British Airways Penerbangan 38

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 03.57 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 15 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q769736)
British Airways Flight 38
Ringkasan peristiwa
Tanggal17 Januari 2008
RingkasanKecelakaan saat mendarat
LokasiBandara Internasional London Heathrow, Britania Raya
Penumpang136
Awak16
Cedera13[1]
Tewas0
Selamat152
Jenis pesawatBoeing 777-236ER
OperatorBritish Airways
RegistrasiG-YMMM
AsalBandar Udara Internasional Beijing, Republik Rakyat Cina
TujuanBandar Udara Heathrow London, Britania Raya

British Airways Penerbangan 38 mengalami kecelakaan pendaratan pada tanggal 17 Januari 2008 di Bandara Heathrow London, London, Britania Raya. Pesawat itu, yang berasal dari jenis Boeing 777-236ER, sedang dalam perjalanan dari Bandara Beijing menuju Heathrow, dengan 136 penumpang dalam kabin, tidak berhasil mendaratkan pesawat di landasan pacu melainkan di rerumputan di sekitarnya. Pesawat itu melintas sekitar 6 meter (20 kaki) di atas mobil-mobil yang berseliweran di jalan A30 (Southern Perimeter), termasuk mobil Perdana Menteri Britania Raya, Gordon Brown, sebelum mendarat di rerumputan sekitar landas pacu.

13 orang, terdiri atas 8 penumpang dan 5 awak kabin, yang terluka berhasil diselamatkan.

Ini adalah insiden ke-3 yang dialami British Airways yang melibatkan Boeing 777.

Investigasi

Investigasi yang diadakan oleh AAIB (Air Accident Investigation Branch; bahasa Indonesia: Cabang Penyelidikan Kecelakaan Udara) Inggris mengungkapkan pesawat itu mengalami kerusakan mesin pesawat di bagian fuel system di bagian penukar panas (FOHE, fuel-oil heat exchanger). Menurut petugas investigasi mengungkapkan bahwa fuel system ini membeku ,sehingga mesin pesawat ini tidak terkontrol.dan mengakibatkan pesawat ini oleng. Sistem ini membeku karena cuaca di bandara itu sangat ekstrem,yaitu 18 derajat celsius. Penyelidik juga menemukan bahwa mesin pesawat ini (Rolls-Royce Trent 800) rawan pembekuan pada FOHE ini. Sehingga, investigator meminta Rolls-Royce dan Boeing memodifikasi mesin ini (Masalah ini tidak dialami pesawat 777 yang memakai mesin General Electric dan Pratt & Whitney).

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AAIB2

Templat:Link GA