Kabayan Sekolah Lagi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kabayan Sekolah Lagi
Genre
PembuatMNC Pictures
SkenarioRois Said
CeritaRois Said
SutradaraDeni Pusung
Pemeran
Penggubah lagu temaPaulus Arnold Latumahina
Lagu pembuka"Kabayan Sekolah Lagi" oleh Paulus Arnold Latumahina
Lagu penutup"Kabayan Sekolah Lagi" oleh Paulus Arnold Latumahina
Penata musik
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode30 (daftar episode)
Produksi
ProduserDidi Ardiansyah
SinematografiAryo Chiko
Penyunting
  • Agus Up Diharjo
  • Uwah Syabilla
  • Joko Utomo
Pengaturan kameraMulti-kamera
Rumah produksiMNC Pictures
DistributorMNC Media
Rilis asli
JaringanRCTI
Rilis18 April (2016-04-18) –
30 Mei 2016 (2016-05-30)

Kabayan Sekolah Lagi adalah serial televisi Indonesia produksi MNC Pictures yang ditayangkan perdana 18 April 2016 pukul 16.30 WIB di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Deni Pusung dan dibintangi oleh Matt Drajat, Imaz Fitria, Henidar Amroe, dan Nana Suryana Patah.[1]

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Meski hidup sebatang kara dan dibalut kemiskinan, Kabayan menjalani hidup dengan sangat santai. Saking santainya, ia dianggap pemalas dan gak mau maju. Padahal sebenarnya dia punya kecerdasan di atas rata-rata orang sekampungnya. Namun, Kabayan tak pernah menyombongkan kecerdasannya. Ia hanya menunjukkan kecerdasannya ketika menghadapi atau menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari.

Karena kemiskinan, kemalasan, dan kesantaiannya, Kabayan sepertinya tak pernah terbebas dari masalah. Dengan tingkah lucu dan konyol sebagai pembungkus kecerdasan, Kabayan banyak menyelesaikan masalahnya, tetapi di pihak lawan justru jadi masalah.

Tidak seperti orang-orang kampung pada umumnya yang rata-rata pengen jadi orang kaya dan cita-cita yang tinggi, cita-cita Kabayan sederhana saja, yaitu ingin hidup bahagia dan bisa memperistri Iteung, kembang desa yang cantik jelita, halus tutur kata, dan baik budi pekerti. Iteung ini cinta sejati Kabayan. Usia keduanya memang agak berjarak cukup jauh, tetapi dulu waktu sekolah SMP mereka cuma berjarak 2 angkatan, Kabayan kelas 3 dan Iteung kelas 1. Hal itu disebabkan semasa SD, Kabayan sering tidak naik kelas. Bukan karena bodoh, tetapi karena jarak yang jauh dari rumah ke sekolah dan ketiadaan biaya membuat Kabayan sering kali bolos dan ujung-ujungnya tinggal kelas.

Iteung agak tertutup soal asmara. Namun, sebenarnya ia juga mencintai Kabayan. Iteung mau terbuka hanya kepada Iceu, sahabatnya. Makanya Iteung dan Kabayan sering memanfaatkan jasa Iceu untuk sekadar menyampaikan pesan atau salam jika hubungan “Romeo & Juliet Sunda” itu sedang mengalami kebuntuan.

Dengan banyak latar belakang kekurangan yang membelit, Kabayan pun harus menghadapi banyak kesulitan untuk mewujudkan mimpi sederhananya. Hadangan paling keras datang dari Abah Ontohod, ayah Iteung yang begitu rujit alias bawel dan galak. Sebenarnya Ambu, istri Abah yang agak fleksibel dan bijaksana, tetapi sering kali tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemauan keras suaminya. Dengan begitu, Iteung yang sangat penurut tidak bisa berkutik walaupun ia dan Kabayan harus menanggung rindu.

Kabayan juga harus bersaing dengan Asep, anak Juragan Jaja, seorang makelar munding (kerbau) dan segala macam palawija (sayur-mayur) dan sobat karib Abah Ontohod. Keduanya ini sering kali minum teh bareng, ngobrol sambil menyaksikan para petani bekerja. Dari obrolan-obrolan itu, mereka bersepakat untuk besanan, yaitu menikahkan Iteung dengan Asep.

Dengan kecerdikannya, Kabayan berhasil membuat rencana Abah Ontohod dan Agan Jaja itu gagal total. Hubungan kedua orang tua itu malah belakangan hari semakin merenggang karena diliputi perasaan saling curiga. Itu semua tak lain sebagai buah dari akal cerdik Kabayan yang bisa mengaduk-aduk situasi. Tapi Kabayan tidak semata-mata melakukan itu hanya karena kepentingannya terganggu. Dalam banyak hal, Agan Jaja memang memiliki sifat yang sangat merugikan warga kampung dan cenderung serakah. Hanya memang dia bisa membalutnya dengan wajah yang sok sopan dan peduli.

Meski begitu, Asep yang sudah terlanjur kesengsem dengan Iteung, tetap berusaha merebut hati Iteung dari Kabayan. Namun, karena Asep relatif polos dan cenderung kurang akal meskipun bergaya kota dan hidup modern membuat dia sering kali menjadi objek kecerdikan Kabayan selain Abah Ontohod. Sehingga Kabayan menjadi pusaran permasalahan di kampung itu.

Sebenarnya Kabayan tidak sendiri. Dia sering kali menumpang makan di rumah Mang Oman dan Bi Iroh, mamang dan bibinya Kabayan yang juga nggak kaya dan mengemban amanat dari almarhum orang tua Kabayan agar membantu merawat Kabayan. Kabayan juga punya sobat kental atau lebih sering jadi pesuruh Kabayan, yaitu Jumanta.

Persoalan cinta ditambah persoalan masyarakat desa yang tengah menghadapi arus modernisasi membuat persoalan yang dihadapi Kabayan pun cukup kompleks. Sehingga menuntut Kabayan untuk terus mengeluarkan kecerdikan-kecerdikannya.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Pemeran Peran
Matt Drajat Kabayan
Imaz Fitria Iteung
Henidar Amroe Ambu Iteung
Nana Suryana Patah Ontohod
Billy Boedjanger Sumadipradja (Jaja)
Adhi Pawitra Asep
Fikri Ramdhan Juhe
Diaz Ardiawan Wahyu
Laela Amoy Iceu
Ajum Peter Kiki
Diar Hendriyan N/A
Joe P Project Karnadi
Kang Uci Oman
Suci Winata Lilis
Risma N/A
Isye Sumarni N/A
Salsabilla Audita N/A
Agah Gumelar Jumanta
Ishma Dhafinza Iroh
Keterangan
  • N/A : Not Available

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]