Goa Garba
| Goa Garba | |
| Informasi | |
|---|---|
| Lokasi | desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar |
| Negara |  Indonesia
|
| Koordinat | 8°30′26″S 115°18′10″E / 8.507194026758931°S 115.30291185753418°EKoordinat: 8°30′26″S 115°18′10″E / 8.507194026758931°S 115.30291185753418°E |
| Pemilik | |
| Awal pembangunan | 1116 Saka (1194 Masehi) |
| Jenis objek wisata | Goa |
| Gaya | Alami |
| Luas | 200 m2 |
Goa Garba adalah situs gua peninggalan sejarah yang terletak di banjar Samegunung, desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, provinsi Bali, Indonesia. Tempat ini dulunya merupakan sebuah "Pasraman" (sekolah/tempat belajar) untuk anak-anak raja, dan menjadi tempat belajar sekaligus diujinya Kebo Iwa sebelum diangkat menjadi Mahapatih Kerajaan Bedahulu. Gua ini didirikan pada masa Jayapangus. Tempat ini sekarang hanya seluas 200 meter persegi dan diyakini berdiri sejak tahun 1116 Saka (1196 Masehi).[1]
Lokasi goa berada tepat di bawah Pura Pengukur-ukuran, kawasan situs ini berada dikelilingi oleh hutan yang masih cukup rindang dan berada di tepi timur tebing Sungai Pakerisan. Sungai yang memiliki beberapa situs arkeologi lainnya, seperti Tirta Empul, Gunung Kawi, Pura Mangening, hingga Candi Tegalinggah di Blahbatuh. Di tempat ini pula diyakini terdapat tapak kaki dari Kebo Iwa.[1]
Pada tahun 2020, situs ini direncanakan untuk dikelola pemerintah daerah kabupaten Gianyar.[2]
Prasasti[sunting | sunting sumber]
Terdapat prasasti yang terletak di Pura Pengukur-ukuran yang menjelaskan tentang pendirian pura ini. Tulisan prasasti ini antara lain:[3]
| “ | Swasti cri paduka warsa titaganata wartamana 1116 phalguna masa tithi pancama caklapaksau..wa..wr..waraning julung pujut, irika dewaca nira mpungkuwing dharma hanyar guru ajimapanji jiwaya amurnajiwa ingkang astapaka mowah bhyumi bhatari I jro I heng mapanti makamuka mukan ratnakunja..da´ | ” |
Yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya:
| “ | Pada hari Kamis Wage Wara Pujut sekitar 1116 Saka, pada saat itulah Cri MaharajaAji Jaya Pangus wafat, arwahnya menuju alam baka abu puspasariranya dicandikan di pertapaan Dharmaanyar dan disana pura yang bernama panti-panti yang diurus oleh Dang Acarya Jiwaya´ | ” |
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b "Goa Garba di Gianyar Bali, Warisan Purbakala yang Menyisakan Mata Air Untuk Persembahyangan". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-28. Diakses tanggal 2021-02-24.
- ^ Bali, Nusa. "Goa Garba-Pura Mengening Dikelola Langsung Pemkab". www.nusabali.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-10. Diakses tanggal 2021-02-24.
- ^ "Goa Garba". Scribd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-06. Diakses tanggal 2021-02-24.