Bioaerosol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bioaerosol atau mikroorganisme udara merupakan materi partikular bakteri yang berasal dari hewan atau tanaman, baik yang bersifat patogenik maupun non patogenik. Bioaerosol dapat memiliki ukuran 10 partikel virus nanometer hingga 100 mikrometer serbuk sari. Komponen penyusun berupa bakteri, air, polen, debu, senyawa organik maupun senyawa anorganik. Bakteri jamur, mikro alga, dalam bentuk vegetatif atau generatif merupakan mikroorganisme yang paling banyam memenuhi komponen udara bebas. Komponen-komponen penyusun bioaerosol meliputi jamur, virus, dan bakteri. Udara tidak memilik flora alami, mikroorganisme tersebut hanya tinggal sementara mengapung di udara dan terbawa oleh debu.[1][2]

Dampak[sunting | sunting sumber]

Bioaerosol dapat menyebabkan pengaruh kesehatan, yaitu infeksi, alergi, dan iritasi. Kontaminasi bioaerosol bersumber dari sistem ventilasi udara yang terdistribusi keseluruh ruangan, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti gejala demam, pilek sesak nafas, dan nyeri pada otot dan tulang.[3]

Hampir semua mikrob patogen dapat memicu timbulnya penyakit pada manusia, seperti penyakit paru, penyakit kulit dan lain-lain, yang mana perantaranya dapat berupa udara. Sebenarnya seluruh jenis mikrob yang ada dapat tersuspensi di dalam udara, namun perbedaan waktu membuat mikrob dapat hidup lama atau tidak dalam suspensi gas. Biasanya spora akan hidup lebih lama dibandingkan dengan masa hidup bakteri.[2][3]

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Margaretha Aritonang, Imelda. "Potensi Bakteri Filosfer Tanaman Ornamental untuk Menghambat Pertumbuhan Mikroorganisme Bioaerosol Berpotensi Patogen dari Lingkungan Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-06. Diakses tanggal 24 Januari 2020. 
  2. ^ a b "Bioaerosols and OSH: OSHwiki". oshwiki.eu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-09. 
  3. ^ a b "BIOAEROSOLS". www.lennox.com. Diakses tanggal 29 Januari 2020.