Nama dagang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nama dagang atau nama bisnis adalah pseudonim yang sering digunakan oleh perusahaan untuk beroperasi dengan nama selain yang telah didaftarkan (nama resmi). Untuk dapat menggunakan nama dagang, banyak negara yang mewajibkan agar perusahaan mendaftarkannya terlebih dahulu pada lembaga pemerintah terkait.

Pada sejumlah negara, frase "berbisnis sebagai" digunakan untuk menandakan nama dagang. Di Amerika Serikat, digunakan frase "doing business as" (disingkat DBA, dba, d.b.a. atau d/b/a),[1] dan juga assumed business name[2] atau fictitious business name.[3] Di Kanada, digunakan frase "operating as" ("beroperasi sebagai", disingkat o/a) dan "trading as" ("berdagang sebagai", disingkat T/A), walaupun "doing business as" terkadang juga digunakan.[4]

Sebuah perusahaan yang memiliki nama resmi panjang dan rumit, biasanya menggunakan nama dagang untuk tetap dapat berbisnis dengan nama yang lebih singkat. Nama dagang juga kerap digunakan saat nama yang ingin dipakai telah didaftarkan oleh perusahaan lain sebagai nama resmi.

Aspek hukum[sunting | sunting sumber]

Nama dagang tidak serta merta membentuk entitas hukum yang berbeda.[1] Pembedaan antara nama resmi dan nama dagang cukup penting, karena nama dagang tidak selalu dapat dinyatakan bertanggung jawab secara hukum. Perjanjian hukum seperti kontrak pun biasanya dibuat dengan menggunakan nama resmi, dan nama resmi harus digunakan saat sebuah perusahaan sedang dilaporkan ataupun melaporkan perusahaan lain.

Penerapan[sunting | sunting sumber]

Kanada[sunting | sunting sumber]

Di beberapa negara bagian Kanada, seperti Ontario, saat seorang pengusaha menulis nama dagang di dalam kontrak, nota, atau cek, ia juga harus menuliskan nama resmi dari perusahaaanya.[5]

Chile[sunting | sunting sumber]

Di Chile, nama dagang dikenal sebagai nombre de fantasía (nama 'fantasi' atau 'fiksi'), sementara nama resmi disebut razón social (nama sosial).

Brazil[sunting | sunting sumber]

Di Brazil, nama dagang dikenal sebagai nome fantasia (nama 'fantasi' atau 'fiksi'), sementara nama resmi dikenal sebagai razão social (nama sosial).

Jepang[sunting | sunting sumber]

Di Jepang, kata yagō (屋号) digunakan untuk menyebut nama dagang.

Singapura[sunting | sunting sumber]

Di Singapura, tidak ada kewajiban untuk mendaftarkan nama dagang, namun, ada kewajiban untuk memberitahukan semua nama yang berkaitan dengan perusahaan.[6]

Britania Raya[sunting | sunting sumber]

Di Britania Raya, tidak ada kewajiban untuk mendaftarkan nama dagang, namun ada kewajiban untuk memberitahukan nama asli pemilik, dan batasan untuk menggunakan nama tertentu.[7]

Amerika Serikat[sunting | sunting sumber]

Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, nama dagang dinyatakan dengan beberapa sebutan berbeda. Oregon menggunakan sebutan Assumed Business Names;[8] Washington menggunakan sebutan trade names;[9] sementara negara bagian lain menggunakan sebutan trade styles atau fictitious business names.

Untuk keperluan perlindungan konsumen, banyak negara bagian di Amerika Serikat mewajibkan perusahaan yang berbisnis dengan nama dagang untuk mengisi pernyataan nama dagang.[10] Hal ini dapat mencegah kemungkinan dua perusahaan lokal beroperasi dengan nama yang sama, walaupun beberapa negara bagian tidak menyediakan eksklusifitas atas nama yang telah didaftarkan dan memperbolehkan pendaftaran nama yang sama. Walaupun begitu, nama dagang bukanlah pengganti merek dagang, sehingga nama dagang tidak membawa kedudukan hukum apapun pada pengajuan merek dagang.[11][12]

Umumnya, sebuah nama dagang harus didaftarkan pada pemerintah negara bagian, pemerintah lokal, ataupun keduanya, tergantung pada peraturan yang berlaku di sana. Contohnya, California, Texas, dan Virginia mewajibkan nama dagang didaftarkan di tiap wilayah (atau kota mandiri di Virginia). Maryland dan Colorado mewajibkan nama dagang didaftarkan di sebuah lembaga negara bagian. Sementara Virginia mewajibkan nama dagang didaftarkan pada pemerintah lokal dan pemerintah negara bagian.

Pernyataan nama dagang biasanya digunakan bersamaan dengan waralaba. Pewaralaba biasanya akan mendirikan perusahaan dengan nama resmi, tetapi akan berbisnis dengan nama merek yang dimiliki oleh pemberi waralaba. Contoh nyata dari hal ini dapat ditemui dalam kasus kesalahan harga, Donovan v. RRL Corp., 26 Cal. 4th 261 (2001), dimana RRL Corporation merupakan diler mobil Lexus di Amerika Serikat, dan berbisnis dengan nama "Lexus of Westminster", tetapi tetap merupakan entitas bisnis yang berbeda dari Lexus, salah satu divisi dari Toyota Motor Sales, U.S.A., Inc.

Di California, selain harus didaftarkan pada sekretariat wilayah, pernyataan nama dagang juga perlu dipublikasikan pada koran lokal dalam jangka waktu tertentu, untuk memberi tahu masyarakat mengenai nama dagang ini. Tujuan dari publikasi ini adalah untuk melindungi masyarakat dari penipuan.[13] Beberapa negara bagian lain, seperti Illinois, juga mewajibkan pengumuman secara tertulis.[14]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Pinkerton's, Inc. v. Superior Court, 49 Cal. App. 4th 1342, 1348-49, 57 Cal. Rptr. 2d 356, 360 (1996) (collecting cases and explaining "doing business as" phrase).
  2. ^ "Search". SOSNC.gov. North Carolina Secretary of State. 2018. Diakses tanggal June 20, 2018. 
  3. ^ California Business and Professions Code Section 17900 et seq.
  4. ^ "Business Registration". BusinessRegistration.ca. 2015. Diakses tanggal 17 March 2016. 
  5. ^ Templat:Cite canlaw
  6. ^ "Govt iFAQ". www.ifaq.gov.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-26. Diakses tanggal 2017-12-06. 
  7. ^ Companies House Booklet GP1, Chapter 10
  8. ^ Oregon Business Information Center FAQ from the Oregon Secretary of State
  9. ^ Washington State Department of Licensing FAQ: Trade name registration Diarsipkan 2013-06-06 di Wayback Machine.
  10. ^ "Doing Business As: What Is It and Do You Need It?; Freshbooks Blog May 7, 2013". 
  11. ^ "Protecting Your Trademark" (PDF). booklet. US Patent and Trademark Office. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-02-04. Diakses tanggal 1 January 2013. 
  12. ^ Hanson, Mary. "Corporate Names, Trade Names, Trademarks, and Fictitious Names". The Business Advisor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1 January 2013. 
  13. ^ "Publication Requirements For DBA in Los Angeles". Signature Filing. 
  14. ^ "805 ILCS 405/ Assumed Business Name Act". www.ilga.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-21.