Johor Bahru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Johor Bahru
جوهر بهرو
新山
Bandaraya Johor Bahru
Dari kiri atas searah jarum jam: Pemandangan malam Johor Bahru, Bangunan Sultan Ibrahim, Lebuh Raya Johor Bahru – Kota Tinggi, Jembatan penghubung Singapura
Dari kiri atas searah jarum jam: Pemandangan malam Johor Bahru, Bangunan Sultan Ibrahim, Lebuh Raya Johor Bahru – Kota Tinggi, Jembatan penghubung Singapura
Julukan: 
JB
Motto: 
Berkhidmat, Berbudaya, Berwawasan
NegaraMalaysia
Negara bagianJohor
Didirikan1855
Mendapat status kota1994
Pemerintahan
Ketinggian
36,88 m (121 ft)
Populasi
 (2009)
 • Kota1,463,800
 • Metropolitan
2,3 juta
Zona waktuUTC+8 (Waktu Standar Malaysia (Malaysian Standard Time ; MST))
 • Musim panas (DST)UTC+8 (Tak ada)
Mean solar timeUTC + 06:46:48
Situs webSitus resmi Johor Bahru

Johor Bahru (juga dieja sebagai Johor Baru dan Johore Bahru, dan biasanya disingkat JB) adalah nama ibu kota negara bagian Johor di Malaysia, terletak di selatan Semenanjung Malaysia. Nama "Johor Bahru" juga merujuk kepada wilayah metropolitan di sekitarnya. Sebagai sebuah kota, Johor Bahru adalah kota terbesar kedua di Malaysia setelah Kuala Lumpur dan sebagai wilayah metropolitan, Johor Bahru merupakan metro ketiga terbesar setelah Lembah Klang dan Penang.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 1 463 800 jiwa di kawasan perkotaan dan lebih kurang 1,8 juta di wilayah metropolitan, Johor Bahru merupakan salah satu pusat perindustrian, perdagangan, dan pariwisata terbesar di Malaysia. Pariwisata adalah penyumbang yang besar dalam ekonomi Johor Bahru di mana 60% dari para wisatawan yang mengunjungi Malaysia setiap tahun masuk ke negara tersebut dari Singapura yang terhubung dengan Johor Bahru lewat jalan darat. Perkembangan perindustrian di Johor Bahru yang begitu pesat juga telah menjadikannya sebagai salah satu pusat perindustrian yang terbesar di negara.

Geografi

Johor Bahru terletak di bagian selatan Malaysia Barat merupakan bandaraya selatan di Malaysia. Distrik Johor Bahru ataupun distrik metropolitan Johor Bahru merupakan kedua bandaraya terbesar selepas Kuala Lumpur dengan mempunyai populasi melebihi daripada 1,6 juta orang merupakan metropolitan terbesar kedua di Malaysia selepas Lembah Klang. Ia juga berbatasan dengan negara Singapura di bagian selatan, distrik Kulaijaya di bagian utara, distrik Pontian di bagian barat dan distrik Kota Tinggi di bagian timur. Terletak di koordinat 1°29'U 103°44'T, bandaraya Johor Bahru bertempat di pinggir Selat Johor yang memisahkan Malaysia dari Singapura. Luas sebanyak 185 km², distrik metropolitan Johor Bahru dikelilingi tanah pantai yang mengandungi paya dan sistem sungai yang penting seperti Sungai Johor, Sungai Pulai dan Sungai Tebrau.

Sejarah

Johor Bahru didirikan pada tahun 1855 dengan nama Tanjung Puteri oleh Temenggong Daeng Ibrahim (ayah Sultan Abu Bakar Daeng Ibrahim, salah seorang sultan yang amat dikenang rakyat Malaysia) sebagai sebuah kampung nelayan Melayu. Sultan Abu Bakar menamakannya "Johor Bahru" kala beliau memindahkan ibu kota kerajaannya dari Teluk Belanga di Singapura ke kota ini.

Sultan Abu Bakar merupakan salah seorang keturunan dari Temenggong Abdul Rahman, seorang ketua daerah yang telah menandatangani perjanjian penyewaan pulau Singapura dengan Sir Stamford Raffles dari pihak Britania Raya pada tahun 1819. Sebagian besar dari kemakmuran Johor pada masa kini dapat dikesan secara langsung kepada keberhasilan Sultan Abu Bakar membujuk pengusaha-pengusaha Britania dan Tionghoa untuk berinvestasi dalam bidang pertanian di kawasan kekuasaannya. Sultan Abu Bakar menunjukkan ketertarikan yang besar dalam perencanaan kota kerajaannya. Oleh sebab itu, banyak dari bangunan dan tempat di kota ini pada hari kini mempunyai nama dan tanda-tanda sang sultan, contohnya Museum Sultan Abu Bakar dan Masjid Sultan Abu Bakar.

Johor Bahru telah menyaksikan beberapa peristiwa kesejarahan negara seperti misalnya pendirian UMNO (United Malays National Organisation), partai politik terbesar di Malaysia, pada tahun 1946. Sejak kemerdekaan Malaysia, Johor Bahru telah mengalami kemajuan yang pesat di bawah pemerintahan pusat Malaysia.

Pada 1 Januari 1994, Johor Bahru resmi diberikan status kota dan Dato Hashim Yahya menjadi walikota yang pertama.

Demografi

Demografi bagi Johor Bahru
Kumpulan etnis Peratus
Melayu & Bumiputera
  
44%
Cina
  
415%
India
  
91%
Lain-lain
  
5,4%


Populasi bagi distrik Johor Bahru pada tahun 2000 adalah 1.200.000 orang. Jumlah populasi bagi kaum Melayu di distrik Johor Bahru adalah 44%, jumlah populasi bagi kaum Cina adalah 41,5%, jumlah penduduk kaum India adalah 9,1% dan jumlah populasi bagi lain-lain seperti kaum Bangladesh maupun dari luar negeri adalah 5,4%.

Dewan setempat

Wilayah metropolitan Johor Bahru dibagi kepada beberap distrik dan diurus oleh pemerintah-pemerintah setempat (local council) berikut ini:

Distrik Johor Bahru:

  • Pemerintah Kota Johor Bahru
  • Pemerintah Kota Johor Bahru Tengah
  • Pemerintah Kota Kulai
  • Pihak Berkuasa Setempat Bandar Tenggara
  • Pihak Berkuasa Setempat Pasir Gudang

Distrik Pontian:

Distrik Kota Tinggi:

Demografi

Distrik Johor Bahru mempunyai populasi sebesar 1.056.000 jiwa (sensus 2000) yang terdiri dari 45% Melayu, 41,5% Tionghoa, 9,1% India dan 4,4% dari suku lain.

Ekonomi

Istana Sultan yang telah dibina pada tahun 1866 oleh Sultan Abu Bakar.

Sebagai salah satu dari tiga kota utama di Semenanjung Malaysia (selain Kuala Lumpur dan Pulau Pinang), Johor Bahru adalah pusat perindustrian, logistik dan perdagangan yang penting. Industri-industri utamanya termasuk pabrik-pabrik elektronik, galangan kapal, dan juga kilang-kilang petrokimia.

Johor Bahru mempunyai banyak pusat perbelanjaan yang melayani orang-orang Singapura yang berkunjung untuk membeli barang-barang dan memperoleh hiburan disebabkan nilai mata uang Singapura yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Johor Bahru mempunyai pasar pusat perbelanjaan yang terkembang pesat dibandingkan dengan ukurannya. Kawasan utama untuk berbelanja terletak di kawasan kota, dengan beberapa hipermarket yang ditempatkan di luar kota.

Kawasan-kawasan perindustrian berat adalah Pasir Gudang dan Tanjung Langsat, yang terletak di wilayah metropolitan timur. Kawasan-kawasan tersebut mempunyai kilang-kilang penapis, kilang pemroses kimia, dan galangan kapal. Kawasan perindustrian ringan dan sederhana sebagian besar terletak di Tebrau, Tampoi, Senai, Skudai dan Kulai, yang berada di utara dan barat laut wilayah metropolitan.


Selain itu banyak warga singapura mempunyai kenalan dan keluarga di Johor.Begitu pula warga Johor, ada yang mempunyai saudara di Singapura dikarenakan masa lalu singapura adalah sebuah jajahan takluk negeri Johor.

Pengangkutan

Daerah Sentral Johor Bahru di bagian hujung selatan wilayah metropolitan mempunyai dua lebuhraya utama yang menghubungkannya dengan kawasan luar bandar, yaitu:

Jalan Bebas Hambatan Pasir Gudang dan Parkway Johor Bahru melintasi Jalan Bebas Hambatan Tebrau dan Jalan Bebas Hambatan TAR di separuh jalan dan merupakan Jalan Lingkar Pertengahan kawasan metropolitan. Jalan Lingkar Pedalaman di Johor Bahru membantu dalam pengawalan lalu lintas di Daerah Sentral dan sekelilingnya. Akses ke sistem jalan bebas hambatan nasional diperoleh melalui Projek Lebuhraya Utara Selatan (PLUS), dengan jalan masuk dan keluar ditempatkan secara strategis di dalam kawasan metropolitan. Selain itu, jembatan Johor Bahru yang dilengkapi rel kereta api dan jalan bebas hambatan enam jalur menyambungkan Daerah Sentral dengan negara Singapura. Link Kedua yang terletak di bagian barat wilayah metropolitan dibangun pada tahun 1997 untuk mengatasi kesesakan jembatan pertama. Ia terhubung secara langsung dengan Parkway Johor Bahru dan PLUS.

Bandar Udara Internasional Senai terletak di bagian barat laut kawasan metropolitan dan melayani penerbangan domestik dan regional. Pelabuhan Tanjung Pelepas, yang terletak di bagian barat kawasan metropolitan, adalah pusat pemindahan (transhipment) yang terbesar di Malaysia, sedangkan Pelabuhan Pasir Gudang di bagian timur merupakan salah satu pelabuhan komoditas yang utama di Malaysia karena Johor Bahru mempunyai banyak perkebunan komersial dan pengilangan besar.

Media massa

Johor Bahru mempunyai tiga stasiun radio. Best 104 merupakan stasiun radio swasta yang pertama di Malaysia. Johor FM ialah stasiun radio milik pemerintah, sedangkan FMJB adalah stasiun radio pemerintah bagi kawasan Johor Bahru saja.

Kota kembar

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA