Batu Larung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penemuan Batu Larung sekitar tahun 1933.

Batu Silindrik atau dikenal dengan Batu Larung merupakan situs megalitikum zaman batu atau purba yang terletak di desa Dusun Tuo, kecamatan Lembah Masurai. Batu ini salah satu dari peninggalan megalitik yang tersebar diwilayah kabupaten Merangin, Jambi. Batu Larung berbentuk bulat panjang yang berukuran 3,45 x 0,94 meter dan terdapat relief berbentuk manusia.[1][2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Situs megalitikum banyak ditemukan di wilayah Luhak 16. Batu tersebut diduga kuat dulunya digunakan untuk kegiatan keagamaan warga setempat, sekitar ribuan tahun lalu.

Kini batu tersebut dijadikan objek penelitian oleh para ilmuwan dari berbagi disiplin ilmu, baik gemologi, antropologi maupun sejarah. Untuk datang ke tempat bersejarah ini.

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Lokasi Batu Larung dari Kota Bangko ibukota Kabupaten Merangin berjarak sekira 60 kilometer, atau sekira 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan. Batu silindrik berbentuk bulat panjang ini berada di puncak Bukit Lematang dan orientasinya menghadap ke puncak Gunung Nilo dingin.

Tidak jauh dari Batu Larung Desa Dusun Tuo, sekira 5 kilometer terdapat Batu Larung Nilo Dingin. Batu Larung lainnya dapat ditemukan lagi dengan perjalananan darat dari Bangko sekira 4-6 jam, tepatnya di Desa Tanjung Kasri, Lubuk Mentilin, dan Renah Kemumu.[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Batu larung di kebudayaan.kemdikbud.go.id 3 Februari 2017
  2. ^ Situs Megalitikum Bukti Peradaban Merangin Ribuan Tahun Silam Pada okezone.com 28 Desember 2015
  3. ^ Situs Batu Silindrik Pratintuo atau Batu Larung di Bukit Lematang Pada indephedia.com Diakses 14 Oktober 2021