Nagajayawarman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nagajayawarman
Raja Tarumanegara ke 11
Berkuasa640 - 666 M
PendahuluHariwangsawarman
PenerusLinggawarman
Informasi pribadi
Kematian666 M
WangsaDinasti Warman
Nama takhta
Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru
PasanganDewi Mahasari
Anak

Nagajayawarman dari Raja Kerajaan Tarumanagara yang kesebelas yang dilantik pada tahun 640 M. Nagajayawarman menduduki takhta Kerajaan Tarumanagara setelah berhasil menggantikan Sang Dewamurti atau Raja Hariwangsawarman yang hanya berkuasa selama satu tahun. Nagajayawarman sebenarnya adalah seorang raja dari Kerajaan Cupunagara yang menikah dengan saudara peremp[uan dari Hariwangsawarman yang bernama Dewi Mahasari.

Nagajayawarman yang berasal dari Kerajaan Cupunagara diketahui dari gelar yang diperolehnya ketika dinobatkan sebagai Raja Kerajaan Tarumanagara yaitu Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru.

Hariwangsawarman berhasil digantikan oleh Nagajayawarman sebagai penguasa Kerajaan Tarumanagara. Meskipun hingga saat ini tidak diketahui penyebab digantinya penguasa Kerajaan Tarumanagara dari tangan Hariwangsawarman ke tangan Nagajayawarman. Hal yang memungkinkan adalah telah terjadinya kudeta takhta raja oleh Nagajayawarman yang mendapatkan dukungan dari isterinya, Dewi Mahasari sekaligus juga saudara perempuan dari Hariwangsawarman.

Kudeta itu nampaknya benar-benar terjadi disebabkan tidak adanya pula informasi yang berkaitan dengan keluarga dari Hariwangsawarman, baik isteri maupun anak-anaknya. Selain itu, mengenai status hubungan antara isteri Nagajayawarman dengan Hariwangsawarman yang meskipun berstatus sebagai saudara, kemungkinan isteri Nagajayawarman, Dewi Mahasari adalah anak tertua dari Raja Sudhawarman. Dengan demikian, Nagajayawarman merasa bahwa isterinya yang lebih berhak atas takhta Kerajaan Tarumanagara, dibandingkan dengan Hariwangsawarman.

Selain persoalan masalah siapa penerus takhta yang sah dari Kerajaaan Tarumanagara, Nagajayawarman yang melihat situasi dan kondisi politik di Kerajaan Tarumanagara yang telah melemah. Melemahnya kekuatan Kerajaan Tarumanagara dibuktikan dengan banyaknya kerajaan-kerajaan bawahan dari Kerajaan Tarumanagara telah memerdekakan diri. Hal ini menjadi kesempatan bagi Nagajayawarman agar Kerajaan Cupunagara memerdekakan diri sebagai bawahan Kerajaaan Tarumanagara.

Dengan berhasilnya direbut takhta Kerajaan Tarumanagara ke tangan Nagajayawarman, secara pengaruh Kerajaan Tarumanagara menjadi bagian dari Kerajaan Cupunagara dengan ditandai berkuasanya Raja Kerajaan Cupunagara, Nagajayawarman di takhta Kerajaan Tarumanagara. Meskipun nampaknya, Nagajayawarman masih menjadikan Kerajaan Tarumanagara secara adminstratif sebagai atasan dari Kerajaan Cupunagara. Hal ini dilakukan untuk menghormati isterinya, yang memang sebagai pewaris Kerajaan Tarumanagara. Selain itu, Nagajayawarman pun memerintah Kerajaan Tarumanagara atas nama isterinya, Dewi Mahasari.

Setelah dinobatkan sebagai raia di Kerajaan Tarumanagara, Nagajayawarman segera mengirimkan utusan pada tahun 640 M ke berbagai sahabat Kerajaan Tarumanagara. Utusan-utusan itu mengabarkan kepada negara-negara sahabat yang menyatakan bahwa takhta Kerajaan Tarumanagara kini telah diperintah oleh Raja Kerajaan Cupunagara, yaitu Nagajayawarman. Dari pernikahan dengan Dewi Mahasari, Nagajayawarman memiliki beberapa anak yang dianatara adalah Linggawarman. Linggawarman inilah yang kelak menggantikan Nagajayawarman sebagai raja di Kerajaan Tarumanagara.

Nagajayawarman berkuasa di Kerajaan Tarumanagara selama 26 tahun (640-666 M). Pada tahun 666 M, Raja Nagajayawarman meninggal dan digantikan oleh puteranya, Linggawarman sebagai penerus takhta Kerajaan Tarumanagara.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Hariwangsawarman
Raja Tarumanagara
(640666)
Diteruskan oleh:
Linggawarman