Kesumba keling

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kesumba keling
Bunga
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
B. orellana
Nama binomial
Bixa orellana

Kesumba keling (Bixa orellana) adalah perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 2-8 m. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Zat warna merah/kuning yang dihasilkan dari kulit biji digunakan untuk mewarnai mentega, keju, bahan anyaman, mengecat kuku, lipstik, dan membuat gincu. Kulit kayu tumbuhan ini dapat digunakan untuk tali. Sebutan penduduk Amerika untuk kesumba keling adalah Lipstick tree.

Deskripsi

Kesumba keling adalah perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2-8 m. Daunnya tunggal, bertangkai panjang, dan besar. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, dengan pangkal yang rata dan kadang berbentuk jantung. Tepi daunnya rata, dengan pertulangan daun menyirip, ukuran daunnya: 8-20 cm × 5-12 cm, berwarna hijau berbintik merah.[1] Perbungaan tumbuhan ini majemuk, dengan warna merah muda atau putih dengan diameter 4-6 cm. Buahnya seperti rambutan, tertutup rambut seperti sikat, berwarna hijau sewaktu masih muda, dan merah tua apabila sudah masak. Buahnya pipih, panjang 2-4 cm, dan berisi banyak biji kecil berwarna merah tua.[1]

Habitat

Kesumba keling menyukai tempat yang hangat, lokasi dengan paparan sinar matahari yang cukup, tidak beku, dan lebih senang tumbuh didaerah tropis yang memiliki intensitas hujan yang lebih banyak sepanjang tahun.

Proses reproduksi

Kesumba keling mengalami proses penyerbukan biotik dengan bantuan lebah madu. Polen atau serbuk sari diantarkan oleh lebah madu sehingga jatuh mengenai kepala putik.

Kandungan bahan kimia

Zat kimia yang terkandung dalam batang dan daun Kesumba keling diantaranya: tanin, kalsium oksalat, saponin dan lemak. Selain itu juga pada akar, daun dan bijinya mengandung zat warna biksin, orelin, glukosida, zat samak dan damar.[2]

Pemanfaatan tumbuhan

Seluruh bagian Kesumba keling dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, diare, kurang nafsu makan, masuk angin, beri-beri, pendarahan, bahkan menetralkan racun (ddetoksikan), peluruh air seni (diuretik) dan perut kembung.[2]

Referensi

  1. ^ a b Dalimartha, Setiawan (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 6. hal. 57-59. Jakarta:Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-19-2.
  2. ^ a b Hariana, H. A. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pranala luar