Pasar Batu Gerigis, Barus, Tapanuli Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pasar Batu Gerigis
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenTapanuli Tengah
KecamatanBarus
Kodepos
22564
Kode Kemendagri12.01.01.1001
Kode BPS1204070015
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Pasar Batu Gerigis adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 24 Maret 2017 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Tugu Titik Nol Pusat Peradaban Islam Nusantara, di Kelurahan Pasar Baru Gerigis, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah dan mengingatkan untuk menjaga kerukunan semua bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama, yang berjumlah 714 suku.[1] Dalam laporannya hari itu, Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, mengatakan bahwa Barus adalah salah satu kota tertua di Indonesia dan sudah terkenal di seluruh dunia sejak abad ke-6 Masehi dengan hasil hutan berupa kampar dan kemenyan. Tim Arkeolog yang berasal dari Ecole Francaise D’extreme-Orient (EFEO) Prancis yang bekerjasama dengan peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di Lobu Tua – Barus pada tahun 1995-1999 telah meneliti Barus sebagai kota sejarah tempat masuknya Agama Islam pertama di Indonesia. Ada makam tua di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, yang di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi atau 48 Hijriah, menguatkan adanya komunitas Muslim di daerah ini pada era itu. Sekitar abad 9-12 Masehi, Kota Barus telah menjadi sebuah perkampungan multietnis dari berbagai suku bangsa seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa, Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Presiden: Keragaman Sebagai Aset Bangsa Diarsipkan 2018-10-10 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 25 Maret 2017

Pranala luar[sunting | sunting sumber]