Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ASOSIASI DAI-DAIYAH INDONESIA
اتحاد الدعاة الإ ندونسين
SingkatanADDAI
Tanggal pendirian22 Februari 2018; 6 tahun lalu (2018-02-22)
Pendiri
  1. Dr. K.H. Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M.Hum, CDAI
  2. Dr. Muhamad Zen, Lc., CDAI
TipeOrganisasi keagamaan
Tujuan
  1. Menjadi wadah bagi dai lintas ormas dan lintas manhaj.
  2. Menjadi sarana bertukar gagasan dalam menjawab permasalahan umat.
  3. Menjadi simpul jaringan dai se-Indonesia yang berdakwah di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
  4. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dai sehingga memenuhi kualitas.
  5. Menjadi jembatan antara dai dan objek dakwah.
  6. Menjadi wadah pengembangan model dakwah yang lebih integratif dan solutif.
  7. Menjadi lembaga rujukan dalam standardisasi dan kompetensi kualitas dai.
Wilayah layanan
Indonesia, International
Ketua Dewan Pakar
Dr. K.H. Ali Nurdin
Ketua Umum
Dr. K.H. Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M.Hum, CDAI
Sekretaris Umum
Suhendi Al-Khatab, M.A., CDAI
Situs webaddai.or.id

Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI[1]; Arab, اتحاد الدعاة الإ ندونسين translit. Ittihadu ad-dua’at al-indunisiyyin) adalah organisasi asosiasi profesi yang menghimpun para dai seluruh Indonesia lintas ormas, lintas manhaj, dan lintas profesi.[2] Sebagian besar anggota ADDAI adalah dai-daiyah yang umumnya berpendidikan magister dan doktor dari dalam dan luar negeri yang berprofesi sebagai dosen, guru, ustaz, kiai, tuan guru, tubagus dan juga praktisi dakwah dari bermacam latar belakang ormas.[3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

ADDAI lahir dari keprihatinan terhadap tidak meratanya kualitas dai, terjadinya disorientasi dai, dan munculnya dai-dai yang menonjolkan perbedaan dalam dakwahnya. ADDAI hadir untuk menjadi solusi bagi permasalahan umat dan bangsa. Dibidani kelahirannya oleh Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, Lc., M.Hum., CDAI dan Dr. Muhammad Zen, Lc., M.A., Cdai, ADDAI menghimpun dai-dai par excellence dari berbagai latar belakang ormas dan manhaj, yang tidak hanya piawai berdakwah secara lisan tapi juga tulisan, tidak hanya pandai berorasi tapi juga menguasai bidang-bidang keilmuan Islam secara mumpuni.[4]

Program[sunting | sunting sumber]

Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI) menyelenggarakan berbagai kegiatan dan program untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme para dai-daiyah dalam menjalankan tugas dakwah. Berikut beberapa program atau kegiatan yang dilakukan oleh ADDAI:

  1. Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Dai Moderat dan Profesional: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para dai dalam menyampaikan ajaran Islam yang santun, moderat, dan menyejukkan. Dai yang berhasil lulus melalui program ini memperoleh gelar CDAI (Certified Dai), dan direkomendasikan menjadi Dai di Aplikasi Web CARI USTADZ.[5]
  2. In House Training "Dakwah Moderat dan Sertifikasi Dai": Program pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan model dakwah yang lebih integratif dan solutif.
  3. Dai of The Year: penghargaan Dai of The Year kepada para dai yang memiliki prestasi gemilang dalam menjalankan tugas dakwah.
  4. Global Talk: pembahasan topik sekitaran dakwah.
  5. Dai Sejuk: adalah aplikasi berbasis web yang memungkinkan masyarakat menemukan dai atau daiyah yang kompeten, moderat, santun dan mencari titik temu atas semua perbedaan.

Itulah peran ADDAI dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme para dai dalam menjalankan tugas dakwah.

Penghargaan Dai[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Penerima
2020 Dai Of The Year[6] K.H. Bahauddin Nursalim
2021 Dai Of The Year[7] TGB. Dr. Muhammad Zainul Majdi
2022 ADDAI Life Achievement Award[8] K.H. Zainuddin MZ

Organisasi[sunting | sunting sumber]

  1. Pengurus Pusat, Kantor pengurus pusat ADDAI berada di ibu kota Jakarta. Struktur Pengurus Pusat ADDAI terdiri dari ketua umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum, bendahara Umum dan Ketua Komisi.
  2. Pengurus Wilayah, setingkat provinsi, terdapat 5 Pengurus Wilayah ADDAI yaitu PW Jawa Timur, PW DKI Jakarta, PW Banten, PW Jawa Tengah, PW Jawa Barat dan PW Sumatera Selatan.
  3. Pengurus Daerah, setingkat kabupaten/kota

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "ADDAI Online". ADDAI Online. 2023-12-15. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  2. ^ "Database Dai Tersertifikasi ADDAI (Update September 2022)". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  3. ^ "ADDAI Luncurkan Program Sertifikasi Dai Moderat". Republika Online. 2022-02-17. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  4. ^ "Sejarah". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-22. 
  5. ^ Harakatuna (2022-09-04). "ADDAI Gelar Sertifikasi Dai Batch 2". Harakatuna.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-22. 
  6. ^ Admin (2020-12-27). "ADDAI Keluarkan Daftar 133 Dai Moderat dan Nobatkan Gus Baha sebagai Dai of The Year". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-22. 
  7. ^ Admin (2022-01-01). "ADDAI Nobatkan TGB Zainul Majdi sebagai Dai of The Year 2021". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-22. 
  8. ^ Admin (2023-12-15). "ADDAI Akan Anugerahkan ADDAI Award 2023 untuk Dai dan Program Dakwah di TV". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-22.