Indonesia. Pada bulan Maret 2021, perusahaan ini mulai memasok gas alam ke Inalum. Pada bulan Juni 2021, perusahaan ini juga mulai memasok gas alam ke PT AICE Sumatera Industry. Pada bulan Desember 2021, perusahaan ini mulai mengapalkan LNG dari stasiun pengisian di Bontang ke Sulawesi Selatan, serta mulai mengoperasikan stasiun induk CNG di Blora.[3][4] Pada bulan Mei 2022, perusahaan ini meneken Perjanjian Jual Beli Gas dengan Pupuk Iskandar Muda.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Dewan Direksi". PT Pertagas Niaga. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Pertagas Niaga. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Pertagas Niaga. Diakses tanggal 12 Februari 2023. 
  4. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Pertagas Niaga. Diakses tanggal 11 Februari 2023. 
  5. ^ Guitarra, Pratama (24 Mei 2022). "Pertagas Niaga Bakal Suplai Gas 45 BBTUD ke PIM". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 11 Februari 2023.