Pari burung tutul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Pari-burung Tutul
Pari burung, Aetobatus ocellatus
dari pasar ikan Labuan, Banten
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. ocellatus
Nama binomial
Aetobatus ocellatus
(Kuhl, 1823)
Sinonim
  • Myliobatus ocellatus Kuhl, 1823[2] (basionym)

Pari burung tutul (Aetobatus ocellatus) adalah sejenis ikan bertulang rawan anggota suku pari burung (Myliobatidae). Pari ini menyebar di perairan tropis Indo-Pasifik Barat.[2][3] Sebelumnya, spesies ini dimasukkan ke dalam jenis Aetobatus narinari; yang kini diketahui sebarannya terbatas pada Samudera Atlantik.[4][5][6]

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Punggung berbintik-bintik

Ikan pari berukuran besar; panjang maksimum mencapai 800 cm dan lebar cawan (yakni lebar melintang dari ujung ke ujung 'sayap' atau sirip dada) mencapai 330 cm, meskipun umumnya kurang dari 200 cm.[7]

Apabila dibandingkan dengan A. narinari, A. ocellatus memiliki ekor yang relatif lebih panjang, yakni rata-rata sepanjang 281% vs. 263% DW (disc width, lebar cawan); dan juga duri sengat yang lebih panjang (rata-rata sepanjang 9,7% vs. 8,9% DW). Sedangkan warna dasar punggung A. ocellatus adalah kehijauan/keabu-abuan gelap hingga nyaris kehitaman, sementara A. narinari jauh lebih pucat, kekuningan atau kecokelatan.[4]

Habitat dan perilaku[sunting | sunting sumber]

Di perairan Maladewa

Habitat pari burung tutul adalah perairan terumbu karang, estuaria, teluk, dan sepanjang pantai pada umumnya. Ikan ini adalah perenang yang aktif, kuat dan bergerak dengan cepat; sering terlihat berenang dekat permukaan, dan bahkan melompat ke atas permukaan laut. A. ocellatus berenang sendirian, berpasangan, atau dalam kelompok kecil maupun besar.[7]

Pakan[sunting | sunting sumber]

Mangsa pari burung tutul terutama adalah jenis-jenis gastropoda, bivalvia, cacing, krustasea, gurita, dan ikan.[8] Mangsa diperoleh dari substrat dasar laut yang berpasir atau berlumpur dengan menggunakan moncongnya dan gigi bawahnya yang agak mencuat.[7]

Reproduksi[sunting | sunting sumber]

A. ocellatus bersifat ovovivipar, di mana embrionya pada awalnya bergantung pada kuning telur sebagai sumber nutrisinya; akan tetapi kemudian memperoleh nutrisi tambahan dari induknya melalui penyerapan tak langsung cairan kandungan yang telah diperkaya.[9] Anaknya umumnya berjumlah empat ekor per kelahiran.[7]

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Ikan ini ditangkap dengan menggunakan pukat, jaring insang, bubu, atau pancing. Dagingnya dijual untuk konsumsi. Karena penampilan dan perilakunya, ikan ini juga disukai sebagai pengisi akuarium.[7]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kyne, P.M., Dudgeon, C.L., Ishihara, H., Dudley, S.F.J. & White, W.T. (2016). Aetobatus ocellatus. The IUCN Red List of Threatened Species DOI:10.2305/IUCN.UK.2016-1.RLTS.T42566169A42566212.en
  2. ^ a b Kuhl, H. in van Hasselt, J.C. (1823) "Uittreksel uit een’ brief van Dr. J. C. van Hasselt, aan den Heer C. J. Temminck". Algemein Konst- en Letter-bode I Deel (no. 20): 315–17.
  3. ^ "Aetobatus ocellatus (Kuhl, 1823)". FishBase. Diakses tanggal 17-05-2015. 
  4. ^ a b White, W.T., P.R. Last, G.J.P. Naylor, K. Jensen & J.N. Caira (2010). "Clarification of Aetobatus ocellatus (Kuhl, 1823) as a valid species, and a comparison with Aetobatus narinari (Euphrasen, 1790) (Rajiformes: Myliobatidae)". Pp. 141-64 in: Last, P.R., White, W.T. & Pogonoski, J.J., eds. (2010). Descriptions of new sharks and rays from Borneo. CSIRO Marine and Atmospheric Research Paper no. 32.
  5. ^ Richards, V.P., M. Henning, W. Witzell & M.S. Shivji (2009). "Species delineation and evolutionary history of the globally distributed spotted eagle ray (Aetobatus narinari)". J Hered. 100(3): 273-83. doi: 10.1093/jhered/esp005
  6. ^ White, W.T. (2014): "A revised generic arrangement for the eagle ray family Myliobatidae, with definitions for the valid genera". Zootaxa, 3860 (2): 149–166.
  7. ^ a b c d e Rahardjo, P. (2007). Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Cucut dan Pari (Elasmobranchii) di Laut Jawa. Disertasi Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. (tidak diterbitkan).
  8. ^ Randall, J.E. and Cea, A. (2011). Shore fishes of Easter Island. University of Hawai'i Press, 164 p.
  9. ^ Dulvy, N.K. and J.D. Reynolds. (1997). "Evolutionary transitions among egg-laying, live-bearing and maternal inputs in sharks and rays". Proc. R. Soc. Lond., Ser. B: Biol. Sci. 264:1309-15.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]