Nitrogen monoksida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 07.20 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 34 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q207843)

Nitrogen monoksida (Inggris: nitric oxide, endothelial-derived relaxing factor, nitrogen monoxide, NO) adalah senyawa dengan rumus kimia berupa NO yang berfungsi sebagai molekul sinyal intraselular pada mamalia termasuk manusia dengan modulasi berupa aliran darah, trombosis dan aktivitas neural. Molekul NO sering juga diproduksi oleh polutan dari asap rokok, kendaraan dan lain-lain, sehingga sering dianggap bersifat toksik dan sangat reaktif, namun penggunaan gas NO konsentrasi rendah untuk perawatan hipertensi paru pada bayi yang baru dilahirkan, mendapatkan persetujuan dari FDA.[1] Selain itu, NO dapat diproduksi oleh neuron selama 80 tahun di dalam otak manusia tanpa menimbulkan efek keracunan, kadar NO yang cukup diperlukan tubuh untuk memelihara hati dari kerusakan iskemik akibat sepsis,[2] namun produksi NO saat terjadi iskemia otak akan merusak neuron yang sama.

Sitotoksisitas yang dipicu NO, ditimbulkan oleh peroksinitrita (ONOO−), yang terbentuk dari reaksi antara NO dengan senyawa radikal bebas berupa anion superoksida. Peroksinitrita berinteraksi dengan lipid, DNA dan protein melalui mekanisme langsung berupa reaksi oksidatif dan mekanisme tidak langsung dengan kofaktor berupa radikal bebas. Adanya senyawa peroksinitrita merupakan indikasi berbagai kondisi pategenik seperti stroke, infarksi miokardial, gagal jantung kronis, diabetes, kanker, sklerosis multipel, artritis, kelainan neurodegenerative, circulatory shock, chronic inflammatory disease, dll; oleh karena senyawa superoksida dengan cepat akan diredam oleh berbagai jenis enzim dismutase superoksida yang terdapat pada mitokondria, sitoplasma dan periplasma, sedangkan NO dengan cepat akan terdifusi keluar ke dalam periplasma dan memasuki sel darah merah untuk dikonversi menjadi asam nitrat melalui reaksi dengan oksihemoglobin. Sehingga reaksi antara NO dan superoksida yang membentuk peroksinitrita, sangat jarang terjadi.

Peroksinitrita akan menyebabkan apoptosis pada sel yang terpapar, seperti timosit, sel HL-60, sel PC-12, fibroblas, sel SN-4741 yang merupakan neuron dopaminergik, sel neuroblastoma SH-SY5Y, neuron primer, astrosit, oligodendrosit, sel endotelial, sel beta pada islet Langerhans, neutrofil, kondrosit, kardiomiosit dan sel tubular pada saluran renal.

Rujukan

  1. ^ (Inggris) "Nitric Oxide and Peroxynitrite in Health and Disease". Section on Oxidative Stress Tissue Injury, Laboratory of Physiologic Studies, National Institutes of Health, National Institute of Alcohol Abuse and Alcoholism, Linus Pauling Institute, Department of Biochemistry and Biophysics, Agricultural and Life Sciences, Oregon State University, Department of Intensive Care Medicine, University Hospital; PÁL PACHER, JOSEPH S. BECKMAN, and LUCAS LIAUDET. Diakses tanggal 2011-07-31. 
  2. ^ (Inggris) "Nitric oxide down-regulates hepatocyte-inducible nitric oxide synthase gene expression". Department of Surgery, University of Pittsburgh; Taylor BS, Kim YM, Wang Q, Shapiro RA, Billiar TR, Geller DA. Diakses tanggal 2010-10-18.