Mil Mi-24

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mil Mi-24
Mi-24D "Hind-D" milik Angkatan Darat Polandia.
TipeHelikopter serang
Terbang perdana1970
Diperkenalkan1974
StatusMasih dioperasikan
Pengguna utamaRusia
Pengguna lainsekitar 50 negara lain
Jumlah produksisekitar 2000
Acuan dasarMil Mi-8
VarianMil Mi-28
Berkas:1 PENERBAD 50 th 022.jpg

Mil Mi-24 (kode NATO: Hind) merupakan helikopter tempur dan pengangkut buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya.

Kode NATO untuk helikopter ini adalah Hind, dan variannya diidentifikasikan dengan menambahkan huruf. Versi ekspor helikopter ini, Mi-25 dan Mi-35, disebut Hind D dan Hind E. Pilot Soviet menyebut helikopter ini летающий танк (letayushiy tank, atau tank terbang). Nama julukan lazim lainnnya adalah Крокодил (krokodil, atau buaya), karena bentuk dan warna kamuflasenya.[1]

Sejarah

Dalam operasi pendaratan pasukan menggunakan puluhan Huey dan bisa mendaratkan satu batalyon pasukan, gempuran pasukan darat yang dilindungi serta didukung Cobra terbukti sangat efektif. Selain berperan untuk menggempur sarang senapan mesin musuh, Cobra yang dipersenjatai rudal TOW juga mumpuni sewaktu menghajar kendaraan berat lawan seperti ranpur angkut pasukan dan tank. Sebagai musuh bebuyutan dalam Perang Dingin sekaligus pemasok senjata bagi pasukan Vietnam Utara, Rusia termasuk yang paling risau atas kehadiran dua heli tempur AS itu. Salah satu warga Rusia yang paling risau dan sekaligus gatal terhadap kemampuan heli tempur AS di Vietnam adalah Mikhail Leont’vevich Mil perancang heli tempur bagi militer Rusia.

Bagi Mikhail peran Huey dan Cobra di Vietnam cukup menarik terutama jika dua kemampuan itu digabungkan sehingga heli transpor yang bertugas mengangkut pasukan infanteri tidak hanya berperan sebagai transpor saja tapi juga beperan sebagai heli serang atau helikopter multirole. Pada tahun 1966, rancangan Mikhail yang merupakan mock up heli serba guna, angkut, dan sekaligus serang V-24 sudah terwujud. Dari segi kemampuan mock up V-24 merupakan heli angkut pasukan sebanyak delapan personel bersenjata lengkap dan bisa dipersenjatai dengan enam rudal atau roket serta dua senapan kanon Gsh-23 L kaliber 23 mm.

Sewaktu rancangan V-24 yang kemudian diproduksi menjadi Mi-24 ditawarkan kepada militer Rusia, sejumlah petinggi AD Rusia menolak mentah-mentah karena persenjataan pasukan darat seperti tank dianggap lebih mumpuni dibandingkan heli tempur. Mujur Deputi Menteri Pertahanan Rusia, Marsekal Andrev A. Greckho mendukung sehingga rancangan V-24 akhirnya bisa diproduksi. Industri penerbangan yang memproduksi mock up Mi-24 adalah Mil Moscow Helicopter Plant. Pada awalnya Mi-24 menyiapkan dua mesin Izotov TV3-177A turboshatf berkemampuan 1700 tenaga kuda. Jika menggunakan satu mesin bobotnya mencapai 7 ton sedangkan jika memakai dua mesin kembar, bobotnya mencapai 10,5 ton.

Perusahaan penerbangan Rusia lainnya, Kamov sempat menawarkan mesin Ka-25 Hormone ASW dengan alasan lebih murah. Tapi Mil Moscow kemudian menerapkan dua mesin baru Isotov TV3-117VMA turboshaft yang masing-masing memiliki kekuatan 2.200 tenaga kuda. Tak hanya memasang mesin versi terbaru, Mil Moscow juga mengganti persenjataan dengan senapan mesin berat Yakushev Borzov Yak B Gatling kaliber 12.7 mm yang bisa membawa 1.470 peluru dan rudal antitank, 9K 114 Shturm (AT-6 Spiral). Proses penyempurnaan rancangan untuk penempatan persenjataan, tail rotor, dan lainnya hingga masa produksi serta tahap siap diterbangkan berlangsung dari 1970-1972. Khusus untuk varian Mi-24 V dipersenjatai rudal yang bisa menjangkau jarak 8 km, AT-9.

Tintanium, kevlar dan baja

Sebagai heli serang sekaligus transpor pasukan, dua awak yang bertugas mengoperasikan Mi-24 dan duduk dalam posisi tandem mendapatkan perlindungan khusus di dalam kokpit yang tahan peluru. Baik dinding kabin maupun kaca kokpit terbuat dari bahan titanium dan kaca khusus (kevlar) yang mampu menahan gempuran senapan mesin kaliber 12.7 mm. Kabin penumpang yang berada di dalam fuselage pesawat pun terlindungi dinding lapis baja sehingga kemampuan Mi-24 melebihi apa saja yang bisa dilakukan Huey. Pada awal Mi-24 dioperasikan dalam medan tempur di Afghanistan belum ada heli milik NATO yang mampu mengimbanginya. Heli buatan negara-negara Barat, khususnya produksi AS yang kemudian bisa disejajarkan untuk mengimbangi Mi-24 adalah Sikorsky UH-60 Black Hawk, heli angkut sekaligus serang yang dipersenjatai dengan rudal AGM-114 Hellfire dan roket Hydra 70.

Ketika diterjunkan ke medan perang untuk pertama kalinya oleh Somalia melawan Ethiopia dalam peperangan yang lebih dikenal Ogaden War (1977-1978), Mi-24 yang disuplai Rusia terbukti menunjukkan kehebatannya.Sebagai pendukung militer Ethiopia dalam kancah Perang Dingin, AS merasa tidak bisa berbuat banyak untuk melawan kehebatan Mi-24. Apalagi rudal Stinger buatan AS yang nantinya menjadi momok bagi Mi-24 baru bisa dioperasikan pada tahun 1980-an.

Sejak dioperasikan mulai tahun 1971, Mi-24 telah diproduski ke berbagai varian sesuai kebutuhan negara pemakai atau tantangan yang harus dihadapi di medan perang. Varian-varian Mi-24 itu antara lain Mi-24 (Hind A) yang bisa mengangkut delapan pasukan dan tiga awak dan dipersenjatai roket 57 mm, rudal antitank MCLOS 9M17 Phalanga (AT-2 Swater), dan senapan mesin kaliber 12.7 mm. Mi-24 D (Hind-D), heli tempur versi terbaru yang diproduksi tahun 1973 dan merupakan desain ulang dari Mi-24 C. Perubahan yang dilakukan pada Mi-24 D adalah pada bagian fuselage, kokpit untuk pilot dan gunner.

Ketika Perang Iran-Irak (1980-1988) berkobar Mi-24 dan variannya Mi-25 dan Mi-35 mendapat kesempatan untuk bertarung melawan AH-1 Cobra yang diterbangkan oleh pilot-pilot Iran. Duel udara itu yang merupakan wujud nyata bertemunya persenjataan produksi Perang Dingin ternyata menghasilkan skor yang seimbang.

Sesuai dengan tantangan di medan tempur yang harus dihadapi oleh AS dan lomba persenjataan di era Perang Dingin yang makin memanas, Cobra pun dikembangkan ke generasi heli tempur paling mutakhir, AH-64 Apache. Meskipun Perang Dingin telah usai dan Rusia merupakan pihak yang dikalahkan, semangat untuk menyaingi Apache terus berlanjut karena tak lama kemudian Rusia memproduksi heli serupa Mi-28 Havoc. Namun dalam proses pemasarannya, Apache yang telah terbukti unggul di berbagai medan tempur lebih laku dibandingkan Mi-28.

Ketertarikan TNI AD untuk membeli Apache atau Black Hawk seperti yang pernah dikemukakan oleh KSAD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (angkasa.co.id) selain mencerminkan hubungan AS-Indoensia yang makin membaik juga dipengaruhi oleh harga kedua pesawat itu. Yang pasti TNI AD akan membeli sesuai dengan kebutuhan Puspenerbad dan memilih harga yang lebih murah. Di samping itu kenyataan bahwa dari sisi pengalaman tempur, Apache terbukti merupakan heli tempur paling mutakhir dan modern pada saat ini. Menurut Komandan Skadron 21/Sena Puspenerbad yang bermarkas di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Letkol Eko Priyanto, jika TNI AD bisa memiliki Apache maka baik dari sisi kemampuan para pilot dan daya gempur akan makin meningkat.

“Puspernerbad memang telah memiliki sejumlah heli serang Mi-35, tapi kehadiran Apache akan makin meningkatkan kemampuan tempur TNI AD karena Apache bisa berfungsi sebagai pelindung bagi operasi tempur yang dilaksanakan oleh Bell-412 dan Mi-35 ketika sedang mendaratkan pasukan,” papar Eko yang memiliki 6.000 jam terbang sebagai pilot heli baik buatan AS maupun Rusia itu.

Karakteristik

Berkas:Tni-ad mi35.jpg
Mi-35P TNI Angkatan Darat.

Dasar helikopter ini dikembangkan dari Mil Mi-8, yaitu dengan dua mesin turboshaft yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu, versi D dan selanjutnya memiliki kokpit ganda berbentuk gelembung yang membuatnya mudah dikenali.

Mi-24D milik pusat pengetesan dan evaluasi Angkatan Darat Amerika Serikat.

Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek, yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampai kaliber 12,7 mm. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC. Mi-24 menggunakan tiga roda pendaratan yang dapat dimasukkan ke dalam badan. Sebagai helikopter angkut dan tempur, Mi-24 belum memiliki helikopter NATO yang sejenis.

Operator

Operator Mi-24, Mi-25, dan Mi-35
Mi-24D Angkatan Udara Bulgaria
 Afghanistan
 Algeria
 Angola
 Armenia
 Azerbaijan
 Belarus
 Brazil
 Bulgaria
 Burkina Faso
 Chad
 Cyprus
 Cuba
 Czech Republic
Angkatan Udara Georgia
 Jerman
 Djibouti
 Equatorial Guinea
 Eritrea
 Ethiopia
 Georgia
Guinea
 Hungary
Mi-35 Angkatan Udara India
 India
 Indonesia - Dioperasikan TNI Angkatan Darat
 Iran
 Iraq
 Ivory Coast
Kazakhstan
Kirgizstan
 Libya
Makedonia Utara
 Mali
 Mexico
 Mongolia
Mozambik
 Namibia
   Nepal
 Nicaragua
 Niger
 Nigeria
 North Korea
 Peru
Mi-24W(V) milik Polandia
 Poland
 Russia
 Rwanda
 Saudi Arabia
 Senegal
 Serbia
 Slovakia
 Sri Lanka
 Sudan
 Syria
Tajikistan
 Uganda
 Ukraine
 USA
Uzbekistan
 Venezuela
 Vietnam
 Yemen
 Zimbabwe

Spesifikasi (Mi-24)

Orthographic projection of the Mil Mi-24. Ciri-ciri umum

  • Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
  • Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
  • Panjang: 17,5 m
  • Diameter baling-baling:: 17,3 m
  • Tinggi: 6,5 m
  • Luas piringan: 235 m²
  • Berat kosong: 8.500 kg
  • Berat maksimum saat lepas landas: 12.000 kg
  • Mesin: 2 × Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing

Kinerja

Persenjataan

  • 12,7 mm YaKB-12.7 Yakushev-Borzov multi-barrel machinegun
  • 1500 kg bom
  • Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
  • 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
  • 2× 23 mm meriam dua laras atau
  • 4× tangki bahan bakar eksternal
  • Referensi

    1. ^ Mi-24 Hind "Krokodil", US Centennial of Flight Commission

    Lihat pula

    Pengembangan yang berhubungan

    Pranala Luar