Gottscheer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ilustrasi petani Jerman Gottschee pada abad ke-17.

Gottscheer adalah pemukim-pemukim Jerman di wilayah Kočevje (Gottschee) di Slovenia. Bahasa utama mereka adalah Gottscheerisch, sebuah dialek bahasa Bayern.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Orang Jerman Gottschee berasal dari Grafschaft Tirol dan Kadipaten Kärnten dan pertama kali menetap di wilayah Karniola sekitar tahun 1330. Mereka mempertahankan identitas Jerman mereka setelah terisolasi selama 600 tahun. Mereka membuka lahan di wilayah Gottschee dan mendirikan desa-desa dan kota-kota. Pada tahun 1809, mereka melancarkan pemberontakan Gottscheer 1809 yang mencoba melawan pendudukan Prancis. Setelah berakhirnya kekuasaan Monarki Habsburg pada tahun 1918, Gottschee menjadi wilayah Kerajaan Yugoslavia. Status Gottscheer berubah dari anggota etnis yang menguasai Austria-Hungaria menjadi minoritas etnis di sebuah negara Slavia. Keadaan mereka semakin memburuk setelah meletusnya Perang Dunia II dan dilancarkannya invasi Yugoslavia oleh Blok Poros.[1] Walaupun beberapa anggota komunitas Gottscheer mendukung Nazisme dan ingin "kembali" ke wilayah Reich sebelum invasi Jerman pada tahun 1941, sebagian besar orang Gottscheer tidak ingin bersatu dengan Jerman Raya atau bergabung dengan Partai Nazi. Mereka telah terintegrasi dengan tetangga-tetangga Slovenia mereka dan bahkan telah melakukan kawin campur dan dapat menuturkan dua bahasa sembari mempertahankan adat istiadat dan bahasa Jerman mereka. Meskipun begitu, Jerman Nazi mulai merencanakan "pemindahan" orang-orang Jerman Gottschee dari zona pendudukan Italia ke wilayah Segitiga Rann (Jerman: Ranner Dreieck), sebuah wilayah di Steiermark Hilir yang terletak di muara Sungai Krka, Sotla, dan Sava. Untuk melakukan hal tersebut, sekitar 46.000 orang Slovenia di Segitiga Rann dideportasi ke Jerman timur untuk dijermanisasi atau dijadikan pekerja paksa. Gottscheer lalu diberi paspor Jerman dan dipindah ke wilayah tersebut. Sebagian besar dipaksa meninggalkan rumah mereka karena Jerman Nazi menetapkan tanggal 31 Desember 1941 sebagai batas waktu perpindahan. Walaupun orang-orang Gottscheer mendapat rumah dan lahan, mereka merasa tidak puas karena nilai dan kualitasnya lebih rendah daripada tempat mereka sebelumnya.

Semenjak mereka tiba di wilayah Segitiga Rann hingga berakhirnya perang, petani-petani Gottschee diintimidasi dan bahkan dibunuh oleh partisan-partisan Yugoslavia yang menganggap mereka sebagai alat rezim pendudukan. Upaya pemindahan Gottscheer mengalami kegagalan dan Jerman Nazi harus mengirim pasukan tambahan untuk melindungi para petani dari kelompok partisan. Setelah perang berakhir, mereka kembali ke Yugoslavia, tetapi mendapati bahwa rumah mereka telah hancur. Saat ini sebagia nbesar orang Gottschee dan keturunannya telah bermigrasi ke Amerika Serikat, Kanada atau Austria.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Graupera, Jordi (2015). "Al final hi ha el bosc. Obituari d'un poble" [At the end there is the forest. Obituary from a people]. El món d'ahir (dalam bahasa Catalan). Barcelona. 1: 6–17. ISSN 2462-7062.