Gunung Pengsong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Pengsong
Titik tertinggi
Ketinggian114 meter (374 ft)
Puncak114 m (374 ft)
Koordinat8°38′33″S 116°05′15″E / 8.64250°S 116.08750°E / -8.64250; 116.08750Koordinat: 8°38′33″S 116°05′15″E / 8.64250°S 116.08750°E / -8.64250; 116.08750
Geografi
Gunung Pengsong di Lombok
Gunung Pengsong
Gunung Pengsong
Letak Gunung Pengsong di Pulau Lombok
LetakKuranji, Labuapi, Lombok Barat
DaerahNusa Tenggara Barat
Pendakian
Rute termudahJalan kaki

Gunung Pengsong adalah sebuah bukit yang terletak di desa Kuranji, Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Gunung Pengsong terbentuk dari Batuan hitam dan ditumbuhi Pepohonan yang lebat. Gunung Pengsong dibuka sebagai Objek Wisata pada 1996. Disini terdapat Pura Gunung Pengsong yang merupakan Pura pertama dan tertua di Lombok dan merupakan warisan dari Kerajaan Karangasem. Pura Gunung Pengsong sering dikunjungi oleh umat Hindu di Lombok setiap tahunnya, terutama saat musim panen Padi atau disebut dengan Ngelungsur Sari atau Ngerampek. Jalur Pendakian berupa Tangga yang berjumlah kurang lebih 275 anak tangga. Di Gunung Pengsong ini juga terdapat Mata Air bernama Mata Air Tirta Mumbul Sari. Mata Air ini disucikan oleh Umat Hindu.[1] Jika sedang cerah, Gunung Agung dan Gunung Rinjani dapat terlihat dari Bukit ini.

Disini terdapat beberapa Pura, yaitu Petirtaan, Pura Utamanya yang terletak di Puncak, Gedong, Majapahit, dan Gunung Sari.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Di Puncak Gunung Pengsong, terdapat Pura Gunung Pengsong dibangun pada 1514 oleh Ida Betara Wayan Sebali, seorang pandita Hindu dari Geria Pendem, Karangasem, Bali.[2] Di tengah Pura Gunung Pengsong terdapat sebuah Batu ceper berukuran besar. Batu tersebut menandakan posisi tertinggi Gunung Pengsong. Naik ke Puncak Gunung Pengsong, Pengunjung harus mendaki 275 anak tangga dan jalan kecil sempit dan menanjak diantara bebatuan sejauh 25 meter barulah tiba di puncak Gunung tempat Pura Gunung Pengsong berdiri. Di area Gunung Pengsong terdapat banyak Monyet Abu ekor panjang yang menjadi penghuni Gunung Pengsong sejak dahulu. Monyet-monyet ini dikeramatkan dengan sebutan Jro Sedahan. Banyak Umat Hindu datang kesini setiap hari raya Galungan dan Kuningan juga saat musim Panen Padi atau Ngelungsur Sari juga dikenal dengan Ngerampek.

Nama Gunung Pengsong berasal dari kata "Kepeng Song" Atau Uang bolong yang dijadikan alat tukar saat zaman penjajahan. Saat penjajah Jepang pergi, Uang bolongnya konon banyak ditanam dikawasan ini.[3]

Gunung Pengsong juga dikenal dengan nama Gunung Pangsung. Nama Pangsung berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya " tempat untuk meminta berkat ".[4]

Gunung Pengsong dijadikan cagar budaya pada tahun 1996 oleh Pemerintah Lombok Barat.

Flora dan Fauna[sunting | sunting sumber]

Fauna yang ada disini adalah Monyet kra atau Monyet Abu ekor panjang, beberapa spesies Burung dan lain-lain. Flora yang ada disini adalah Tenggulun, Beringin, Suweg, Lamtoro, Walikukun, Kesambi dan lain-lain

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Indahnya Lombok Dilihat Dari Gunung Pengsong". Travelingyuk.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-06. Diakses tanggal 30 Maret 2022. 
  2. ^ Sandi, Eviera Paramita (7 September 2022). "Sejarah Pura Gunung Pengsong Lombok, Pernah Menyimpan Harta Karun Koin Emas". suarabali.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-25. Diakses tanggal 2022-12-23. 
  3. ^ Nugraha, Panca. "Gunung Pengsong, Bukan Tempat Wisata Biasa". Kompasiana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 30 Maret 2022. 
  4. ^ "Menengok Pura Gunung Pengsong Lombok Barat". Antaranews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-24. Diakses tanggal 2022-12-23.