Geronggang, Kelumpang Tengah, Kotabaru

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Geronggang
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
KabupatenKotabaru
KecamatanKelumpang Tengah
Kode pos
72164
Kode Kemendagri63.02.09.2017
Luas35,21 km²
Jumlah penduduk3.825 jiwa (2011)
Kepadatan89 jiwa/km²


Geronggang adalah salah satu desa berkembang di wilayah kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Suku Bangsa yang mendiami Desa Geronggang antara lain: Banjar, Jawa, Bugis, Dayak, Batak, Sunda, Bali, Ambon, Papua. Bahasa yang digunakan di Desa Geronggang antara lain: Indonesia, Banjar, Jawa, Bugis, Melayu, Sunda, Bali, Papuan, Ambon.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Berdirinya Desa Geronggang bermula dari Desa Sembilang yang di pimpin oleh Kepala Desa Kurnain pada tahun 1975 di mekarkan menjadi Desa Tamiang Bakung yang di pimpin oleh Kepala Desa IMBRAN pada tahun 1976- 1984 kemudian Kepala Desa HURMAN pada tahun 1985- 1986, Pjs IDRIS tahun 1987- 1991, Kepala Desa BUSRI UJANG tahun 1992- 2001, Kepala Desa IBRAMSYAH 2002- 2007, pada tgl 14 Pebruari 2008 Desa Tamiang Bakung di mekarkan menjadi Desa Geronggang yang di pimpin oleh Pjs ARBAIN tahun 2009- 2010, pada tahun 2010 di adakan pemilihan Kepala Desa yang pertama yang di ikuti 7 orang calon Kepala Desa dan di menangkaan oleh calon nomor urut 2 yaitu HERPANI yang merupakan Kepala Desa pertama dan termuda untuk wilayah Kelumpang Tengah priode 2010- 2015. Sejarah Geronggang kerena dulunya banyak pohon yang besar- besar yang di turunkan dari pegunungan menuju pelabuhan, pegunungan yang terkenal gunung samah, gunung bilai, gunung purun yang banyak di tumbuhi pohon- pohon besar yang di ekspor ke luar kota.

Kondisi[sunting | sunting sumber]

Desa Geronggang merupakan sentra kegiatan masyarakat sekecamatan Kelumpang Tengah, jarak tempuh Desa ke kecamatan Kelumpang Tengah berjarak 30 km, sedangkan jarak tempuh ke Ibu Kotapaten Kotabaru 45 km.

Geografis[sunting | sunting sumber]

Utara Desa Tamiang Bakung
Timur Kecamatan Kelumpang Utara
Selatan Desa Sembilang
Barat Desa Tebing Tinggi
Luas Wilayah

Desa Geronggang memiliki luas wilayah ± 35, 21 km2.

Topografi[sunting | sunting sumber]

Secara geografis Desa Geronggang dengan luasan ± 35, 21 km2 terdiri dari dataran 40% dan perbukitan sebanyak 60% .

Iklim[sunting | sunting sumber]

Desa Geronggang dipengaruhi oleh dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan dengan suhu udara maksimum rata-rata antara 30,5 °C - 32;9 °C dan musim hujan dengan suhu udara minimum rata-rata antara 22,7 °C - 24,7 °C.

Penyinaran matahari yang tinggi menyebabkan tingginya intensitas penguapan sehingga selalu terdapat awan aktif dan udara yang penuh sehingga menyebabkan sering kali turun hujan. Desa Geronggang memiliki rata-rata curah hujan berkisar antara 0,9-13,5 mm dengan jumlah hari hujan berkisar antara 5-28 hari/tahun.

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk Geronggang seluruhnya berjumlah 5.246 Jiwa, laki-laki 2.466 jiwa, perempuan 2.780 jiwa dengan sebaran penduduk tidak merata yang mengisi wilayah di 10 RT. Prosentase jumlah penduduk terbanyak yaitu penduduk yang menempati wilayah RT.01 sebesar 18,76%, kedua di RT.04 sebesar 17,91% dan prosentase terkecil adalah penduduk yang menempati wilayah RT.07 sebesar 4,41%.
Berdasarkan jenis kelamin perbandingan jumlah penduduk laki-laki berbeda cukup kecil dibandingkan dengan perempuan yaitu laki-laki sebesar 51,49%, perempuan 48,51% dengan perbandingan 1,1 : 1.
Jumlah penduduk berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari data Sosiodemografi tahun 2009 dengan Laporan Data Kependudukan bulan Juni tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah penduduk 6,86% selama 1 tahun, terjadi pengurangan jumlah laki-laki selama sebesar 5,02% atau 126 orang yang disebabkan karena migrasi keluar Desa, sedangkan jumlah penduduk perempuan mengalami kenaikan sebanyak 339 orang atau 22,79% hal ini dikarenakan akibat jumlah kelahiran bayi perempuan lebih besar dibandingkan bayi laki-laki atau akibat adanya migrasi masuk ke Desa Geronggang lebih besar berasal dari kaum perempuan.
Kepadatan penduduk yang menghuni wilayah Desa Geronggang dihitung dari jumlah penduduk dibagi luas wilayah maka dapat dihitung tingkat kepadatan penduduk sebesar 1,2 jiwa/km2, penyebaran penduduk yang tidak merata dengan tingkat penyebaran 1 : 4 bila dibandingkan penyebaran penduduk terbesar di RT.01 dengan terkecil di RT.07. Sentral penduduk terletak diwilayah RT.01, RT 05 dan RT 09.

Tabel 1. Kependudukan Desa Geronggang

NO RT JUMLAH BULAN LALU MUTASI JUMLAH AKHIR BULAN INI
KK JIWA LAHIR MATI DATANG PINDAH KK JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 1 244 488 503 991 1 2 2 4 2 2 4 246 493 503 996
2 2 119 259 274 533 1 2 4 6 118 116 270 386
3 3 52 139 156 295 1 52 139 139 278
4 4 55 126 142 268 55 126 142 268
5 5 253 529 552 1.081 1 7 6 13 250 521 546 1.067
6 6 113 235 256 491 1 113 236 256 492
7 7 86 195 207 402 1 86 194 207 401
8 8 121 264 281 545 2 2 4 120 262 279 541
9 9 110 248 261 509 110 248 261 509
10 10 92 137 184 321 92 137 184 321
JUMLAH 1.245 2.620 2.816 5.436 2 0 0 3 0 0 2 2 4 14 14 27 1.242 2.472 2.787 5.259

Sumber : Laporan Data Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Geronggang berdasarkan Umur/Jenis Kelamin

No Golongan Umur Jenis Kelamin Jumlah

(jiwa)

Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
1 < 12 bulan 41 31 72
2 1 - 5 tahun 137 154 291
3 6 - 12 tahun 405 395 800
4 13 - 15 tahun 115 127 242
5 16 - 19 tahun 273 351 624
6 20 - 40 tahun 823 879 1.702
7 41 - 50 tahun 442 557 999
8 51 - 60 tahun 201 259 460
9 > 61 tahun 29 27 56
Jumlah 2.466 2.780 5.246

Sumber : Laporan Data Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013

e. Tingkat Pendidikan

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia sebagai pelakasana pembangunan. Pembangunan akan berhasil jika kualitas Sumberdaya manusianya handal. Salah satu sarana untuk mengingkatkan kualitas manusia adalah dengan pendidikan. karena dengan pendidikan kecerdasan dan ketrampilan manusia dapat meningkat.
Untuk mencapai keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan tidak lepas dari dukungan sarana ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Sebab dengan kurang/tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan sangat sulit untuk dapat mewujudkan program yang dilaksanakan. Berdasarkan data Desa Geronggang tahun 2013 jumlah sekolah untuk SD sebanyak 1 buah sekolah dengan 6 lokal bangunan pemerintah sedangkan sisanya 6 lokal dari swadaya masyarakat yang bangunannya terbuat dari kayu, atapnya daun nipah dan berlantaikan tanah, sedangkan jumlah murid keseluruhanya 600 jiwa dari kelas 1- 6. SMA/sederajat tidak, sekolah TK dan PAUD swasta sebanyak 1 buah dengan 3 lokal dan muridnya ± 250 jiwa, bangunan gedung TK Pembina sudah berdiri namun belum difungsikan, Madrasah 1 buah dan TPA ada 1 buah.
Berdasarkan Agenda pembangunan nasional, prioritas pembangunan pendidikan harus diprioritaskan pada pendidikan dasar dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan 9 (sembilan) tahun. Dengan prioritas ini, pada akhir tahun pelaksanaan RPJM Desa Geronggang sebagian besar penduduk Desa Geronggang sekurang-kurangnya tamat SMA/ SMK atau yang sederajat.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, masalah-masalah pokok yang dihadapi antara lain masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk Desa Geronggang tercermin dari prosentase penduduk 10 tahun ke atas yang berpendidikan tamatan SD ke bawah pada tahun 2004 sebesar 63.3% dan rata-rata lama sekolah sebesar 6.94 tahun. dengan kodisi semacam ini membawa konsekuensi antara lain upaya meningkatkan SDM ataupun ketrampilan mereka semakin sukar. Selain itu masalah fasilitas pendidikan sekolah khususnya untuk sekolah menengah umum (SMU) atau setingkat masih belum merata.

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Geronggang

No RT Jumlah Jumlah Keluarga menurut status
Keluarga pendidikan
Yg ada Yg didata Belum Tidak Tamat Tamat Tamat SLTA Tamat Jumlah
Sekolah SD SD-SLTP AK/PT Jiwa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 246 246 237 320 234 56 8 855
2 2 118 118 123 158 222 23 8 534
3 3 52 52 140 80 66 10 - 296
4 4 54 54 119 64 73 15 - 271
5 5 248 248 215 435 265 78 21 1.014
6 6 113 113 152 95 98 115 32 492
7 7 86 86 52 274 70 6 3 405
8 8 120 120 123 127 141 145 9 545
9 9 106 106 101 82 267 57 4 511
10 10 91 91 79 96 89 54 5 323
Jumlah 1.234 1.234 1.341 1.731 1.525 559 90 5.246

Sumber : Laporan Data Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013

f. Mata Pencaharian

Kondisi ekonomi Desa Geronggang secara umum dapat dilakukan pendekatan dengan mata pencaharian masyarakat. Mata pencaharian masyarakat sangat ditunjang oleh tenaga kerja produktif yang berjumlah 3533 orang atau 77,44% dari jumlah penduduk seluruhnya. Bila dikodifikasikan mata pencaharian masyarakat terdiri : sektor swasta 23,19%, pertanian dan perkebunan 0,15%, peternakan 0%, nelayan 1,1%, buruh 5,15% dan kebanyakan bekerja pada perusahaan Tambang Batu Bara, PNS 1,1% dan mata pencaharian tidak tetap (pengangguran) 17,76%.

Prosentase masyarakat yang memiliki mata pencaharian tidak (menganggur) tetap menduduki rangking tertinggi dibawah yang bekerja disektor swasta hal ini pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan akan menjadi PR bagi pemerintahan Desa ke depan untuk menurunkan angka 17,76%.
Penciptaan lapangan kerja merupakan salah program yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, selain regulasi tentang perusahaan setempat untuk menyerap tenaga kerja lokal.

Lesunya dunia usaha dan rendahnya investasi baru berdampak pada rendahnya pertumbuhan lapangan kerja baru. Di sisi lain, jumlah pencari kerja terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Demikian pula laju pertumbuhan penduduk usia produktif yang siap bersaing mengisi peluang pasar kerja. tampaknya tidak terlepas dari kecenderungan terus meningkatnya tamatan lembaga-lembaga pendidikan formal. Kondisi semacam ini memberikan imbas yang cukup berat bagi ketenagakerjaan di Desa Geronggang. Gambaran umum dan terlihat oleh kasatmata perusahaan-perusahaan yang ada di Desa Geronggang bermunculan satu demi satu namun dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal prosentasinya masih kecil dibanding dengan pekerja non-lokal dengan alasan kerena pendidikan dan tidak ada pengalaman.

g. Pola Penggunaan Tanah

Pemanfaatan wilayah Desa Geronggang menurut topografinya adalah untuk lahan pertanian, peternakan, perikanan, perumahan penduduk, jalan raya dan jalan lingkungan.

h. Pemilikan Ternak

1. Sapi 31 ekor

2. Kabing 83 ekor

3. Ayam 1.012 ekor

i. Sarana Dan Prasarana

Letak Desa Geronggang sangat strategis yaitu merupakan jalur yang menghubungkan transportasi darat dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan dan provinsi Kalimantan Timur

Ruas jalan propinsi yang melewati batas Desa Geronggang sepanjang ± 30 km yang menghubungkan poros jalan antar Desa Geronggang Siayuh dan Bungkukan

Panjang jalan Desa seluruhnya berjumlah ± 5 km yang teridiri dari jalan utama dan jalan lingkungan. Jalan Utama terpanjang 3.000 m yang terletak di enam RT. Yaitu RT.03, 04, 05,06, 07 dan 10. Sedangkan jalan lingkungan tersebar diseluruh wilayah RT. Panjang jalan seluruhnya 2 km dan jalan tidak bersapal sama sekali hanya pengerasan dari RT.01 – 10 kecuali jalan di RT. 07 sama sekali belum ada perkerasan jalan sepanjang 1 km.

Infrastruktur merupakan pemicu pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan irigasi merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan jaringan air bersih serta pengelolaannya dan peningkatan layanan publik yang dikelola oleh pemerintah seperti prasarana kesehatan. pendidikan. dan sarana olahraga secara berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.

j. Sistem Usaha Tani Di Desa

Umumnya para petani tanaman pangan dalam berusaha tani masih menerapkan sistim semi modern,yang artinya bahwa belum menerapkan panca usaha tani secara utuh,hal ini dikarenakan para petani masih kekurangan modal usaha. Demikian juga petani perkebunan masih melakukan sistim yang sama, karena kurangnya permodalan usaha.

k. Kelembagaan Desa

Dalam melaksanakan Pemerintah Desa kepala Desa dibantu oleh 3 orang kaur yaitu kaur pemerintahan, kaur umum dan kaur pembangunan, dan 2 orang kepala dusun. Posisi Sekretaris Desa sekarang masih kosong, sehingga fungsi layanan publik yang seharusnya menjadi tugas dan tanggungjawab sekdes, menjadi tanggungjawab pemerintah Desa.

RT.01-10 memegang peranan sangat besar walaupun didalam Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Pemerintahan Desa Geronggang tidak termasuk pemerintah Desa, namun hanya sebagai Lembaga Kemasyarakatan. Karena ketua RT. Sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga bisa dikatakan ketua RT. Merupakan ujung tombak urusan kemasyarakatan diwilayahnya.

Pengaturan mengenai Pemerintahan Desa ada dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa yang bersumber dari peraturan perundang-undangan nomor 32 tahun 2004. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai Pemerintahan Desa menurut Undang­-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang memberikan ruang gerak kepada masyarakat Desa untuk membangun pemerintahannya berdasar pada prinsip keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli. demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat merupakan paradigma baru pemerintahan Desa. Pemerintahan Desa yang semula sebagai alat negara berubah menjadi organisasi rakyat. sehingga pemerintahan Desa berpusat pada rakyat. Spiritnya ingin memposisikan kembali Desa terpisah dari jenjang pemerintahan, amun diakui dalam sistem, pemerintahan nasional sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadai setempat. Perubahan paradigma pemerintahan Desa tersebut menuntut pula perubahan pola hubungan. perlakuan dan penanganan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah bertindak sebagai pembina dan fasilitator penyelenggaraan pemerintahan Desa

Bertitik tolak dari pemahaman bahwa Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sesuai kondisi dan sosial budaya setempat. maka posisi Desa yang memiliki otonomi asli sangat strategis sehingga memerlukan perhatian seimbang terhadap penyelenggaraan otonomi daerah. Karena dengan otonomi Desa yang kuat akan mempengaruhi secara signifikan terhadap perwujutan otonomi daerah.

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Geronggang sesuai dengan kapasitas, porsi, posisi dan proporsi Pemerintah Desa dalam koridor ketentuan yang berlaku. Kegiatan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Geronggang berorientasi pada upaya-upaya antara lain sebegai berikut :

  • Meningkatkan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Geronggang agar makin mampu dalam melayani dan mengayomi masyarakat. Menggerakkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mampu menyelenggarakan fungsi Pemerintah Desa secara efektif dan efisien;
  • Penyempurnaan dan pendayagunaan Aparatur Pemerintah Desa agar dapat meningkatkan kemampuan. pengabdian. displin dan keteladanannya;
  • Peningkatan peranan dan pemantapan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat pada level Desa;
  • Peningkatan dan penyempurnaan Sistem Administrasi Pernerintahan Desa menuju tertib penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
  • Peningkatan kemampuan Pemerintah Desa untuk menggali. meningkatkan dan memelihara serta mengelola sumber-sumber pendapatan dan kekayaan Desa.
  • Melakukan pembenahan sistem perbatasan wilayah dan tata ruang Desa yang belum memenuhi penertiban/penetapan batas wilayah dan tata ruang Desa secara jelas dan pasti.

l. Keadaan Ekonomi1.

Kondisi ekonomi Desa Geronggang secara umum dapat dilakukan pendekatan dengan mata pencaharian masyarakat. Mata pencaharian masyarakat sangat ditunjang oleh tenaga kerja produktif yang berjumlah 3533 orang atau 77,44% dari jumlah penduduk seluruhnya. Bila dikodifikasikan mata pencaharian masyarakat terdiri : sektor swasta 23,19%, pertanian dan perkebunan 0,15%, peternakan 0%, nelayan 1,1%, buruh 5,15% dan kebanyakan bekerja pada perusahaan Tambang Batu Bara, PNS 1,1% dan mata pencaharian tidak tetap (pengangguran) 17,76%.

Prosentase masyarakat yang memiliki mata pencaharian tidak (menganggur) tetap menduduki rangking tertinggi dibawah yang bekerja disektor swasta hal ini pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan akan menjadi PR bagi pemerintahan Desa ke depan untuk menurunkan angka 17,76%. Penciptaan lapangan kerja merupakan salah program yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, selain regulasi tentang perusahaan setempat untuk menyerap tenaga kerja lokal.

Kesenian pencak silat yang ada (jagawan sakti ) Dengan objek wisata gunung Samah dan sungai salak.