Ketosari, Bener, Purworejo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ketosari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurworejo
KecamatanBener
Kode pos
54183
Kode Kemendagri33.06.16.2019
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Ketosari adalah desa di kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia.

Ketosari terdiri dari beberapa dukuh, diantaranya ada dukuh Keposong,Simpu,Santren,Kedung Agung, dan Puguh dengan dibagi menjadi wilayah diantaranya ada Kedung Agung dibagi menjadi 2,yaitu Kedung Agung Bawah dan atas. Lalu ada dukuh Simpu yang kembali dibagi menjadi Simpu Lor (Simpu bagian Utara) dan Simpu Kidul (Simpu bagian Selatan dan atas). Ada pula Keposong yang dibagi Menjadi Keposong-Munggang karena terpisah daerah bernama Ngrete. Dan masih banyak lagi.

Penghasilan utama di desa Ketosari cukup bervariasi.Umumnya ibu-ibu desa Ketosari berpenghasilan utama dari kerajinan anyaman besek.Ada pula yang bermata pencaharian sebagai petani karena kesuburan tanahnya,terutama di daerah santren dan sebagian Keposong. Dan tidak sedikit juga yang menjadi buruh/tukang bangunan.

Untuk pendidikan di Desa Ketosari ditunjang dengan 2 sekolah pendidikan dasar, masing-masing SDN Ketosari yang bergerak di dusun Keposong dan juga MI Puguh yang terletak di ujung Utara Desa Ketosari. Dan untuk pendidikan persiapan sekolah dasar juga terdapat 2 lembaga. Sama seperti letak sekolah pendidikan dasar, TK Siwi Asih terletak di Dusun Keposong serta RA Puguh terletak di dusun Puguh. Serta banyak Madrasah Diniyah diberbagai penjuru desa KetosariKetosari, ada di Dukuh Kedung Agung, Simpu, Puguh dan masih banyak lagi.

Di Desa Ketosari,kesenian juga sangat berkembang dengan sangat baik. Dengan banyak kawula muda,kesenian di Desa Ketosari sangat digandrungi oleh penduduk setempat. Kesenian di desa Ketosari yang masih eksis hingga saat ini diantaranya ada kesenian Kubro "Suko Siswo".Kesenian ini berbasis di dukuh Simpu bagian utara. Menurut tokoh masyarakat setempat, Kesenian ini sudah ada sejak tahun 80-an.Namun karena rebranding, akhirnya pada tahun 2012 Kesenian berganti nama, namun penari serta penabuh alat musiknya masih sama dengan pendahulunya. Serta ada juga Kesenian Topeng Ireng "Putro Manunggal" yang bahkan sudah pernah disaksikan oleh Bapak Ir. H. Joko Widodo pada tahun 2019 silam saat acara pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat di GOR Sarwo Edhie Wibowo.



Pranala luar[sunting | sunting sumber]