Helioskop

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alt
Helioskop yang digunakan oleh Schreiner

Helioskop adalah teleskop yang digunakan untuk melihat matahari.[1][2] Helioskop digunakan untuk melindungi mata pengamat dari silau matahari agar tidak merusak kornea mata.[1] Teori mengenai Helioskop ditemukan oleh Benedetto Casteli, namun penggunaannya pertama kali dipakai oleh Crishtoph Scheiner.[1]

Sejarah singkat[sunting | sunting sumber]

Benedetto Castelli adalah murid dari Galileo Galilei.[3] Ia menemukan teori untuk mengamati matahari melalui teleskop dan gambar.[3] Dengan teori ini, pengamat bisa mengamati permukaan matahari tanpa harus merusak matanya.[3] Benedetto Castelli terus melakukan pengamatan dengan secara berkelanjutan tentang teorinya ini.[3] Penggunaan lensa kamera untuk meneliti gambar matahari sudah jelas dan telah didahului oleh teleskop.[3] Seperti juga Crishtoph Scheiner, Johannes dan David Fabricius juga melibatkan diri dalam pengembangan teori ini untuk mengamati titik pusat matahari.[3] Lima tahun sebelumnya, Johannes Kepler telah menggunakan metode ini untuk meneliti tentang Mercury yang melintasi matahari yang ternyata merupakan titik pusat matahari.[3] Tetapi resolusi gambar yang dihasilkan oleh metode itu sangatlah rendah, dan jika target diperbesar akan membuat kualitas gambar semakin kabur.[3] Sehingga hal itu menjadi tidak mungkin meneliti matahari hingga ke bagian terkecil.[3] Memproyeksikan matahari melalui teleskop menghasilkan gambar yang lebih baik sehingga pengamat bisa melacak letak titik pusat matahari.[3] Penemuan ini mendorong para peneliti untuk memberikan nama baru pada teleskop tersebut, yaitu Helioskop.[3] Helioskop pertama kali digunakan oleh Christoph Scheiner.[3] Hingga abat ke-17 dan seterusnya, Helioskop masih terus digunakan oleh semua pengamat yang meneliti permukaan dan struktur matahari.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c (Inggris) Museo Galileo. "Helioscope". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-04. Diakses tanggal 28 Mei 2014. 
  2. ^ (Indonesia) Priyatna, Budi. "Kamus Sains". Yogyakarta: Pustaka Widyatama: 67. ISBN 979-610-144-0. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Van Helden, Albert. "The Origins of the Telescope": 200.